Senin, 19 September 2022

Renungan hari ini: “AKU SUDAH BERDOSA KEPADA TUHAN” (2 Samuel 12:13)

 Renungan hari ini:

 

“AKU SUDAH BERDOSA KEPADA TUHAN”



2 Samuel 12:13 (TB) Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati"

 

2 Samuel 12:13 (NET) Then David exclaimed to Nathan, “I have sinned against the Lord!” Nathan replied to David, “Yes, and the Lord has forgiven your sin. You are not going to die"

 

Kalimat Daud meresponi Nathan adalah, “Aku sudah berdosa kepada Tuhan.” Inilah awal pemulihan keadaan Daud oleh Tuhan. Daud tidak membela diri. Daud mengakui kesalahannya. Inilah bedanya Daud dengan Saul. Saul mengaku dosa, namun diikuti dengan kata “tetapi”. “Aku sudah berdosa kepada Tuhan, tetapi rakyat yang salah…” (1Sam. 15:24). “Aku sudah berdosa, tetapi tunjukkanlah hormat kepadaku…” (1Sam. 15:30). Bagaimana dengan Daud? Daud mengatakan “aku sudah berdosa kepada Tuhan.” Tidak ada tambahan kata “tetapi…” Nathan mengatakan bahwa Daud tidak akan dihukum mati oleh Tuhan, tetapi anak yang dilahirkan Batsyeba akan Tuhan matikan. Dalam bagian selanjutnya kita dapat melihat bagaimana Daud tetap dengan rendah hati memohon kepada Tuhan untuk anak itu tidak mati. Tetapi Tuhan tetap menghukum Daud dengan mengambil anaknya. Setelah anak itu mati Daud sujud menyembah Tuhan. Daud yang jatuh sekarang mulai bangkit meninggalkan dosanya.

 

Kedatangan Tuhan kepada Daud melalui Natan memberikan 3 hal ke dalam kehidupan Daud, yakni:

 

Pertama, membawa perubahan melalui Firman Tuhan kepada Daud. Nathan menceritakan sebuah kisah kepada Daud, sebuah perumpamaan. Nathan menyajikan kisahnya sebagai kasus yang membutuhkan putusan raja, dan Daudd senang mendengar kasus itu. Nathan menceritakan tentang ketidakadilan yang luar biasa. Ada dua orang tinggal disatu kota : satu kaya, yang lain miskin. Orang kaya itu punya banyak kawanan domba. orang malang itu tidak memiliki apa-apa selain seekor domba betina kecil, yang telah dibelinya. Anak domba ini memakan makanan orang miskin, minum dari cawannya, dan berbaring di pangkuannya. Orang malang itu mencintai domba kecil betina miliknya. Seorang musafir tiba di rumah orang kaya itu. Orang kaya itu menyambut pengelana itu dan ingin mengadakan pesta. Tetapi dia tidak ingin menggunakan salah satu kawanannya sendiri, jadi dia mencuri domba si miskin dan menyiapkannya untuk pestanya.Daud mendengar kasus ini, dan dia sangat marah, dan mengatakan orang itu harus di hukum mati. Dan anak domba betina itu harus dibayar gantinya empat kali lipat, karena ia telah melakukan hal itu dan oleh karena ia tidak kenal belas kasihan.”

 

Apa yang dikatakan Daud sesuai dengan hukum mengembalikan 4 kali lipat (Kel. 22: 1), tetapi tidak hukuman mati. Daud seorang yang telah berdosa berzinah dan membunuh orang lain, tidak sadar bahwa dia lebih kejam dari itu. Kemuidan, nabi Natan mengatakan, “Engkaulah orang itu!” (ay. 7). Daud Sadar dosanyaSeketika Daud sadar, Lalu berkatalah Daud kepada Natan: “Aku sudah berdosa kepada TUHAN” (ay. 13). Setelah lebih dari sembilan bulan Daud diam dan menutupi dosanya, sekarang dia mengakui dosanya kepada Tuhan. Pengakuan ini adalah awal dari pertobatan dalam kehidupan Daud, yang dia ungkapkan dalam Mazmur 51. “Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! Daud berkata, “Aku telah berbuat dosa,” dan dia bertobat dan dipulihkan.Firman Tuhan menerobos dalam kehidupan Daud ketika tidak ada hal lain yang bisa dilakukan. Waktu tidak membuatnya bertobat. Hati nurani juga tidak membawanya ke sana.

 

Jangan pernah meremehkan kekuatan Firman Tuhan untuk mengubah hidup seseorang, untuk mengubah hidup kitaa. ”Demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia ” (Yes. 55:11). Firman Tuhan dapat membawa perubahan dalam hidup Anda ketika tidak ada hal lain yang bisa atau mau dilakukan.

 

Kedua, membawa ketertiban (disiplin) kepada Daud. Daud berdosa dengan pedang, dan sekarang dia hidup dengan pedang. Daud mengambil istri orang, maka hal yang sama terjadi kepadanya. Di sini kita tiba pada prinsip penting yang dinyatakan berulang kali dalam Alkitab: “Kejahatanmu akan menghajar engkau, dan kemurtadanmu akan menyiksa engkau!” (Yer. 2:19). Dalam alkitab banyak contoh, seperti Yakub. Dia menipu ayahnya dan esau, dikemudian hari dia juga ditipu oleh Laban.. Jadi, dosa kita sendiri akan mengoreksi kita. Jadi mari kita tanyakan pada diri kita sendiri ketika kita tergoda untuk melakukan kekerasan, penipuan, atau tindakan tidak baik lainya,“ Apakah saya ingin berada di pihak penerima ini? “

 

Disiplin Tuhan dalam kehidupan Daud adalah tanda pasti bahwa Tuhan masih memiliki pekerjaan yang harus dia lakukan! Tuhan tidak pernah meninggalkan anak-anaknya dalam dosa mereka. Tuhan memulihkan Daud, bukan hanya sekedar memaafkan, tetapi membersihkan Daud dari penyebab dosa-dosa itu, sehingga dia membenci apa yang dulu ia cintai.

 

Ketiga, memberikan pengharapan kepada Daud. Daud berkata kepada Natan: “Aku sudah berdosa kepada TUHAN.” Dan Natan berkata kepada Daud: “TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati” (2 Sam. 12:13).Ketika nabi Natan bercerita tentang ketidak adilan, Daud berkata, “Orang yang melakukan ini harus dihukum mati.”Artinya Daud harus dihukum mati karena dialah orang yang kejam itu, Dia telah mengambil nyawa, dan menurut hukum Allah, dia pantas dihukum mati. Tetapi kabar baiknya, Daud tidak dihukum mati, Dan Natan berkata kepada Daud: “TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.

 

Di mana Tuhan menempatkan dosa Daud? Dia menaruhnya di atas Yesus. “tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian” (Yes. 53: 6). Tuhan memberikan kesempatan kedua kepada Daud, dan Daud menghargai kasih karunia Tuhan, itu sebabnya pertobatanya jauh lebih besar dari dosanya.

 

Siapa saja yang pada waktu ditegur oleh Allah mau merendahkan hati dengan disertai pengakuan dan pertobatan, sebagaimana halnya Daud, bisa merasa pasti bahwa ada pengharapan baginya. Siapa saja yang di dalam iman mau menerima janji-janji Allah, akan memperoleh pengampunan. Mari belajar peka mendengar firman Tuhan. Karena itu, ketika firman Tuhan sedang menunjukkan kepada kita dosa-dosa kita, mari berkata, “aku sudah berdosa kepada Tuhan.” (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...