Kamis, 08 Juni 2023

Renungan hari ini: “ENGKAULAH PELITAKU, YA TUHAN” (2 Samuel 22:29)

 Renungan hari ini:

 

“ENGKAULAH PELITAKU, YA TUHAN”


 

2 Samuel 22:29 (TB2) “Engkaulah pelitaku, ya TUHAN, dan TUHAN menyinari kegelapanku"

 

2 Samuel 22:29 (NET) "Indeed, you are my lamp, Lord. The Lord illumines the darkness around me"

 

Ungkapan "Engkaulah pelitaku, ya TUHAN, dan TUHAN menyinari kegelapanku" merupakan bagian dari nyanyian syukur yang dikaitkan dengan Raja Daud. Nyanyian tersebut dapat ditemukan dalam Kitab 2 Samuel 22, yang pada dasarnya adalah salinan dari Mazmur 18. Latar belakang untuk ungkapan ini adalah pengalaman hidup Daud yang penuh tantangan dan konflik. Dalam hidupnya, Daud mengalami berbagai rintangan, termasuk penganiayaan dari musuh-musuhnya, perang, dan konflik internal di antara bangsa Israel. Dalam situasi-situasi seperti itu, Daud merasa bahwa hanya Tuhan yang bisa memberikan pertolongan dan perlindungan. Daud memandang Tuhan sebagai pelitanya, yaitu sumber kekuatan dan perlindungan. Ketika ia merasa terjebak dalam kegelapan, baik secara harfiah maupun secara kiasan, Daud mempercayakan hidupnya kepada Tuhan. Ia merasa bahwa hanya dengan bersekutu dengan Tuhan dan mengandalkan-Nya, kegelapan dan tantangan dalam hidupnya dapat disinari dan diatasi.

 

Ungkapan ini mencerminkan kesetiaan Daud kepada Tuhan dan keyakinannya bahwa Tuhan adalah sumber terang dan perlindungan dalam segala keadaan. Dalam banyak hal, ungkapan ini juga mencerminkan keyakinan orang-orang Ibrani pada umumnya pada masa itu, bahwa Tuhan adalah penolong yang setia dan penyelamat dalam situasi-situasi sulit. Dalam konteks 2 Samuel 22:29, Daud mengungkapkan keyakinannya bahwa Tuhan adalah sumber kekuatan, perlindungan, dan terang dalam hidupnya. Ungkapan "Karena Engkaulah pelitaku, ya TUHAN, dan TUHAN menyinari kegelapanku" mencerminkan dua aspek penting.

 

Pertama, "Engkaulah pelitaku, ya TUHAN". Ungkapan ini mengungkapkan keyakinan Daud bahwa hanya Tuhan yang dapat memberikan kekuatan, pertolongan, dan perlindungan yang diperlukan dalam hidupnya. Daud merasa bahwa tanpa bantuan dan kasih Tuhan, ia tidak akan mampu menghadapi tantangan dan musuh-musuhnya. Daud mengakui keterbatasannya sebagai manusia dan bergantung sepenuhnya pada Tuhan sebagai sumber kekuatan yang sempurna.

 

Kedua, "TUHAN menyinari kegelapanku". Daud menyadari bahwa dalam kehidupannya, ia menghadapi berbagai bentuk kegelapan. Kegelapan di sini bisa merujuk secara harfiah pada situasi kegelapan fisik atau secara kiasan pada situasi yang penuh ketidakpastian, kesesakan, dan perasaan terjebak. Dalam keadaan-keadaan seperti itu, Daud percaya bahwa hanya Tuhan yang dapat menyinari jalan hidupnya, memberikan arah, kebijaksanaan, dan terang dalam situasi yang suram. Tuhan adalah sumber terang yang membimbingnya melalui masa-masa sulit dan membawa pemulihan serta kehidupan yang lebih baik.

 

Dari nas hari ini, ada beberapa hal yang dapat direnungkan, yakni:

 

Pertama, ketergantungan kepada Tuhan. Daud mengakui bahwa kekuatan dan perlindungan yang ia butuhkan berasal dari Tuhan. Ia menyadari bahwa sebagai manusia yang lemah, ia tidak dapat menghadapi hidup dengan kekuatannya sendiri. Oleh karena itu, kita juga perlu merenungkan tentang ketergantungan kita kepada Tuhan. Mengakui keterbatasan kita dan bergantung sepenuhnya kepada-Nya adalah langkah pertama menuju hubungan yang lebih dalam dengan Tuhan.

 

Kedua, penyinaran Tuhan dalam kegelapan. Daud mengalami situasi-situasi yang suram dan penuh tantangan dalam hidupnya. Namun, ia percaya bahwa Tuhan adalah sumber terang yang dapat menyinari jalan hidupnya. Hal ini mengajarkan kita untuk tetap mempercayai Tuhan dalam masa-masa sulit. Tuhan dapat memberikan arah, kebijaksanaan, dan terang-Nya bahkan dalam keadaan yang paling gelap sekalipun.

 

Ketiga, rasa syukur dan pengakuan:.Ungkapan Daud ini juga mencerminkan rasa syukur dan pengakuan atas kasih dan pertolongan Tuhan dalam hidupnya. Ketika kita mengalami perlindungan dan penyinaran Tuhan, penting untuk merenungkan dan mengungkapkan rasa syukur kita kepada-Nya. Mengenali peran Tuhan dalam hidup kita dan mengakui kasih-Nya adalah sikap yang memperkuat iman dan memperdalam hubungan kita dengan-Nya.

 

Keempat, perlindungan dan terang dalam Kristus. Bagi orang Kristen, pernyataan ini dapat juga dipahami secara rohani. Yesus Kristus adalah sumber kekuatan, pelindung, dan terang dalam hidup kita. Kita dapat mencari perlindungan dan mendapatkan penyinaran-Nya melalui iman kepada-Nya. Renungkanlah bagaimana kasih dan perlindungan Tuhan melalui Kristus dapat menerangi hidup kita dan menghadapi segala kegelapan dan tantangan yang mungkin kita alami. Karena itu, nas hari ini mengajak kita untuk merenungkan ketergantungan kita kepada Tuhan, menyadari penyinaran-Nya dalam kegelapan, mengungkapkan rasa syukur, dan mengandalkan perlindungan dan terang yang diberikan-Nya. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...