Rabu, 05 September 2018

Renungan hari ini: TUNDUKLAH KEPADA TUANMU

Renungan hari ini: 

TUNDUKLAH KEPADA TUANMU



1 Petrus 2:18 (TB) "Hai kamu, hamba-hamba, tunduklah dengan penuh ketakutan kepada tuanmu, bukan saja kepada yang baik dan peramah, tetapi juga kepada yang bengis" 

1 Peter 2:18 (NET) "Slaves, be subject to your masters with all reverence, not only to those who are good and gentle, but also to those who are perverse” 

Tunduk kepada tuan adalah hal yang wajar. Kita harus menaati segala perintah tuan atau bos kita sebab dialah yang memberikan tugas dan pekerjaan bagi kita. Tunduk kepada tuan yang baik itu biasa, tetapi tunduk kepada tuan yang bengis itu adalah luar biasa. Di dalam dunia pekerjaan ataupun di dalam dunia pelayanan akan terdapat tuan tuan atau boss atau pemimpin yang baik dan peramah juga ada yang pemarah atau bengis. 

Tuhan mengajarkan bahwa kita haruslah tunduk kepada pemimpin atau gembala yang sudah Tuhan tunjuk. Ada pemimpin yang memiliki sifat pemarah dan bengis. Namun menghadapi kondisi demikian kita tidak perlu kuatir. Tuhan akan memberi hikmat kepada kita. Alkitab berkata bahwa jangan sekali-kali menentang hamba yang sudah diurapi Tuhan. Bandingkan dengan apa yang dialami oleh Daud. Di dalam beberapa kesempatan dia bisa menghabiskan Saul. Namun hal ini tidak dilakukan oleh Daud karena dia mengingat firman Tuhan.

Kita harus menyadari bahwa atasan kita sebenarnya adalah Tuhan sendiri. Tuhan telah mengutus mereka yang menjadi hamba-Nya dengan beragam  karakter. Tuhan akan memberi hikmat kepada kita bagaimana kita melakukan tugas dan tanggung jawab yang benar sehingga segala yang kita lakukan menjadi baik dan berkenan kepada pemimpin dan berkenan juga kepada Tuhan.

Rasul Petrus berkata: Seorang bawahan hendaklah melakukan tugas pekerjaannya dengan penuh pengabdian bukan saja kepada tuan yang baik tetapi juga kepada yang bengis, seolah-olah untuk Sang Khalik. Nasihat ini sesuatu yang sulit dilakukan. Nasihat ini bertolak belakang dengan kebiasaan para bawahan dan karyawan pada umumnya, yaitu tidak mau tunduk kepada majikan yang bengis. Tetapi nasehat ini memiliki nilai yang sangat tinggi. 

Memang mudah berlaku setia dan bekerja keras di sebuah pekerjaan atau tempat kerja yang sang pemilik perusahaan atau pemimpin perusahaan tersebut murah hati dengan memberikan upah yang baik kepada pegawainya. Tetapi kepada pemimpin perusahaan yang dipandang tidak manusiawi, yang menekan pegawai secara sewenang-sewenang dan bersikap sangat tidak menyenangkan, sukar rasanya untuk berdedikasi kepada pemimpin perusahaan tersebut

Ada sebuah kerugian kalau kita berperilaku seperti kebanyakan orang yaitu, berlaku baik di tempat pekerjaan karena atasan yang baik dan berlaku tidak baik oleh karena atas yang tidak baik. Kerugian tersebut antara lain: Pertama,kita tidak mendidik diri kita sendiri untuk berkepribadian agung. Seharusnya bukan hanya kepada mereka yang menguntungkan, kita berbuat baik, tetapi juga kepada orang yang menurut kita tidak menyenangkan bahkan merugikan. Berkepribadian agung, artinya kita berbuat baik tanpa menunggu orang berbuat baik pada kita. Kedua,kita akan kehilangan kesempatan sama sekali untuk berprestasi di tempat di mana kita bekerja. Bila seseorang sudah kehilangan semangat kerja di tempat pekerjaan maka ia tidak akan menggunakan potensi dirinya secara optimal. Ini berarti tidak ada prestasi yang baik

Sebaliknya merupakan keuntungan besar kalau kita melakukan nasihat firman di atas yaitu kita bekerja untuk Sang Khalik. Secara mata jasmani kita melakukannya untuk manusia yang menurut kita bengis, kejam dan tidak berperikemanusiaan, tetapi sebenarnya kita melakukannya untuk Sang Khalik. Ini berarti kerja fana di dunia ini mengerjakan sesuatu yang bernilai abadi di kekekalan. Bagi Tuhan kita mampu melihat sisi baik dari yang buruk. Karena itu, teruslah bekerja dan tunduk kepada tuanmu dalam segala situasi apa pun. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...