Kamis, 16 Juni 2022

 Renungan hark ini:

 

“PELIHARALAH DIRIMU DALAM KASIH ALLAH”


 

Yudas 1:21 (TB) "Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal"

 

Jude 1:21 (NET) "Maintain yourselves in the love of God, while anticipating the mercy of our Lord Jesus Christ that brings eternal life"

 

Mengapa kita perlu memelihara atau menjaga diri kita? Karena Allah memakai kita. Mengapa kita perlu menjaga saudara kita? Karena Allah memakai kita semua untuk memastikan umat pilihan-Nya. Allah sanggup untuk tidak memakai kita, namun Dia menetapkan untuk memakai tiga sarana ini: firman Allah, doa orang percaya, dan komunitas orang percaya untuk membatasi atau untuk menjaga umat pilihan-Nya.

 

Firman Tuhan hari ini menegaskan peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal.’ Tentu saja dalam mempertahankan iman, mestinya orang percaya memelihara kasih Allah dalam setiap aspek hidup mereka.

 

Pemeliharaan diri di dalam kasih Allah berangkat dari prinsip bahwa Tuhan Allah sendiri berkuasa menjaga kita supaya kita tidak tersandung dan tidak dikuasai sepenuhnya oleh kuasa kejahatan. Kitab Putra Sirakh dalam bacaan pertama menegaskan menegaskan supaya setiap umat Allah yang taat dan setia kepada Tuhan, harus mencari yang dituntut oleh imannya, yaitu kebijaksanaan. Dengan menemukan kebijaksanaan Tuhan, kita akan dikaruniai rahmat kegembiraan untuk menantikan kemuliaan-Nya yang akan dinyatakan secara penuh.

 

Selanjutnya kita sendiri yang memelihara rahmat yang sudah dicurahkan kepada kita. Cara yang paling mendasar ialah kebutuhan akan kekuatan rahmat Tuhan supaya mengisi diri kita, bagai jiwa yang haus akan Tuhan dan rindu untuk dipuaskan oleh Tuhan setiap waktu. Jika sikap kita hanya menunggu dengan pasif, bisa saja kesiapan kita akan datangnya rahmat itu sangat minim. Tetapi ketika ada kebutuhan dan kemendesakan, kita akan sangat bergembira dan siap untuk dicurahkan rahmat dari Tuhan.

 

Kita dapat memelihara diri sendiri dalam kasih Allah melalui semakin banyak perbuatan kasih. Setiap perbuatan kasih yang kita lakukan harus tetap bersumber pada nama dan kuasa Yesus Kristus yang menghadirkan Allah yang maha tinggi. Tanpa bersumber pada kuasa Tuhan, setiap perbuatan kasih kita bakal kehilangan legitimasi dan pengaruh rohaninya bagi orang lain.

 

Lebih dari pada itu orang percaya diminta dengan kasih menangkal segala kekeliruan yang ditimbulkan oleh pengajar-pengajar sesat yang telah menyusup di dalam kumpulan jemaat. Kita berjuang semaksimal mungkin untuk menjaga diri kita atau menjaga orang yang kita kasihi, tetapi jika Allah tidak beranugerah, maka kita tetap akan terhilang. Umat Allah yang lain yang kita jaga pasti juga akan terhilang. Kuasa Allah menjaga kita seperti Ia menjaga biji mata-Nya sendiri (Ul. 32:8-10).

 

Sebagai keluarga Kristen, kita dingatkan agar berdiri teguh dalam kasih Allah dan memelihara iman berdasarkan kasih Kristus. Jagalah keluarga kita agar kasih Tuhan tetap menaungi dan memberkati. Dengan sabar nantikanlah hidup kekal yang akan diberikan oleh Tuhan kita, Yesus Kristus, karena kemurahan-Nya. Kekristenan dikenal dari cara hidupnya yang mengasihi. Dan ini tidak akan datang dengan sendirinya, harus diupayakan agar semakin hidup dalam mempraktekkan kasih.

 

Kita harus memelihara diri kita dalam kasih Allah dengan membangun diri kita berdasarkan iman yang paling kudus dan berdoa dalam Roh Kudus. Dengan demikian kita menantikan dan mencari rahmat Tuhan kita supaya kita tidak hanya menikmati hayat kekal dalam zaman ini, tetapi juga mewarisinya sampai kekal (at. 19:29).

 

Cara untuk memelihara diri kita dalam kasih Allah ialah dengan membangun diri kita di atas iman kita yang paling kudus dan berdoa di dalam Roh Kudus. Jika kita tidak membangun diri kita di atas iman dan tidak berdoa di dalam Roh Kudus, kita akan mudah terlepas dari kasih Allah. Dari saat ke saat kita perlu menikmati kasih Allah. Kita seharusnya berada di dalam kasih Allah, bukan hanya secara objektif, tetapi juga secara subjektif. Kita perlu senantiasa memelihara diri kita di dalam kenikmatan kasih Allah melalui membangun diri kita dan melalui berdoa. Membangun diri kita berkaitan dengan firman kudus, dan berdoa berkaitan dengan Roh Kudus. Karena itu, jika kita memiliki firman yang tergarap ke dalam kita dan Roh itu bekerja di dalam kita, kita akan terpelihara di dalam kenikmatan kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita Yesus Kristus untuk hayat yang kekal.

 

Pada masa kini Tuhan ingin supaya kita terus mengisi dan memelihara, waktu dan hari hari kehidupan kita dengan tekun dan setia untuk hidup dalam kasih Allah, supaya kita siap dan layak untuk menerima rahmat dan anugerah Tuhan yang sudah tersedia untuk hidup yang kekal. Karena itu, peliharalah dirikita dalam kasih Allah. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...