Renungan hari ini:
“ADA WAKTU UNTUK MEROBEK, ADA WAKTU UNTUK MENJAHIT”
Pengkhotbah 3:7 (TB2) "Ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara"
Ecclesiastes 3:7 (NET) "A time to rip, and a time to sew; a time to keep silent, and a time to speak"
Nas hari ini hendak mengajarkan kita dua hal penting dalam kehidupan kita sehari-hari, yakni:
Pertama, ada waktu untuk merobek dan menjahit.
Ø Merobek: Merujuk pada situasi atau tindakan yang bersifat merusak atau mengubah sesuatu. Ini bisa mencerminkan tindakan radikal atau perubahan besar dalam hidup.
Ø Menjahit: Merujuk pada upaya memperbaiki atau menyatukan kembali sesuatu yang telah rusak. Ini bisa mencerminkan tindakan rekonsiliasi atau perbaikan.
Makna Keseluruhan: Ada waktu untuk melakukan tindakan-tindakan yang bersifat destruktif (seperti merobek) dan waktu untuk melakukan tindakan rekonsiliasi atau memperbaiki kerusakan (seperti menjahit). Ini menekankan bahwa dalam perjalanan hidup, akan ada fase-fase di mana kita perlu mengatasi konflik atau perubahan besar, tetapi juga waktu untuk menyatukan kembali dan memperbaiki.
Kedua, ada waktu untuk berdiam diri dan berbicara.
Ø Berdiam Diri: Merujuk pada saat-saat di mana kita perlu tenang, merenung, atau bersikap sabar. Ini bisa mencerminkan kebijaksanaan dalam menanggapi situasi yang sulit atau konflik.
Ø Berbicara: Merujuk pada saat-saat di mana kita perlu berkomunikasi, menyampaikan pendapat, atau berinteraksi dengan orang lain.
Makna Keseluruhan: Ada waktu untuk memilih untuk tidak berbicara dan meresapi keadaan dengan bijaksana, dan ada waktu untuk menyuarakan pikiran atau perasaan kita. Ini menunjukkan bahwa penting untuk menimbang waktu dan keadaan sebelum memberikan respon atau berbicara.
Dengan demikian, keseluruhan pernyataan ini mengajarkan bahwa kehidupan manusia adalah serangkaian peristiwa dan fase-fase yang berbeda. Untuk menghadapi keadaan tersebut dengan bijaksana, kita perlu mengenali waktu yang tepat untuk setiap tindakan atau respons. Pernyataan ini mencerminkan filsafat hidup yang bijak dan penuh pengertian terhadap kompleksitas kehidupan manusia.
Apa yang hendak direnungkan dari nas hari ini? Nas hari ini memberikan beberapa pelajaran yang perlu direnungkan:
Pertama, pemahaman waktu dan keseimbangan. Pernyataan ini mengajarkan tentang keseimbangan dalam hidup. Ada saatnya untuk tindakan yang mungkin terlihat bertentangan satu sama lain. Pemahaman waktu dan konteksnya adalah kunci untuk mengetahui kapan melakukan suatu tindakan atau memberikan reaksi tertentu.
Kedua, ketidakseragaman hidup. Hidup ini tidak selalu bergerak dalam satu arah atau dalam pola yang sama. Terkadang, kita dihadapkan pada situasi yang memerlukan respons yang berbeda. Oleh karena itu, penting untuk bisa menyesuaikan diri dengan berbagai kondisi yang muncul dalam hidup.
Ketiga, ketidakpastian dan kehidupan yang dinamis. Pernyataan ini menyoroti sifat dinamis kehidupan. Ketidakpastian dan perubahan adalah bagian tak terelakkan dari kehidupan manusia. Oleh karena itu, manusia perlu memiliki keterampilan dan ketelitian untuk menavigasi melalui situasi-situasi yang berbeda.
Kempat, kesadaran akan tindakan dan kata-kata. Pernyataan ini juga menekankan pentingnya kesadaran akan tindakan dan perkataan kita. Ada waktu untuk berbicara, tetapi juga ada waktu untuk berdiam diri. Hal ini mengajarkan agar kita lebih bijak dalam penggunaan kata-kata dan tindakan kita, terutama dalam situasi-situasi yang memerlukan pemikiran yang lebih matang. Karena itu, renungan ini mengajarkan tentang bijaksana dalam mengelola hidup, memahami nilai waktu, dan memiliki kesadaran diri yang baik dalam setiap tindakan dan kata-kata yang diucapkan. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN