Minggu, 22 November 2020

Renungan hari ini: “TURUTI DAN BERTOBALAH!” (Wahyu 3:3)

 Renungan hari ini:

 

“TURUTI DAN BERTOBALAH!”




 

Wahyu 3:3 (TB) "Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu"

 

Revelation 3:3 (NET) "Therefore, remember what you received and heard, and obey it, and repent. If you do not wake up, I will come like a thief, and you will never know at what hour I will come against you”

 

Wahyu Yohanes ini merupakan sebuah nasihat tentang kesiapan kita untuk menanti kedatangan TUHAN kali kedua. Kita diajak untuk menuruti dan bertobat. Apa dan siapa yang dimaksudkan oleh Yohanes untuk kita turuti? 

 

Pertama, kebanyakan orang mengatakan bahwa yang harus kita turuti menunjuk kepada Injil. Kata “mendengar” dalam bahasa Yunani ada dalam bentuk aorist (past tense), tetapi kata “menerima” ada dalam bentuk perfect. Jadi mereka harus mengingat saat pertama mereka mendengar dan menerima Injil. Pada saat itu ada semangat dan sukacita dalam hati mereka, yang menyebabkan mereka berkobar-kobar dalam memberitakan Injil tersebut kepada orang lain. 

 

Kedua, ada yang beranggapan bahwa ini bukan menunjuk kepada Injil saja, tetapi menunjuk kepada Roh Kudus.  Yan harus kita turuti itu sebenarinya bukan hanya dari Injil tetapi juga kita harus menerima Roh Kudus. Jika kita baca ayat pertama dari surat ini kita akan melihat bahwa Kristus menggambarkan diri-Nya sendiri sebagai seseorang yang mempunyai 7 Roh Allah dan 7 bintang (ay. 1). Dalam setiap surat penggambaran pendahuluan yang Ia berikan tentang diri-Nya sendiri disesuaikan dengan kondisi dari gereja tertentu yang dituju. Roh Kristus ini adalah “Roh Kehidupan” (Rm. 8:2). 

 

Nas hari ini mengajak kita agar setiap hari kita harus memperbaharui pertobatan dan ketaatan kita dan dengan iman menerima pemenuhan-Nya, sampai kita hidup terus-menerus dalam suatu sikap ketergantungan yang rendah hati dan kosong kepada-Nya. Hanya dengan cara demikian maka kita bisa menjadi orang percaya yang hidup. Kita menghabiskan banyak waktu untuk merencanakan, tetapi sedikit waktu untuk berdoa. Kita bekerja untuk Allah, tetapi jarang menunggu Allah. Kita berpikir dan merencanakan dan mengorganisir. Kita melakukan dan mengurus proyek-proyek yang besar dan menciptakan panitia yang mengesankan. Tetapi kita sering meninggalkan Roh Kudus di luar. Ia secara benar disebut sebagai anggota yang terlupakan dari Tritunggal. Hanya pada waktu kita dipenuhi dengan Roh Kristus maka kematian rohani bisa dibuang dan sebutan hidup mempunyai realita di hidup kita. Karena itu, baik Injil (Yesus) maupun Roh Kudus, turutilah dan bertobatlah agar hidup kita semakin diberkati-Nya. (rsnh)

 

Selamat memulai karya dalam Minggu ini

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...