Sabtu, 08 Juni 2019

KOTBAH MINGGU PENTAKOSTA 1 Minggu, 09 Juni 2019 “ROH KUDUS YANG MENGHIDUPKAN”

KOTBAH MINGGU PENTAKOSTA 1 
Minggu, 09 Juni 2019

“ROH KUDUS YANG MENGHIDUPKAN”
Kotbah: Roma 8:9-11 Bacaan: Kolose 3:5-11



Hari ini kita merayakan Hari Raya “Pentakosta”. Hari Raya ini adalah Hari Raya Kelima dalam Kekristenan setelah Natal, Jumat Agung, Paskah dan Kenaikan Tuhan Yesus. Perayaan ini sangat sepi dan tidak begitu bersemarak dirayakan oleh umat Kristen di dunia ini. Tidak ada panitia yang dibentuk, diangkat dan dilantik untuk mensukseskan perayaan ini. Seolah perayaan ini tidak begitu penting.

Padahal dalam iman Kristen, Pentakosta adalah sangat penting bagi kita. Karena dengan pencurahan Roh Kudus, maka umat percaya bisa saling mengerti dan memahami semua bahasa yang berbeda sehingga Injil keselamatan bisa sampai ke seluruh bumi. Dengan pencurahan Roh Kudus kita akan mendapatkan Penolong, dan Penghibur sejati bagi kita.

Pada Minggu  Pentaskosta ini kita akan membahas tema “Roh Kudus yang menghidupkan”.Apa yang akan dihidupkan oleh Roh Kudus dalam tubuh kita? Kita kan sudah hidup. Lalu apa artinya tubuh yang hidup? Tubuh yang hidup bukanlah berarti kita harus mati secara jasmani dahulu baru kemudian dibangkitkan, tetapi tubuh yang hidup adalah tubuh yang dapat bergerak dan bekerja sebagaimana mestinya. Tubuh yang dapat melihat masa depan. Tubuh yang menyala-nyala energinya untuk meraih kemuliaan. Banyak sekali orang yang secara jasmani hidup, tetapi sesungguhnya mati, karena mereka tidak bisa bekerja sebagaimana mestinya, tidak melihat masa depan, tidak ada energi untuk meraih kemuliaan sebab energinya habis karena jatuh bangun dan bergumul dengan dosa.

Salah satu dampak dari karya Roh Kudus di dalam hidup kita adalah menghidupkan potensi kita.Seperti yang dilihat oleh Nabi Yehezkiel di dalam visinya, bangsa Israel yang semula bagaikan tulang-tulang kering itu ketika dijamah Roh Allah, mereka menjadi tentara yang besar dan kuat. Jika potensi kita disentuh oleh Roh Allah, maka akan muncul suatu kekuatan besar.

Alkitab selalu menjanjikan sesuatu yang luar biasa kepada kita. Tahukah kita bahwa apa yang dijanjikan itu tidaklah sesuatu yang otomatis terjadi dalam kehidupan kita. Janji itu akan terjadi ketika kita telah memenuhi seluruh prasyarat yang alkitab minta. Dalam perikop ini, Tuhan berjanji bahwa Roh-Nya akan menghidupkan kita. Dan janji ini akan terjadi jika Roh-Nya diam di dalam kita.

Dalam Roma 8 ini rasul Paulus membedakan 2 pola prinsip kehidupan yang sangat berbeda dan saling bertentangan. Prinsip hidup yang pertama disebutnya dengan ”hidup menurut daging” dan prinsip hidup yang kedua disebutnya dengan ”hidup menurut Roh”.  Manusia memiliki dua kecenderunga hidup, yakni:

Pertama, hidup menurut keinginan daging (ay. 5-8).Kehidupan yang menurut keinginan daging ini akan memiimpin kita kepada KEMATIAN.Kalau kita hidup dalam daging, kita akan terus memikirkan kedagingan. Apa maksudnya? Pikiran dagingselalu memikirkan penampilan luar dan hal-hal yang kelihatan(kekayaan, kebanggaan prestasi, dan sebagainya), kenikmatan hidup (pleasure) yang harus dipenuhi sekarang, 

Dosa membuat kita lupa pada Tuhan dan membuat kita menikmatinya (dengan memberikan berbagai alasan). Daging selalu mendorong kita untuk merasakan dan memenuhi kenikmatan sekarang;tidak pernah memikirkan dampaknya di masa datang dan pertanggung jawaban saat bertemu dengan Tuhan! Dosa selalu membuat kita terpisah dan jauh dari Tuhan,sedangkan hidup dalam ketaatan Roh menuntun kita pada kedekatan pada Tuhan. Hidup dalam kedagingan hakikatnya adalah tidak mau taat pada Allah, sedangkan hidup dalam Roh Kudus menuntut kita pada ketaatan dan persekutuan pada Allah.

Kedua,hidup menurut keinginan Roh Kudus (ay. 9-11). Hidup menurut keinginan Roh Kudus akan memimpin kita kepada KEHIDUPAN.Hidup dalam Roh Kudus menuntun kita untuk mau menyenangkan Tuhanmemuliakan Tuhan, dan taat karena ucapan syukurpada apa yang Tuhan lakukan di kayu salib untuk kita orang berdosa.

Melalui Perayaan Pentakosta hari ini kita diarahkan agar kita hidup menurut Roh bukan menurut daging. Itu berarti kita harus berjuang dan berusaha menjadikan Roh Kudus ada di dalam diri kita setiap hari. Bagaimakah caranya agar Roh Kudus itu bisa berdiam di dalam dirikita? 

Pertama, kita merdeka dari “kedagingan”.  “Kedagingan” adalah perseteruan dengan Allah dan kedagingan tidak taat pada Allah (ay. 7; Gal. 5:16-22). Orientasi kedagingan hanya pada perkara-perkara duniawi (ay.5). Itu sebabnya, orang yang hidup dalam kedagingan tidak mungkin berkenan kepada Allah (ay. 8). Semua keinginan daging cenderung menjadi cobaan yang membawa kekecewaan dan kesengsaraan hidup (Yak. 1:13-15) dan Firman Allah berkata semuanya itu akan lenyap (1Yoh. 2:16,17). Roh Kudus akan memimpin orang percaya dan mengarahkan pikirannya pada hal-hal surgawi dan mematahkan keinginan daging (ay. 10 ) serta memberikan hidup surgawi bagi kita (ay. 13). Itulah sebabnya mengapa kita diperintahkan untuk mencari dan mengarahkan pikiran kita ke atas di mana Kristus ada (Kol. 3:1,2). Roh Kudus memusatkan perhatian orang percaya pada Tuhan Yesus Kristus (Yoh. 14: 26; 15:26). 

Kedua, membebaskan kita dari keterbatasan insani (ay. 11, 6). Manusia terbatas dalam segala hal. Tubuhnya begitu rapuh, dibanding dengan ciptaan lain manusia sangat kecil dan lemah. Sebenarnya, makhluk yang paling rewel dan memusingkan di bumi ini adalah manusia. Dan semua makhluk di dunia ini mengalami penderitaan karena manusia dan mengharapkan kelak akan terjadi pembaharuan, pemuliaan manusia di mana mereka juga akan menikmatinya (ay.20-22). Kondisi “tubuh” manusia yang fana ini melalui kuasa yang membangkitkan Kristus dari antara orang mati ialah Roh Kudus. Tubuh fana kita menerima pemulihan, kekuatan, dorongan dan semangat. Kita diminta penuh dengan Roh Kudus jangan mabuk oleh anggur (Ef. 5:18). Sebab Roh Kudus memulihkan semangat dan kegairahan hidup. Roh yang memberi hidup dan “Damai Sejahtera” (ay.6). Roh yang menjadikan kita hidup sebagaimana layaknya “anak-anak Allah.” Roh Kudus menjadikan hidup kita bersemangat.

Jika kedua hal ini mampu kita lakukan maka hidup kita akan dikuasai oleh Roh Kudus. Dari permenungan kita atas pembacaan teks kotbah ini, apakah yang mau kita lakukan sebagai orang yang sudah dipenuhi oleh Roh Kudus? Bersediakah kita mulai hari ini berkomitmen untuk hidup di dalam Roh dan tidak mau hidup lagi dikuasai oleh daging yang menghasilkan kematian?  Karena itu, sebagai orang yang mau hidup di dalam Roh Kudus, maka marilah kita melakukan hal-hal yang berkenan dengan Roh Kudus agar hidup kita menjadi hidup lagi, seperti: 

Pertama, hiduplah dalam damai sejahtera (ay. 6). Hindarilah perseteruan dengan sesama manusia apalagi berseteru dengan Allah. Berseteru dengan manusia akan membawa kebencian dan kepahitan, apalagi perseteruan dengan Allah akan membawa malapetaka. Kita akan kehilangan berkat Tuhan dan keselamatan kekal itu. 

Kedua, hiduplah berkenan kepada Allah (ay. 8). Hidup berkenan berarti kita mampu melakukan kehendak Allah dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita mengasihi sesama, dan selalu tunduk dan taat kepada perintah TUHAN. Jika kita tidak mampu hidup berkenan kepada Allah maka kita bukanlah milik Kristus (ay. 9). 

Ketiga, hiduplah dalam kebenaran (ay. 10). Jika kita hidup dalam Roh dan Kebenaran maka kita akan dibangkitkan bersama-sama dengan Kristus. “Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu” (ay. 11) Ayat ini merupakan pembanding yang jelas. Paulus menjelaskan bahwa jika Roh Kudus telah membangkitkan Kristus dari antara orang mati, maka Roh yang sama yang diam di dalam kita akan menghidupkan tubuh kita yang fana itu. Ini berarti seperti kebangkitan tubuh Kristus, maka tubuh kita pun akan dibangkitkan juga kelak. Hal ini bisa menunjuk kepada dua hal, yaitu : tubuh kita di dunia ini dipakai untuk memuliakan Allah (1Kor. 3:16) dan kebangkitan tubuh kelak (1Kor. 15). Kiranya hidup kita semakin menumbuhkan gelora kehidupan baru karena Roh Kudus hidup dan berada dalam kita. (rsnh)

Selamat merayakan Turunnya Roh Kudus!

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...