Rabu, 22 Desember 2021

Renungan hari ini: “TUHAN ADALAH KEKUATANKU” (Yesaya 12:2)

 Renungan hari ini:

 

“TUHAN ADALAH KEKUATANKU”




 

Yesaya 12:2 (TB) "Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gementar, sebab TUHAN ALLAH itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku" 

 

Isaiah 12:2 (NET) "Look, God is my deliverer! I will trust in him and not fear. For the Lord gives me strength and protects me; he has become my deliverer”

 

Sesungguhnya benarlah bahwa TUHAN itu adalah kekuatan kita. Mengapa kita begitu gampang bersungut-sungut tatkala menghadapi berbagai masalah dalam hidup, seakan-akan Tuhan tidak menyertai kita? Mungkin karena kita memiliki konsep yang salah mengenai penyertaan dan pemeliharaan Tuhan.

 

Bacaan hari ini menolong kita memahami konsep yang benar tentang penyertaan dan pemeliharaan Tuhan. Disertai Tuhan tidak berarti bahwa segala sesuatu dalam hidup akan berjalan lancar tanpa masalah. Mungkin bila segala sesuatu berjalan lancar kita justru tidak akan belajar apapun tentang Tuhan. Sebaliknya saat masalah datang, umat Tuhan diajar untuk memercayai pemeliharaan Tuhan. Tuhan mampu menolong umat keluar dari krisis.

 

Itulah yang umat Israel alami saat krisis air minum melanda mereka. Di padang gurun, krisis seperti itu dengan cepat berubah menjadi sesuatu yang kritis. Bayangkan keletihan dan dehidrasi yang mereka alami, terutama kaum wanita dan anak-anak. Justru pada saat seperti itu mereka belajar mengandalkan Tuhan. Sungut-sungut tidak dapat menolong, bahkan bisa menimbulkan murka Tuhan. Namun dengan memandang kepada Tuhan, mereka menyaksikan kuasa-Nya, yang mengubah air pahit menjadi air manis. Penyertaan Tuhan menuntut penyerahan total dan ketaatan penuh pada perintah-Nya.

 

Tidak selalu hidup umat Tuhan berjalan lancar tanpa masalah. Ada waktunya Tuhan mengizinkan krisis melanda hidup dan menguji. Maka krisis seharusnya mendekatkan kita pada Tuhan. Sebab itu jangan pernah mencoba menyelesaikan sendiri masalah kita tanpa mengikutsertakan Tuhan, apalagi sampai mempersalahkan bahkan meninggalkan Dia untuk kompromi dengan dosa. Melalui krisis yang bahkan bisa memuncak menjadi kritis, Tuhan dapat menyatakan pertolongan-Nya secara ajaib.

 

Jika hari ini kita mengetahui bahwa Tuhan adalah kekuatan kita, jangan berhenti sampai disitu, kita harus menerimanya dengan iman. Saya memulai setiap hari dengan mengatakan kepada Tuhan bahwa saya tidak bisa melakukan sesuatupun tanpa diri-Nya dan saya bersandar sepenuhnya kepada Dia untuk memampukan dan menguatkan saya. Dia akan menguatkan kita dengan firmannya yang membangkitkan kita atau memberi kita arahan ketika kita membutuhkannya. Dia akan menguatkan kita dengan menyatakan firman hikmat dan wawasan sorgawi. Dia juga menguatkan kita secara fisik dengan memberikan kita kekuatan supranatural ketika kita kelelahan atau letih, dan Dia memberi kekuatan untuk bertahan menghadapi situasi atau orang-orang yang sulit.

 

Percayalah pada Tuhan sebagai kekuatan Anda daripada mencoba sesuatu dengan kekuatan sendiri. Mungkin saat ini banyak orang yang bergantung kepada Anda, dan Anda hanya bisa membantu mereka ketika Anda bergantung dan berharap kepada Tuhan. Terimalah Dia hari ini dengan iman sebagai kekuatan kehidupan kita dan kita akan takjub pada apa yang bisa kita capai dengan mudahnya. Karena itu, jadikanlah Allah sebagai kekuatan kita sepanjang hidup kita. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...