Kamis, 19 Agustus 2021

Renungan hari ini: “PUJILAH TUHAN, HAI SEGALA BANGSA” (Mazmur 117:1)

 Renungan hari ini:

 

“PUJILAH TUHAN, HAI SEGALA BANGSA”




 

Mazmur 117:1 (TB) "Pujilah TUHAN, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!" 

 

Psalms 117:1 (NET) "Praise the Lord, all you nations! Applaud him, all you foreigners!"

 

Pemazmur mengajak segala bangsa dan suku bangsa memuji nama TUHAN. Dia mengajak orang memuji TUHAN karena dia sendiri pun sudah melakukannya.  Daud memuji Tuhan dalam seluruh kehidupannya oleh karena dia sadar bahwa segala persoalan yang dialaminya dapat diatasinya oleh karena kasih setia Tuhan. Karena alasan inilah maka Daud dalam kehidupan setiap hari tidak sedetipun lupa untuk memuji Tuhan. Contoh kehidupan Daud ini harus menjadi panutan bagi anak-anak Tuhan yang percaya dan mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Salah satu ciri kehidupan anak Tuhan adalah memuji Dia dalam segala waktu. Sadar atau tidak, seiring kita hanya memuji Tuhan pada saat tidak mengalami persoalan. Tetapi jika mengalami persoalan maka yang dilakukan adalah bersungut kepada Tuhan dengan perkataan-perkataan yang tidak membangun iman baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain.

 

Pertanyaan kita adalah kapan kita harus memuji Tuhan? Adakah waktu khusus yang ditentukan agar kita memuji Tuhan? Jawaban sederhana atas pertanyaan di atas ialah pujilah Tuhan di segala waktu, baik dalam keadaan susah atapun senang, sedang sehat ataupun sakit. Dalam segala keadaan tetaplah memuji Tuhan. 

 

Jika kita memperhatikan kata “Pujilah” dan “Megahkanlah” ini merupakan kata kerja perintah yang disampaikan oleh pemazmur agar semua bangsa dan suku bangsa memuji Tuhan dan memegahkan satu pribadi yakni Tuhan. Karena hanya Dialah yang layak ditinggikan dan dimuliakan.

 

Ada banyak cara orang memuji Tuhan; ada yang menggunakan suara, menyanyi atau bersorak. Memuji dan menyanyi sering kita lakukan tetapi bersorak bagi Tuhan mungkin suatu yang asing bagi kita. Namun Alkitab menuliskan tidak saja menggunakan suara tetapi juga kita bersorak-sorai bagi Allah.

 

Pertanyaan selanjutnya adalah mengapa kita memuji dan memegahkan TUHAN? Setidaknya ada dua alasan yang dijadikan pemazmur untuk memuji dan memegahkan TUHAN, yakni:

 

Pertama, karena kasih setia TUHAN yang hebat. Kasih setia Tuhan telah dinyatakan lewat karya-Nya di atas kayu salib bagi orang percaya diselamatkan. Kasih setia-Nya juga berbicara tentang pengampunan  yang diberikan kepada manusia setiap saat. Kasih setia-Nya tidak dapat diukur oleh apa pun juga yang ada dalam dunia ini. Dengan melihat dan merenungkan kasih setia-Nya yang berlaku dalam kehidupan, membuat kita senantiasa mengucap syukur.

 

Ada banyak alasan bagi Allah untuk menghukum kita karena kejahatan kita. Tetapi Dia lebih memilih untuk mengasihi kita daripada menghukum kita. Sekalipun kita sering mendukakan hati-Nya, tetapi Allah tetap mengasihi kita. Memang Dia sangat berduka ketika kita mengkhianati Dia, tetapi Allah tidak bisa menyangkali diri-Nya sebagai Allah yang penuh dengan kasih sehingga Dia tetap mengasihi kita. Inilah yang menjadi alasan mengapa kita harus memuji Tuhan karena luar biasa kasih-Nya kepada kita (ay. 2). Tidak ada kasih yang seperti ini, kasih yang melampaui segala akal dan pikiran tetapi nyata di dalam Yesus Kritus yang telah berkorban untuk kita.

 

Kedua, karena kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya. Kesetian Tuhan telah ditunjukan dalam berbagai hal. Dan jika Dia telah menunjukkan kesetian-Nya maka kita pun harus lebih setia kepada-Nya. Kesetian Tuhan dapat diwujudnyatakan melalui keterlibatan dalam pelayanan di gereja, kampus, tempat kerja, dan lai-lain.

 

Kesetiaan Allah juga sudah terbukti dalam kehidupan kita, di mana Dia tetap memelihara keselamatan yang telah Dia anugerahkan itu untuk tetap kita miliki sehingga kita memperolehnya kelak secara sempurna. Kesetiaan Allah ini menjadi alasan bagi kita untuk memuji Dia sebagai ungkapan rasa syukur kita kepada Dia yang juga telah setia menuntun kita hari lepas hari dalam menapaki jalan kehidupan kita dalam mengiring Dia di tengah-tengah dunia yang semakin jahat ini. Karena itu siapa pun dan apa pun keadaan kita hari ini, pujilah Tuhan karena kasih-Nya yang besar kepada kita. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...