Renungan hari ini:
“AKULAH ROTI HIDUP”
Yohanes 6:35 (TB) Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi"
John 6:35 (NET) Jesus said to them, “I am the bread of life. The one who comes to me will never go hungry, and the one who believes in me will never be thirsty”
Perkataan Yesus “Akulah Roti Hidup” hendak membedakan bahwa ada dua jenis makanan di dunia ini, yakni: makanan jasmani, yang berfungsi mengenyangkan tubuh jasmani; dan makanan rohani, yang berfungsi mengenyangkan tubuh rohani. Perakataan Yesus ini juga hendak mengidentifikasi diri-Nya sebagai “Roti Hidup” yang datang untuk memberikan kekenyangan yang kekal.
Kata “Akulah roti hidup” adalah ungkapan Yesus yang pertama dari 7[1] pernyataan/frasa “Akulah” (I am, Yunani: "εγω ειμι - EGÔ EIMI", Ibrani : אֲנִי־הוּא - "ANI HU"), frasa yang dipahami kaum Yahudi sebagai penamaan-diri yang bersifat keilahian. Ungkapan "Akulah roti hidup" ini diucapkan dalam pembahasan waktu setelah Yesus melakukan mujizat memberi makan 5000 orang. Dalam penyampaian-Nya, Tuhan Yesus memberitahukan orang banyak itu, "Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu" (Yoh. 6:27).
Penegasan bahwa Yesuslah satu-satunya “Roti Hidup” itu, terlihat dari kata sandang “Ho” sebelum kata “roti” (artos). Kata “HO ARTOS" (ο αρτος) menunjukkan fakta bahwa Yesus, dan Yesus saja, adalah satu-satunya yang adalah roti kehidupan itu. Roti kehidupan juga menunjukkan bahwa sifat Yesus adalah sifat yang memuaskan. Ini dilihat jelas dalam ucapan, "tidak akan lapar, dan tidak akan haus." Semua jenis roti lain, seperti manna di padang gurun, tetap tidak memuaskan sepenuhnya. Masih ada hasrat yang belum dipenuhi: kita akan lapar lagi. Sebaliknya, setelah kita merasakan Yesus, cicipan itu akan membatalkan keperluan untuk sesuatu lain yang dapat memuaskan dan memenuhi hasrat kita.[2]
Dalam pengajaran ini, Tuhan Yesus juga menegaskan, bahwa tujuan-Nya datang ke dunia ini bukan untuk memberikan makanan yang hanya dapat mengenyangkan tubuh jasmani yang bersifat sementara, melainkan makanan yang memelihara kehidupan rohani dan memberi hidup yang kekal. Dengan mentransformasikan diri-Nya menjadi roti hidup, Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya sebagai pusat dan Pemilik kehidupan universal. Sebab siapa pun yang memakan daging-Nya dan meminum darah-Nya, pasti mendapatkan hidup kekal, bahkan dibangkitkan pada akhir zaman (Yoh. 6:54). Pernyataan ini sekaligus bermakna, bahwa menolak roti hidup berarti binasa. Kesimpulannya, dalam klaim, "AKULAH roti hidup", Tuhan Yesus menyatakan dengan tegas bahwa asal usul-Nya adalah surga, dan bahwa Dia sajalah yang memenuhi keseluruhan kerinduan rohani para pendengar-Nya.
Pertanyaan kita sekarang adalah bagaimanakah cara kita untuk mendapatkan roti hidup itu? Ada dua cara yang bisa kita lakukan agar kita mendapatkan roti hidup itu, yakni: pertama, kita harus datang kepada Kristus; dan kedua, kita harus percaya kepada Kristus. Dua hal ini (datang dan percaya) sebetulnya tidak perlu dibedakan, karena datang kepada Kristus sebetulnya sama saja dengan percaya kepada Kristus.
Adakah dampak dari orang yang mau makan roti hidup itu? Tentu ada dampaknya bagi kita, yakni:
Pertama, kita tidak akan lapar lagi dan tidak akan haus lagi. Jika seseorang melakukan ini, Yesus berkata bahwa orang itu “tidak akan lapar lagi dan tidak akan haus lagi” (ay. 35b).
Kedua, kita tidak akan dibuang TUHAN. Dalam ayat 37b, dikatakan bahwa barangsiapa datang kepada Yesus, ia tidak akan dibuang-Nya. Jadi maksudnya, Yesus sekali-kali tidak akan menolak siapapun yang datang kepada-Nya. Betapapun kotornya hidup kita, asal kita mau datang kepada Yesus, Yesus berjanji untuk tidak menolak kita! Ingat bahwa Ia memang datang ke dunia untuk mencari orang berdosa, bukan orang benar/orang berdosa yang merasa benar (Mat. 9:12-13). Karena itu, datang dan percayalah kepada Yesus maka Ia akan menerima dan memberkati kita. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
[1] Tujuh Ucapan Yesus di kayu Salib:
1. Yohanes 6:35 – I am the bread of life (= Aku adalah roti hidup)
2. Yohanes 8:12 - I am the light of the world (= Aku adalah terang dunia).
3. Yohanes 10:7,9 - I am the door (= Aku adalah pintu).
4. Yohanes 10:11,14 - I am the good shepherd (= Aku adalah gembala yang baik).
5. Yohanes 11:25 - I am the resurrection and the life (= Aku adalah kebangkitan dan hidup).
6. Yohanes 14:6 - I am the way, the truth and the life (= Aku adalah jalan, kebenaran dan hidup).
7. Yohanes 15:1,5 - I am the true vine (= Aku adalah pokok anggur yang benar).
[2] Jika kita mau lihat ke Perjanjian Lama (PL), maka kita akan tahu bahwa kata-kata “I am” (= Aku adalah) di sini oleh banyak orang dihubungkan dengan dengan kata-kata “I am” dalam Keluaran 3:14, Allah berkata kepada Musa: “Aku adalah Aku. Inilah yang harus kamu katakan kepada orang-orang Israel: AKU ADALAH telah mengirimku kepadamu”.