Sabtu, 28 September 2019

KOTBAH MINGGU XV SETELAH TRINITATIS Minggu, 29 September 2019 “MEMPERLENGKAPI ORANG KUDUS”

Minggu, 29 September 2019

“MEMPERLENGKAPI ORANG KUDUS”
Kotbah: Efesus 4:7-16 Bacaan: Mazmur40:7-11



Minggu ini kita memasuki Minggu Kelimabelas setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan adalah “Memperlengkapi Orang Kudus”. Memperlengkapi berarti kita belum lengkap dan membutuhkan proses menuju kelengkapan dan kesempurnaan. 

Dalam konteks perikop hari ini, kata memperlengkapi maksudnya adalah menyembuhkan yang luka atau memulihkan sesuatu yang rusak kepada kondisi yang semula sehingga bisa kembali berfungsi dengan baik. Dosa telah menorehkan banyak luka dan merusak kehidupan manusia, sehingga manusia tidak bisa lagi memuliakan Allah Penciptanya. Manusia tidak bisa berfungsi sebagaimana seharusnya gambar dan rupa Allah. Kepemimpinan gereja lokal (Rasul, Nabi, Pemberita Injil, Gembala dan Pengajar) dipakai Tuhan untuk memulihkan kembali kondisi yang sudah rusak tersebut.

Ketika kita mau memberikan diri untuk diperlengkapi oleh para pemimpin, maka kita akan menjadi sembuh dari luka-luka masa lalu kita, kita menjadi sehat untuk bisa bertumbuh dalam kasih karunia-Nya dan kembali mampu berfungsi dalam rencana Allah sebagaimana mestinya, yaitu melakukan pekerjaan pelayanan untuk membangun tubuh Kristus.
Keadaan kita yang sembuh, sehat dan berfungsi akan membawa kita pada perwujudan visi Ilahi di dalam hidup kita. Dan lewat proses itu pula, orang percaya dapat terus bertumbuh semakin dewasa dan kuat dalam iman dan pengenalan akan Allah. Kapan proses itu akan berhenti? ”...sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus” (Ef. 4:13).

Puncak pertumbuhan kita adalah ketika kita mengalami kepenuhan Kristus secara menyeluruh. Hal ini selaras dengan yang tertulis di Roma 8:29 yang menyatakan, bahwa kita telah ditetapkan untuk menjadi serupa dengan gambaran Yesus Kristus. 

Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.

Mengalami kepenuhan Kristus atau menjadi serupa dengan Kristus adalah visi Allah yang ditaruh di dalam hidup kita. Visi itulah yang seharusnya menjadi tujuan hidup kita yang utama untuk memuliakan Allah Bapa kita yang kekal. Menjadi serupa dengan Yesus, bukankah hal ini sangat luar biasa?

Untuk mengalami kepenuhan Kristus kita mesti bertumbuh ke dalam empat hal ini, yaitu: 

Pertama,  kita harus memiliki kestabilan secara doktrin (ay. 14).  Orang yang sudah mengalami kepenuhan Kristus akan memiliki prinsip hidup dan iman yang kokoh, sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan.

Kedua,  kita harus mampu menyatakan kebenaran dalam kasih (ay. 15).  Orang yang sudah dipenuhi Kristus akan mampu menyatakan kebenaran di setiap kehidupannya. Dia akan terus dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih dan bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.

Ketiga,  kita harus melayani tubuh Kristus sesuai dengan karunianya (ay. 16).  Sebagai orang yang sudah dipenuhi Kristus maka sewajarnyalah kita melayani Tubuh Kristus sesuai dengan karunia dan talenta yang kita peroleh dari pada-Nya. Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, -- yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota -- menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.

Keempat,  kita harus memiliki kapasitas kasih yang terus bertumbuh (ay. 16).  Orang yang sudah dipenuhi Kristus akan memiliki kapasitas kasih yang terus bertumbuh. Kasihnya tidak hanya sekali dan mati tetapi kasihnya akan terus berakar dan bertumbuh serta berbuah yang lebat dan menetap.

Setiap orang Kristen seharusnya menjadikan empat hal di atas sebagai tujuan hidup untuk mencapai keserupaan dengan Yesus Kristus. Demikian juga, setiap gereja Tuhan wajib menangkap rencana Allah ini sebagai misi pengembalaan dan memberikan fokus utama untuk memperlengkapi jemaat agar bisa bertumbuh menjadi dewasa dan kuat melalui kasih sehingga setiap jemaat tidak mudah diombang-ambingkan oleh berbagai angin pengajaran, mampu mempermuliakan Tuhan lewat pelayanan dalam Tubuh Kristus maupun dalam hidupnya sehari-hari. Karena itu, marilah saling memperlengkapi diri untuk mewujudnyatakan tugas panggilan kita bersama di tengah-tengah Gereja, keluarga dan masyarat. (rsnh)


Selamat beribadah dan menikmati lawatan TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...