Rabu, 15 April 2020

Renungan hari ini: KAMU BANGSA YANG TERPILIH, IMAMAT YANG RAJANI

Renungan hari ini:

KAMU BANGSA YANG TERPILIH, IMAMAT YANG RAJANI



1 Petrus 2:9 (TB) "Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib"

1 Peter 2:9 (NET) "But you are a chosen race, a royal priesthood, a holy nation, a people of his own, so that you may proclaim the virtues of the one who called you out of darkness into his marvelous light”

Ada banyak hal yang hendak kita pelajari dari nas hari ini. Pertama, kita adalah bangsa yang terpilih. Dari hal ini, kita tahu bahwa orang Kristen terpilih karena tiga alasan: 1. Ia terpilih karena adanya hak khusus. Dalam Yesus Kristus, ditawarkan kepadanya hubungan baru dan intim dengan Allah. Hanya di dalam dan karena Tuhan Yesus, orang diselamatkan dan masuk ke dalam jajaran bangsa elite pilihan Allah; 2. Ia terpilih karena ketaatan. Hak khusus membawanya pada tanggung jawab. Memang benar bahwa ketika seseorang sudah diselamatkan dalam Yesus maka ia masuk dalam bangsa pilihan, namun sebagai anggota dari bangsa pilihan, ia harus menaati aturan-aturan Allah. Memang, ia bukan lantas tidak selamat kalau tidak taat, namun ia menjadi yang terkecil di antara yang diselamatkan (band. 1 Kor. 3:10-23); 3. Ia terpilih untuk melayani. Kebanggaannya adalah ia dapat menjadi pelayan Allah. Hak khususnya adalah dijadikan sebagai alat untuk maksud Allah sepanjang hidupnya. 

Kedua, kita adalah imamat yang Rajani. Orang Kristen dipanggil sebagai imamat yang rajani. Sebagai imam, orang Kristen mempunyai akses langsung kepada Allah, selain bisa membawa orang lain kepada Allah. Dalam tradisi Yahudi, hanya imamlah yang bisa membawa korban persembahan orang-orang kepada Allah untuk penebusan dosa mereka. Namun sejak orang Kristen diselamatkan oleh Yesus, hubungannya dengan Allah sudah dipulihkan dan ia mempunyai hak akses khusus kepada Allah. Hubungan seperti ini tidak dimiliki oleh orang-orang yang tidak berada dalam Kristus. Sebagai imam, orang Kristen harus mempersembahkan karyanya, penyembahannya dan bahkan dirinya sendiri kepada Tuhan sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Tuhan. Itulah ibadahnya yang sejati (Rm. 12:1). 

Ketiga, kita adalah bangsa yang kudus. Di dalam bahasa Yunani, kudus adalah “hagios”, yang berarti berbeda. Orang Kristen terpanggil untuk berbeda dari yang lain, karena ia didedikasikan untuk kehendak Allah dan pelayanan Allah. Orang-orang lain mungkin mengikuti standar dunia, namun orang Kristen harus mengikuti standar Allah. Menjadi berbeda bukan berarti harus menjadi aneh dan mengisolir diri, namun ketika hidup di dunia ini, orang Kristen harus lebih mengutamakan nilai atau standar Allah dalam hidupnya. Orang Kristen harus berani tampil berbeda dengan tidak ikut-ikutan korupsi, memfitnah, atau mendepak orang lain, meskipun akan dicemooh sebagai kuno, aneh, konyol, bodoh, dan disingkirkan atau dijauhi. Itulah konsekuensi dan harga yang harus dibayar sebagai orang Kristen karena dia adalah anak Allah, dan bukan anak dunia. 

Keempat, kita adalah umat kepunyaan Allah. Orang Kristen adalah umat kepunyaan Allah sendiri. Sebagai orang Kristen, ia adalah milik Allah yang Maha Besar dan akibatnya ia memiliki nilai baru karenanya. Sebuah pena biasa menjadi bernilai luar biasa karena misalnya ia menjadi milik presiden Soekarno. Ketika dilelang, pena ini akan menjadi mahal karena dimiliki presiden Soekarno. Jadi setelah orang Kristen dimiliki Allah, dari orang yang biasa-biasa saja menjadi luar biasa karenanya. 

Karenanya kita harus menjaga dirikita sebaga umat yang khusus bagi ALLAH. Status imamat yang rajani menunjuk kepada fungsi imam atau "jembatan" antara manusia dan Tuhan. Hal ini berarti setiap anak-anak Tuhan adalah imam bagi sesamanya dan alat bagi orang yang belum percaya untuk mengenal Tuhan Yesus. 

Status bangsa yang kudus untuk mengungkapkan ada tanggung jawab yang dipercayakan. Istilah bangsa yang kudus diambil dari Perjanjian Lama dan menunjuk kepada Israel yang dipilih Tuhan untuk menjadi teladan sebagai bangsa yang hidup seturut dengan firman Tuhan, dan sekaligus menjadi saluran berkat bagi bangsa lain untuk mengenal Tuhan yang sejati. 

Sebagai umat Tuhan pada masa kini adalah bagaikan bangsa Israel rohani yang dikhususkan Tuhan untuk memberkati dunia ini. Karena itu, bertekadlah dalam hati dengan berkata: Saya akan hidup kudus supaya dapat menjadi teladan di keluarga, pekerjaan, dan lingkunganku. Saya siap sebagai jembatan untuk membawa mereka dan memperkenalkan Kristus kepada mereka. Kiranya Tuhan menolong saya. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...