Selasa, 28 September 2021

Renungan hari ini: “BAIK UNTUK MENYANYIKAN SYUKUR KEPADA TUHAN” (Mazmur 92:2)

 Renungan hari ini:

 

“BAIK UNTUK MENYANYIKAN SYUKUR KEPADA TUHAN”




 

Mazmur 92:2 (TB) "Adalah baik untuk menyanyikan syukur kepada TUHAN, dan untuk menyanyikan mazmur bagi nama-Mu, ya Yang Mahatinggi"

 

Psalms 92:2 (NET) "It is fitting to thank the Lord, and to sing praises to your name, O sovereign One!"

 

Kitab Mazmur 92 merupakan salah satu nyanyian pujian yang dinaikkan orang Israel kepada Tuhan pada hari Sabat, sebagai ungkapan rasa syukur mereka kepada Allah karena penyertaan-Nya atas umat-Nya. Nyanyian ini diawali dengan pujian: “Adalah baik untuk menyanyikan syukur kepada Tuhan.” Hal ini membawa kebaikan bagi kita karena kita dapat berpaling dari pikiran yang resah dan tidak tenang kepada pikiran yang memberitakan “kasih setia-Nya di waktu pagi dan kesetian-Nya di waktu malam” (aY. 3). Dia membuat kita selalu bersukacita (ay. 5).

 

Pemazmur mengalami limpahan rahmat yang membangkitkan syukur dan pujian. Pengalaman dengan Tuhan diekspresikan dalam bentuk syair dan nada (nyanyian). Nyanyian adalah suatu ungkapan pemazmur akan kebesaran kasih setia Tuhan kepadanya dan umat Tuhan, dimana pemazmur merasakan bahwa hidupnya yang penuh dengan sukacita tidak terlepas karena perbuatan tangan Tuhan. Memang dalam nats kita ini tidak disebutkan sukacita apa yang sedang dirasakan oleh pemazmur. Namun jika kita melihat judul perikop kita ini dan kita juga melihat ayat 6-8, kemungkinan besar pemazmur bersukacita karena Tuhan Hakim yang Adil itu memberikan kemenangan kepadanya melawan orang fasik/orang jahat. Sehingga nyanyian ini disebut juga nyanyian kemenangan yang dinyanyikan pada hari Sabat. Nyanyian yang diiringi dengan berbagai alat musik (ay. 4).

 

Nyanyikanlah syukur bagi Tuhan, ini adalah semangat yang harus kita tumbuhkan. Tidak masalah apakah kita bernyanyi dengan baik atau buruk, atau berapa banyak orang yang bersama-sama bernyanyi. Puji-pujian adalah pusat ibadah yang Tuhan saksikan dan hargai. Kita bernyanyi bukan untuk pertunjukan tapi untuk pujian dan ucapan syukur kepada Tuhan kita yang agung. Saat kita memuji Tuhan dengan nyanyian yang penuh sukacita, semangat kita juga menjadi terangkat.

 

Semangat rasa syukur harus ditumbuhkan, lalu diteruskan ke orang lain, terutama untuk orang-orang di dalam rumah kita sendiri. Kita harus mencari berkat dari Tuhan, berhati-hatilah untuk tidak mengabaikan berkat Tuhan yang tersembunyi, tidak begitu kelihatan, dan tidak langsung, atau menerima berkat dalam keseharian hidup kita begitu saja.

 

Bersyukur kepada Tuhan dan orang lain harus diungkapkan tidak hanya secara teratur tapi juga di depan umum. Mazmur 35:18 mengatakan, ”Aku mau menyanyikan syukur kepada-Mu dalam jemaah yang besar, di tengah-tengah rakyat yang banyak aku mau memuji-muji Engkau. “

 

Jiwa dan hati yang bersyukur merupakan bagian tidak terpisahkan dari kehidupan seorang Kristiani. Seseorang yang bersyukur dan memiliki hati yang penuh dengan pujian membawa sukacita kepada Tuhan dan kemuliaan untuk namaNya. Kesaksian adalah salah satu cara untuk menunjukkan rasa syukur dalam hati kita. Rasa bersyukur akan membawa sejumlah berkat kedalam hati kita dan membuat kita menjadi saluran berkat bagi orang lain.

 

Orang yang penuh rasa syukur bersikap rendah hati dan memusatkan perhatian pada Tuhan, sementara orang yang tidak bersyukur penuh dengan kesombongan dan fokus pada dirinya sendiri. Rasa bersyukur dimulai dengan mengakui siapa Tuhan dan apa yang telah Dia lakukan. Marilah kita menghitung berkat kita dan bersyukur kepada Tuhan. Karena itu, marilah kita menyanyikan pujian syukur kepada Tuhan di setiap langkah kehidupan kita! (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...