Jumat, 30 Juli 2021

Renungan hari ini: “JANGANLAH KUATIR TENTANG APA PUN JUGA” (Filipi 4:6)

 Renungan hari ini:

 

“JANGANLAH KUATIR TENTANG APA PUN JUGA”




 

Filipi 4:6 (TB) "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur"

 

Philippians 4:6 (NET) "Do not be anxious about anything. Instead, in every situation, through prayer and petition with thanksgiving, tell your requests to God"

 

Sebagai manusia Paulus tentu pernah merasa kuatir di tengah ketidakpastian dan kesulitan. Ia pernah mengalami karam kapal. Ia pernah dipukuli. Ia pernah dipenjara. Dalam suratnya kepada jemaat di Filipi, Paulus menguatkan para sahabatnya yang juga menghadapi ketidakpastian dan mengatakan kepada mereka, “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur” (ay. 6). 

 

Perkataan Paulus sangat menguatkan kita. Hidup ini tidak mungkin lepas dari ketidakpastian—baik itu berupa keputusan besar yang mempengaruhi hidup, masalah keluarga, kesehatan yang memburuk, atau kesulitan keuangan. Saya terus belajar untuk memahami bahwa Allah peduli. Dia mengundang kita untuk melepaskan kekhawatiran kita akan segala hal yang tidak pasti dengan menyerahkan semua itu kepada-Nya. Saat kita melakukannya, Allah yang Mahatahu menjanjikan bahwa damai sejahtera-Nya “yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiran [kita] dalam Kristus Yesus” (ay. 7).

 

Nas hari ini mengatakan agar kita jangan kuatir tentang apapun juga, artinya dalam segala aspek meliputi tubuh, jiwa dan roh kita tidak perlu kuatir. Jika Yesus Anak Allah yang tinggal diberikan kepada kita, bagaimana mungkin Allah tidak memberikan segala-galanya bagi kita? Dalam artinya saat kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Slamat secara pribadi maka segala sesuatunya telah Ia sediakan. Sama seperti orang tua secara jasmani yang telah mempersiapkan apa yang akan diperlukan oleh anal-anaknya dimasa yang akan datang, seperti itu juga Bapa kita yang disorga, Ia telah lebih dulu mempersiapkan yang terbaik bagi hidup kita, sekarang dan masa yang akan datang.

 

Kita tidak perlu khawatir meski berada dalam kondisi seperti apapun, karena kita punya Allah yang setia dan penuh belas kasih. Berada dalam himpitan masalah sekalipun bukan berarti kita harus cemas, karena sesungguhnya Tuhan tidak pernah sekalipun meninggalkan kita menghadapi itu semua sendirian. Tuhan mendengar dan siap mengabulkan permohonan kita. Tapi nyatakanlah itu dengan ucapan syukur yang sesungguhnya. Penuhi diri kita terlebih dahulu dengan iman yang disertai rasa percaya sepenuhnya, jangan biarkan sukacita Allah yang sejati hilang dari diri kita, lalu berdoalah. Betapa pentingnya ucapan syukur dalam hidup kita, bukan saja ketika hidup tengah tenang, tapi terlebih ketika guncangan demi guncangan tengah membuat kita terlempar kesana kemari. Itulah yang diinginkan Tuhan untuk kita lakukan.  Tidak ada perkara mustahil untuk dilakukan Tuhan bagi kita orang percaya. Imanilah itu, dan berhentilah kuatir. Tetaplah bersukacita, penuhi doa kita dengan ucapan syukur yang percaya sepenuhnya kepada Tuhan. Berhentilah memusingkan masalah dan mengisi doa hanya dengan sederet daftar permintaan, gantilah dengan ucapan syukur yang tulus dari hati. Percayalah bahwa Tuhan siap untuk mengabulkan permintaan anda, yang tersulit sekalipun.

 

Apa yang harus kita lakukan saat rasa kuatir datang kepada kita?

 

Pertama, menyerahkan kekuatiran dan percaya kita kepada TUHAN (1 Ptr. 5:7-9). Kekuatiran merupakan celah bagi iblis untuk ia masuk mengintimidasi kita. Oleh karena itu tidak cukup hanya berdoa supaya kita tidak kuatir tapi juga harus menyerahkan seluruh kekuatiran kita. Orang yang hanya berdoa tanpa menyerahkan kekuatirannya sama seperti orang mabuk, yang tanpa disadari doa dan tindakannya tidak selaras. Kita harus percaya bahwa kuasa Allah bekerja sempurna dalam hidup kita dan Ia sanggup melakukan segala perkara yang ajaib bagi kita. Menyerah dan percaya adalah hal yang harus berjalan seiringan. "Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak" (Mzm. 37:5). 

 

Kedua, lawan kekuatiran dengan iman yang teguh. Kuatir adalah hal yang manusiawi yang dialami oleh banyak orang. Namun Tuhan ingin agar kita melawan segala intimidasi rasa kuatir dengan iman yang teguh. Menghadapi dengan kekuatan Firman Tuhan yang berkuasa. Terus memperkatakan kata-kata Firman Tuhan, karena apa yang kita imani itu yang akan terjadi dalam hidup kita. Ketika Tuhan menciptakan kita, percayalah bahwa Allah telah merancangkan segala sesuatu yang terbaik bagi hidup kita dan menyediakan segala yang kita perlukan. Namun, jika rasa kuatir itu datang melanda hidup kita, serahkanlah segala kuatir kita dan percata bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah yang hidup, yang sanggup melakukan segala perkara yang ajaib bagi kita dan lawan segala rasa kuatir itu dengan iman yang teguh dengan terus memperkatakan Firman yang berkuasa mengubah seluruh kehidupan kita sehingga kita menjadi orang yang penuh dengan kemenangan. Karena itu, janganlah kuatir, sebab kuatir menghambat doa kita, karena itu gantilah kuatir dengan ucapan syukur yang tulus yang berasal dari hati. (rsnh)

 

Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...