Kamis, 28 Oktober 2021

Renungan hari ini: “TIDAK ADA YANG DAPAT MEMISAHKAN KITA DARI KASIH KRISTUS” (Roma 8:35)

 Renungan hari ini:

 

“TIDAK ADA YANG DAPAT MEMISAHKAN KITA DARI KASIH KRISTUS”




 

Roma 8:35 (TB) "Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?"

 

Romans 8:35 (NET) "Who will separate us from the love of Christ? Will trouble, or distress, or persecution, or famine, or nakedness, or danger, or sword?"

 

Dunia ini selalu berusaha memisahkan setiap orang percaya dengan kasih Kristus. Karena dunia ini tidak suka orang percaya itu dekat dengan kasih Kristus. Itu sebabnya dunia berusaha memisahkan orang percaya dari kasih Kristus dengan berbagai upaya semisal penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang.

 

Sebagai orang-orang percaya hidup kita tidak selalu mulus, lancar, tenang, dan aman-aman saja karena pasti ada masalah dan tantangan yang harus kita hadapi. Sepanjang hari kita hidup di dalam bahaya maut karena Kristus, kita diperlakukan seperti domba yang mau disembelih (ay. 36). Kita sebagai anak Tuhan tentu banyak mengalami ancaman dan bahaya maut, banyak yang membenci dan menolak kita karena kita pengikut Yesus Kristus

 

Pertanyaan kita sekarang adalah siapa yang akan memisahkan kita dari Kasih Kristus? Brdasarkan nas hari ini ada beberapa hal yang hendak berusaha memisahkan kita dari kasih Kristus, yani:

 

Pertama, penindasan. Penindasan tidak pernah menjadi hal yang enak. Namun, apa pun bentuknya – kelelahan, sakit hati atau sekadar penyebab suatu kelemahan -- itu takkan sanggup “memisahkan kita dari kasih Kristus”. Jangan sekali-kali membiarkan penindasan atau “kekuatiran dunia ini” memisahkan kita dari fakta bahwa Allah mengasihi kita.

 

Kedua, kesengsaraan. Kesengsaraan akan berusaha membuat hati kita beralih dari kasih Kristus. Jika kita tidak tahan sengsara maka pilihannya adalah meninggalkan kasih Kristus. Tetapi jika kita tahan menghadapi sengsara maka kita pun akan tetap bersama dengan kasih Kristus. 

 

Ketiga, kelaparan. Lapar sering membuat orang salah Langkah. Karena tidak tahan lapar maka orang mencuri, bahkan membunuh sesamanya. Orang yang tahan lapar, akan membuat kita mengenal kelemahan dirikita di hadapan TUHAN. Jangan kita jadikan kelaparan menjadi alasan empuk untuk meninggalkan kasih TUHAN. Tetapi kita harus mampu menahan lapar demi menjaga kasih kita kepada Kristus. Kelaparan itu tidak akan selamanya terjadi. TUHAN berjanji tidak akan membuat orang yang dikasihi-Nya mati kelaparan.

 

Karenanya kita harus terus berhati-hati, karena bisa jadi penindasan membuat kita goyah, penganiayaan membuat kita takut, atau mungkin karena bahaya? Bisa jadi ada senjata yang ditodongkan di muka kita agar kita menyerahkan iman kita kepada Tuhan. Semuanya bisa saja terjadi. Tapi yang jadi pertanyaan adalah apakah hal itu bisa memisahkan kita dari kasih Allah? Apakah mungkin terjadi?

 

Untuk menghadapi situasi itu, kita harus berani berkata, “Tak ada satupun yang dapat memisahkanku dari kasih Tuhan”. Kasih-Nya mampu membuat kita tenang, damai, dan bahagia. Kasih-Nya bahkan dapat mengalahkan setiap masalah hidup, seberat apapun itu. Bahkan ketika kita harus kehilangan nyawa kita, kita akan mendapatkannya kembali. Bahkan Dia berikan kekekalan untuk kita yang mengasihi Dia.

 

Sungguh kita bersyukur pada kasih Tuhan Yesus yang begitu besar atas kita, tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus, tidak ada yang dapat mencegah Kristus mengasihi kita. Segala kesusahan dan penderitaan hidup, ancaman, bahaya, tantangan, kematian, dan apapun kuasa dan kekuatan yang ada di dunia ini, malaikat, kuasa di langit dan apa saja yang lain. Semuanya tidak bisa mencegah Bapa mengasihi kita, seperti yang sudah ditunjukkan-Nya melalui Yesus Kristus, Tuhan kita. Dalam menghadapi segala kesusahan, penderitaan, dan tantangan di atas kita bukan anak-anak Tuhan yang kalah tetapi di dalam semuanya itu kita lebih daripada orang-orang yang menang dan mendapat kemenangan yang sempurna oleh Tuhan Yesus yang mengasihi kita (ay. 37)

 

Lalu apakah yang dapat kita katakan sekarang tentang semuanya itu? Jika Tuhan memihak pada kita, siapakah dapat melawan kita?  Kita adalah “lebih dari orang-orang yang menang”. Kita sudah melalui berbagai macam situasi kehidupan, liku-liku kehidupan, susah senang, untung rugi, sukacita dukacita, tetapi firman Tuhan berkata bagi kita bahwa kita adalah pemenang di dalam Tuhan. Karena itu, jadikanlah segala pergumulan hidup kita untuk semakin mendekatkan dirikita dengan TUHAN. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...