Senin, 10 April 2023
“ALLAH MEMBANGKITKAN HAMBANYA”
Kotbah: Kisah 3:24-26 Bacaan: Ayub 19:25-27
Hari ini kita merayakan Paskah II. Pada Ibadah Paskah II ini kita akan membahas tema “Allah Membangkitkan Hamba-Nya”. Ungkapan "Bagi kamulah pertama-tama Allah membangkitkan Hamba-Nya dan mengutus-Nya kepada kamu" dalam Kisah 3:26 merupakan bagian dari kesaksian Petrus dan Yohanes setelah mereka menyembuhkan seorang lumpuh di pintu gerbang Bait Suci. Dalam kesaksian mereka, Petrus dan Yohanes mengajarkan tentang pekerjaan Allah dalam membangkitkan Yesus Kristus dari kematian dan mengutus-Nya untuk memberikan keselamatan kepada manusia.
Latar belakang dari ungkapan ini adalah bahwa dalam agama Kristen, kebangkitan Yesus Kristus dianggap sebagai peristiwa yang sangat penting. Menurut Alkitab, Yesus disalibkan dan meninggal di kayu salib, namun pada hari ketiga, Dia bangkit dari kematian. Kebangkitan Yesus dipercayai sebagai bukti atas kuasa Allah dalam mengalahkan dosa dan kematian, serta memberikan keselamatan bagi manusia.
Dalam Kisah Para Rasul 3:26, Petrus dan Yohanes mengajarkan bahwa Allah mengutus Yesus Kristus untuk memberikan keselamatan bagi umat manusia, dan bahwa melalui kepercayaan pada-Nya, seseorang dapat memperoleh berkat dan dihindarkan dari kejahatan. Ungkapan "Bagi kamu-lah pertama-tama" menunjukkan bahwa orang-orang percaya adalah yang pertama kali diberikan kesempatan untuk menerima kabar baik ini dan menjadi saksi atas pekerjaan Allah dalam menyelamatkan manusia. Oleh karena itu, mereka diingatkan untuk menjadi saksi yang setia dan memperkenalkan kabar baik ini kepada orang lain.
Makna dari ungkapan ini adalah bahwa Allah memilih orang percaya untuk menjadi alat-Nya dalam memperkenalkan dan menyebarkan kabar baik tentang keselamatan yang ditawarkan melalui Yesus Kristus. Dalam kisah ini, Allah telah membangkitkan Yesus dari kematian dan mengutus-Nya untuk memberikan keselamatan bagi umat manusia. Petrus dan Yohanes dipilih untuk menjadi saksi atas pekerjaan Allah ini dan mengabarkan berita baik ini kepada orang banyak.
Dalam konteks yang lebih luas, ungkapan ini mengajarkan bahwa Allah mengutus orang percaya untuk memberitakan kabar baik kepada dunia, dan bahwa kita harus siap dan bersedia menjadi alat-Nya dalam memperkenalkan keselamatan yang ditawarkan melalui Yesus Kristus.
Allah membangkitkan Hamba-Nya, yaitu Yesus Kristus, dan mengutus-Nya untuk memberikan keselamatan kepada manusia karena itu adalah rencana Allah untuk menyelamatkan manusia dari dosa dan kematian yang diakibatkan oleh pemberontakan manusia terhadap-Nya. Dalam Alkitab, manusia dianggap berdosa dan berpisah dari Allah sebagai akibat dari kejadian Adam dan Hawa di Taman Eden (Kejadian 3). Oleh karena itu, manusia membutuhkan penyelamatan dan keselamatan yang hanya dapat diberikan oleh Allah.
Dalam Kitab Suci, Allah telah berjanji untuk mengutus seorang Mesias, yaitu seorang penyelamat yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan manusia dan menghubungkan mereka kembali dengan Allah. Yesus Kristus dipercayai oleh orang Kristen sebagai Mesias itu, dan kematian serta kebangkitannya dipercayai sebagai bagian dari rencana Allah untuk memberikan keselamatan.
Dengan membangkitkan Yesus Kristus dari kematian dan mengutus-Nya untuk memberikan keselamatan, Allah menunjukkan kekuasaan-Nya atas dosa dan kematian serta kasih-Nya kepada manusia. Melalui kepercayaan pada-Nya, seseorang dapat dipenuhi dengan berkat dan dihindarkan dari kejahatan. Oleh karena itu, ungkapan "Bagi kamu-lah pertama-tama Allah membangkitkan Hamba-Nya dan mengutus-Nya kepada kamu" dalam Kisah 3:26 mengajarkan tentang pentingnya iman dan pertobatan dalam memperoleh keselamatan, serta pentingnya menjadi saksi bagi pekerjaan Allah di dunia ini.
RENUNGAN
Apa yang kita renungkan dalam Paskah II ini?
Perenungan kita atas upaya Allah membangkitkan Hamba-Nya dan mengutus-Nya dalam Kisah 3:26 adalah bahwa Allah memiliki rencana yang terarah dan terencana dalam memberikan keselamatan kepada manusia. Allah tidak hanya menciptakan manusia, tetapi Dia juga memberikan jalan keluar dari dosa dan kematian melalui kebangkitan Yesus Kristus dan pengutusan-Nya sebagai Mesias.
Kebangkitan Yesus Kristus merupakan tanda kekuasaan Allah atas dosa dan kematian, serta kasih-Nya kepada manusia. Allah memberikan kesempatan bagi manusia untuk menerima keselamatan dan hidup abadi melalui kepercayaan pada-Nya. Oleh karena itu, perenungan kita atas upaya Allah membangkitkan Hamba-Nya dan mengutus-Nya adalah tentang pentingnya memahami rencana Allah dalam memberikan keselamatan dan mempercayai-Nya sebagai satu-satunya jalan untuk hidup kekal.
Selain itu, perenungan ini juga mengajarkan tentang pentingnya menjadi saksi bagi pekerjaan Allah di dunia ini. Seperti yang diungkapkan dalam Kisah 3:26, orang-orang percaya adalah yang pertama kali diberikan kesempatan untuk menerima kabar baik ini dan menjadi saksi atas pekerjaan Allah dalam menyelamatkan manusia. Oleh karena itu, kita harus membagikan kabar baik ini kepada orang lain dengan cara yang memperlihatkan kasih Allah kepada mereka, agar mereka juga dapat mengenal-Nya dan memperoleh keselamatan-Nya. (rsnh)
Selamat Merayakan Paskah II