Minggu, 12 Desember 2021

Renungan hari ini: “TUHAN ADALAH PENENTU DAN PEMBERI UPAH” (Yesaya 40:10)

 Renungan hari ini:

 

“TUHAN ADALAH PENENTU DAN PEMBERI UPAH”




 

Yesaya 40:10 (TB) Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya"

 

Isaiah 40:10 (NET) "Look, the sovereign Lord comes as a victorious warrior; his military power establishes his rule. Look, his reward is with him; his prize goes before him"

 

Tuhan adalah penentu dan pemberi upah. Tuhan memberi upah dengan kekuatan tangan-Nya (בחזק bechazaq). Dengan kekuatan berarti Tuhan datang memberi upah disertai menifestasi kekuatan dan kekuasaan, yang mampu menaklukan dan dan menaklukan semua pembesar dan penguasa dan orang-orang kuat yang tidak memberi upah sebagaimana seharusnya dan menempatkan mereka semua yang tidak memberi upah menjadi sasaran pertunjukan kekuasaan, kebesaran dan keadilan Tuhan. 

 

Tuhan datang dengan kekuatan-Nya maka adalah peristiwa yang mengubah kondisi, bahwa TUHAN akan membela yang haknya tertindas dan membebaskan belenggu yang membelenggu kutuk dan pratek eksplotasi yang mengabaikan rasa keadilan baik inter generasi maupun antar generasi. Tuhan datang untuk memberi upah berarti melakukan penyelamatan yang total, sehingga segala sesuatu menjadi baru.

 

Dengan tangan yang kuat - adalah proklamasi ditegaknya hak-hak tertindas karena sang penguasa yang mendapat mandat sebagai perpanjangan tangan TUHAN menegakkan hukum dan keadilan tidak sesuai dengan harapan dan menjadi mereka sasaran kekuatan-Nya karena menjadi penghalang/pemnghambar hadirnya kebenaran dan keadilan serta hak manusia. Tuhan akan datang dengan manifestasi kekuatan dan kekuasaan, mampu menaklukkan dan mengalahkan semua musuh umat-Nya, dan untuk mempengaruhi keselamatan mereka lengkap dan final. 

 

Dan lengan-Nya - Lengan adalah simbol kekuatan, karena dengan lengan kita mencapai tujuan kita. Metafora ini diambil dari tindakan merentangkan lengan untuk melawan dalam pertempuran, di mana lengan adalah instrumen yang efektif dalam menundukkan musuh.Lengan-Nya akan menang atas dia, "yaitu, atas musuh yang kuat dan perkasa. Septuaginta menerjemahkannya, Μετα κυριας Meta kurias (Dengan kekuasaan). Tapi makna tampaknya, “Allah yang perkasa sendiri, kekuasaan-Nya berada di lengan-Nya sendiri, Ia tidak tergantung pada orang lain, Ia akan mencapai pembebasan sedemikian rupa sehingga akan terlihat bahwa ia melakukannya sendiri, dan Ia akan memerintah untuk dirinya sendiri, tanpa bantuan apapun, dan sehingga akan menjadi nyata bahwa ia adalah sultan.” Dalam pembebasan umat-Nya dari pembuangan mereka, ia begitu mengarahkannya, bahwa itu adalah nyata bahwa ia adalah pembebas mereka dan berdaulat, dan dalam penebusan manusia, hal yang sama terlihat, bahwa lengan efek Allah pembebasan, dan bahwa itu adalah kekuatan sendiri yang menetapkan kekuasaan tersebut.

 

Sesungguhnya, upahnya adalah dengan Dia - Dia akan siap untuk memberikan hadiah yang sesuai pada rakyatnya sendiri. Idenya tampaknya diambil dari kebiasaan seorang penakluk, yang mendistribusikan manfaat antara pengikutnya dan tentara setelah kemenangan sinyal. Hal ini selalu dilakukan dalam perang kuno, rupanya karena tampaknya menjadi sebuah tindakan keadilan bahwa mereka yang telah memperoleh kemenangan harus berbagi juga dalam hasil, dan ini partisipasi jarahan adalah stimulus untuk upaya di masa depan, serta kompensasi untuk keberanian mereka. Penghargaan didistribusikan terdiri umumnya dari apa yang telah diambil dari ditaklukkan, emas perak, dan, dan pakaian, serta tawanan atau budak (lih. Kej. 49:7, Kel. 15:09, 1 Sam. 30:26, dan terutama Hak. 5 : 30):

 

Upahnya adalah sesuatu kepastian di tangan TUHAN. Upah yang TUHAN berikan berbeda dengan yang dunia berikan karena tidak dapat dikorupsi, dan atau diselewengkan. Pahala dan balasan yang Ia menganugerahkan, dan yang Ia akan membayar kepada hamba-hamba-Nya yang setia. Tuhan menentu dan pemberi upah dapat untuk mendorong orang-orang yang percaya kepada-Nya dan menunggu-Nya sebab upah yang diberikan oleh Tuhan bukan untuk hidup di dunia ini saja melainkan sampai dalam kerajaan-Nya di sorga kelak.

 

Tuhan pemberi upah, Dia menentukan upah. Tuhan pemberi upah, tidak dapat menjadikan kehidupan dalam dunia saat ini menjadi standar penentuan upah dari Tuhan terlebih-lebih bila penguasa yang akan ditumpas/dihukum TUHAN berkuasa memerintah saat di bumi ini berkuasa. Janji-Nya bahwa TUHAN sanggup memberikan upah dan memelihara kehidupan kita saat ini apapun yang terjadi sebab Tuhan yang memberikan upah adalah Gembala yang baik yang penuh kasih sayang dan kelembutan bagi kawanan dombanya yang berada ditengah-tengah serigala (1 Kor. 3:14). Karena itu, yakinilah bahwa Tuhan datang sebagai penentu dan pemberi upah dalam kehidupan kita. (rsnh)

 

Selamat memulai karya dalam Minggu ini

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...