Jumat, 07 September 2018

Renungan hari ini: RAMAH TERHADAP YANG LAIN

Renungan hari ini: 

RAMAH TERHADAP YANG LAIN



Efesus 4:32 (TB) "Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu" 

Ephesians 4:32 (NET) "Instead, be kind to one another, compassionate, forgiving one another, just as God in Christ also forgave you” 

Ramah kepada orang yang kita kenal adalah hal yang umum, dan tidak terlalu sulit melaksanakannya. Setiap kita berjumpa dengan orang yang kita kenal pastilah kita menegur sapanya dan ngobrol dan berkelakar dengannya. Ramah terhadap yang lain adalah sesuatu di luar kebiasaan umum. Kita pastilah sulit ramah kepada orang lain yang belum kita kenal. Kalau kita terlalu ramah dengan mereka, bisa saja mereka menganggap kita “SKSD”, artinya sok kenal dok dekat. 

Apakah yang dimaksud dengan ramah terhadap yang lain dalam nas hari ini? Pertama, harus penuh kasih mesra.Kasih mesra itu artinya kasih kita harus memiliki “daya tahan”  (ay. 31,34). Tuhan Yesus sudah  memberi teladan bagaimana kasih-Nya yang tidak goyah, walau Ia dikhianati, disangkali, ditinggalkan  dan menghadapi tantangan-Nya sendiri. Kasih mesra itu adalah kasih yang harus dipraktikkan bukan  sekedar teori (ay. 34) Bagi Yesus, kasih tidak cukup hanya diajarkan, dijadikan simbol, slogan, atau wacana semata. Tetapi harus melekat dalam gaya hidup kita, sehingga menjadi ciri khas setiap murid-murid-Nya.  Kasih mesra itu juga adalah kasih yang harus menjadi identitas orang percaya (ay. 34-35). Orang lain  dapat mengenal kita sebagai murid Tuhan, bukan karena warna/model pakaian yang kita pakai, bukan hanya sekedar ibadah minggu yang setia kita hadiri. Bukan hanya sekedar kata-kata yang berbau agama yang kita lontarkan, bukan hanya dari berapa banyak ayat Alkitab yang rajin kita kutip dan hafalkan. Bukan pula dari jabatan yang kita sandang dalam gereja. Identitas seorang murid Kristus diukur dari bagaimana relasi yang penuh kasih mesra dengan Tuhan dan sesama.

Kedua,  saling mengampuni. Pengampunan adalah kunci bagi semua hubungan yang sehat, kuat, dan yang kekal abadi. Itulah sebabnya kita harus paham betapa pentingnya mengampuni. Yesus berkata, "Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu" (Mat. 5:23-24). 

Mungkin kita telah memutuskan untuk tidak memaafkan seseorang yang telah bersalah kepada kita. Tebak siapa yang akan terluka? Kita sendiri. Menyimpan kebencian dan tidak mengampuni akan merugikan kita, lebih dari orang yang tak mau kita maafkan tersebut. Jika kita ingin menjadi sehat dan bersemangat secara rohani, maka kita perlu belajar untuk mengampuni. 

Yesus mengajarkan kita untuk berdoa, "Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami" (Mat. 6:12). Kita mungkin berpikir jika mereka tak pantas mendapat pengampunan dari kita. Bagaimana dengan kita? Bagaimana dengan saya? Tidak, kita semua tak layak mendapat pengampunan dari Allah.

Pengampunan kita tidak bergantung pada mau atau tidaknya kita memaafkan orang lain, tetapi mengampuni orang lain haruslah atas dasar pengampunan Allah yang murah kasih dan murah hati atas kita. Pengampunan yang diberikan kepada kita oleh Kristus ialah atas kebaikan-Nya dan kematian-Nya dan kasih-Nya untuk kita. Bila kita sudah mengetahui apa yang telah Kristus lakukan buat kita, maka kita harus mengampuni orang lain. 

Alkitab mengatakan, "Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu" (Ef. 4:32). Orang-orang yang telah diampuni harus mengampuni orang lain. Karena itu, jika kita ingin menjadi orang yang sehat dan bersemangat secara rohani, maka kita harus belajar untuk mengampuni. (rsnh)

Selamat berakhir pekan dan besok ke Gereja

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...