Rabu, 20 Maret 2024

Renungan hari ini: “PENGENALAN DAN KEPERCAYAAN AKAN KASIH ALLAH” (1 Yohanes 4:16)

 Renungan hari ini:

 

“PENGENALAN DAN KEPERCAYAAN AKAN KASIH ALLAH”



1 Yohanes 4:16 (TB2) "Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan siapa yang tetap tinggal di dalam kasih, ia tetap tinggal di dalam Allah dan Allah di dalam dia"

 

1 John 4:16 (NET) "And we have come to know and to believe the love that God has in us. God is love, and the one who resides in love resides in God, and God resides in him"

 

Nas hari ini berbicara tentang pengenalan dan kepercayaan akan Kasih Allah. Ayat ini menyatakan bahwa sebagai orang percaya, kita telah mengenal dan mempercayai kasih Allah kepada kita. Ini mengacu pada pemahaman dan keyakinan kita tentang cinta tanpa syarat yang Allah berikan kepada umat-Nya. Pengenalan dan kepercayaan ini bukanlah sekadar pengetahuan intelektual, tetapi pengalaman pribadi yang mendalam akan kasih Allah dalam kehidupan kita.

 

Pernyataan bahwa "Allah adalah kasih" menunjukkan bahwa kasih adalah sifat yang mendasari karakter dan keberadaan-Nya. Ini bukan hanya tentang bagaimana Allah bertindak atau apa yang Allah lakukan, tetapi tentang esensi dari siapa Allah itu. Ini menegaskan bahwa cinta adalah ciri khas yang paling mendasar dari identitas Allah.

 

Bagian ini menekankan pentingnya hidup dalam kasih sebagai gaya hidup yang terus-menerus. Ini bukan hanya tentang pengalaman sementara atau tindakan sporadis, tetapi tentang kesetiaan yang berkelanjutan terhadap prinsip-prinsip kasih dalam setiap aspek kehidupan kita. Ketika kita terus menerus berada dalam kasih, kita juga tetap berada dalam Allah, dan Allah berada dalam kita.

 

Ayat ini menyoroti hubungan intim yang ada antara kita dengan Allah melalui kasih. Ketika kita hidup dalam kasih, kita juga hidup dalam hubungan yang dekat dan intim dengan Allah, dan sebaliknya, Allah juga hadir dalam hidup kita dengan kuasa-Nya yang mempengaruhi segala aspek kehidupan kita. Dengan demikian, pernyataan ini memuat makna bahwa kasih adalah pangkal dari hubungan kita dengan Allah dan dengan sesama, dan bahwa hidup dalam kasih adalah cara yang paling mendalam untuk memperkokoh ikatan kita dengan Sang Pencipta dan satu sama lain.

 

Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Nas hari ini menyampaikan beberapa pesan penting yang perlu direnungkan:

 

Pertama, pengenalan dan kepercayaan akan kasih Allah. Ayat ini mengajak kita untuk mengenal dan mempercayai kasih Allah kepada kita. Ini menunjukkan pentingnya pengenalan pribadi terhadap kasih Allah dalam kehidupan kita sebagai orang percaya. Ketika kita memahami dan mempercayai kasih Allah, itu membentuk dasar iman kita dan memberi kepastian tentang cinta-Nya yang tak tergoyahkan.

 

Kedua, Allah adalah kasih. Pernyataan ini menegaskan sifat esensial dari karakter Allah, yaitu kasih. Ini menggambarkan Allah bukan hanya sebagai sumber kasih, tetapi sebagai hakikat kasih itu sendiri. Dalam konteks ini, kita dipanggil untuk memahami bahwa setiap tindakan kasih yang kita alami atau lakukan merupakan cerminan dari sifat Allah yang agung.

 

Ketiga, tetap tinggal di dalam kasih. Ayat ini menekankan pentingnya tinggal atau berdiam diri dalam kasih. Ini bukan hanya tentang pengalaman sesaat atau keputusan emosional, tetapi tentang memilih untuk hidup dalam kesetiaan terhadap kasih Allah dan menjadikannya pusat dari segala tindakan dan hubungan kita. Ketika kita tetap tinggal dalam kasih, kita juga tetap tinggal dalam Allah, dan Dia dalam kita.

 

Dari pernyataan tersebut, kita dipanggil untuk merenungkan bagaimana kita memahami, mempercayai, dan mengalami kasih Allah dalam kehidupan kita sehari-hari. Karena itu, renungan ini mengingatkan kita untuk terus bertekun dalam kasih, karena itu adalah esensi dari hubungan kita dengan Allah dan dengan sesama. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...