Jumat, 11 September 2020

Renungan hari ini: “SEJAUH TIMUR DARI BARAT”

 Renungan hari ini:

 

“SEJAUH TIMUR DARI BARAT”




 

Mazmur 103:12 (TB) “Sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita"

 

Psalms 103:12 (NET) "As far as the eastern horizon is from the west, so he removes the guilt of our rebellious actions from us”

 

Ungkapan pemazmur “Sejauh Timur dari Barat” merupakan sebuah gambaran keluasan. Barat sangatlah jauh dari timur. Kita tidak bisa mengukur dengan pasti panjangnya. Seperti itulah keluasan pengampunan Allah atas dosa dan pelanggaran manusia. Kecenderungan manusia adalah berbuat dosa dan jatuh ke dalam dosa. Hal ini disebabkan kelemahan iman manusia. Manusia masih muda tergiur dengan segala bujuk rayu kedagingannya. Namun dalam kelemahan kemanusiaan itu, saat manusia sadar akan dosanya dan mau datang kepada Allah untuk memohon pengampunan-Nya, maka Allah akan memberikan pengampunan-Nya bagi kita. 

 

Pengampunan Allah itu tiada batasnya. Pemazmur menggambarkannya sejauh timur dari barat. Utara dan Selatan, Timur dan Barat, adalah belahan dunia ini yang kita tahu betapa jauhnya itu satu sama lain dan satu sama lain tidak akan pernah bertemu. Demikianlah Tuhan akan membuang jauh-jauh pelanggaran kita kepada-Nya. Dia tidak mengingat-ingat lagi akan kesalahan kita. Allah sekali mengampuni segala kesalahan kita maka Allah telah menghapuskan segalanya dan tidak mengingatnya lagi. Artinya, Allah kembali merestart kehidupan kita di hadapan-Nya sehingga kita menjadi manusia baru lagi. 

 

Hal inilah yang dirasakan oleh Daud dalam hidupnya. Daud mencapai puncak kejayaan dalam pemerintahannya namun di satu sisi dia juga melalui begitu banyak persoalan dan pergumulan dalam hidupnya. Daud menyadari dan mengakui bahwa semuanya itu dapat terjadi dalam hidupnya hanyalah berkat pengasihan Tuhan. Daud sangat bergumul akan dosa yang dia lakukan terhadap Batsyeba dan dia mengakuinya di hadapan Tuhan dan Tuhan mengampuninya. 

 

Ayat ini menggambarkan ungkapan syukur Daud akan kemurahan hati Tuhan dan mengajak kita semua sebagai umat pilihan Tuhan untuk hidup saling mengasihi, saling mengampuni dan saling menerima satu sama lainnya. Kita tidak menyimpan dendam dan amarah terhadap sesama. Sebagaimana tertulis dalam 1 Yohanes 1:9 “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Hal yang sama juga diminta dari kita dalam Matius 6:14–15 “Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu”. 

 

Pemazmur berkata, “sejauh timur dan barat, demikian dijauhkanNya dari pada kita pelanggaran kita. Seperti bapa sayang kepada anak-anak-Nya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia. Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu” (Mzm. 103:12-14). Ayat ini menunjukkan betapa Tuhan begitu penuh kemurahan dan belas kasih kepada kita, sehingga Dia mau mengampuni kesalahan kita dan menjauhkan pelanggaran-pelanggaran kita sejauh timur dari barat. Allah rela membayar pelanggaran kita dengan bersedia menanggungkan dosa-dosa kita di dalam diri PuteraNya Yesus Kristus. Ketika Yesus menundukkan kepala menyerahkan nyawa di atas kayu salib, Ia berseru sudah selesai (baca Yoh. 19:30). Artinya: lunas (hutang maut telah dibayar lunas). Pengampunan Tuhan sempurna dan melimpah. Betapa sering kita tidak menghargai pengampunan-Nya, sehingga kita begitu sulit mengampuni orang lain. Karena itu, jikalau TUHAN telah memberikan pengampunan tanpa batas bagi kita, maka sejatinya kita pun harus mampu mengampuni segala kesalahan orang bagi kita. (rsnh)

 

Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...