Renungan hari ini:
HUBUNGAN ANTARA IMAN DAN PERBUATAN
Yakobus 2:26 (TB2) "Sebab, sebagaimana tubuh tanpa roh adalah mati, demikian juga iman tanpa perbuatan mati"
James 2:26 (NET) "For just as the body without the spirit is dead, so also faith without works is dead"
Dalam nas hari ini, Yakobus membahas hubungan antara iman dan perbuatan. Ia menyoroti bahwa iman yang sejati tidak dapat berdiri sendiri tanpa perbuatan yang sesuai. Dalam ayat 26, perumpamaan yang digunakan adalah tentang tubuh dan roh. Yakobus mengatakan bahwa sebagaimana tubuh yang tidak memiliki roh dianggap mati, demikian pula iman yang tidak diiringi perbuatan adalah mati.
Yakobus ingin menekankan bahwa iman yang sejati akan menghasilkan perbuatan atau tindakan yang mencerminkan iman tersebut. Iman yang hidup akan tercermin dalam kasih, kebaikan, dan ketaatan kepada Allah. Oleh karena itu, ayat ini menekankan pentingnya kehidupan kristiani yang konsisten dan aktif dalam mengamalkan ajaran Tuhan.
Dalam konteks budaya dan situasi gereja pada waktu itu, ada kecenderungan bagi beberapa orang untuk menganggap iman sebagai sesuatu yang hanya bersifat intelektual atau teoritis, tanpa dampak nyata dalam kehidupan sehari-hari. Yakobus mencoba mengoreksi pemahaman tersebut dengan menegaskan bahwa iman yang sejati akan tercermin dalam perbuatan kasih dan ketaatan kepada Allah.
Apa yang hendak direnungkan dari nas hari ini? Nas hari ini menyiratkan beberapa renungan yang dapat diambil:
Pertama, iman dan perbuatan sebagai Kesatuan. Pernyataan ini menyoroti pentingnya kesatuan antara iman dan perbuatan. Iman yang hidup tidak dapat dipisahkan dari perbuatan yang mengalir darinya. Ini menekankan bahwa iman yang sejati akan menghasilkan buah dalam bentuk perbuatan kasih dan ketaatan.
Kedua, iman yang aktif. Yakobus menekankan bahwa iman bukanlah konsep pasif atau sekadar keyakinan intelektual. Iman yang hidup adalah iman yang aktif, yang tercermin dalam tindakan positif dan ketaatan kepada ajaran Allah.
Ketiga, kematian imannya. Perbandingan antara tubuh tanpa roh yang dianggap mati dan iman tanpa perbuatan yang mati menggambarkan konsekuensi dari iman yang tidak diikuti oleh perbuatan. Sebagaimana tubuh yang tanpa roh dianggap mati, demikian juga iman yang tidak diiringi oleh perbuatan dapat dianggap "mati" atau tidak hidup.
Kelima, pentingnya perbuatan kasih. Pernyataan ini mengajak untuk merenungkan kualitas perbuatan yang mengalir dari iman. Perbuatan kasih, kebajikan, dan ketaatan kepada ajaran Tuhan menjadi bukti konkret dari kehidupan iman yang sejati.
Dengan merenungkan pernyataan ini, orang Kristen diajak untuk mengevaluasi sejauh mana iman mereka tercermin dalam tindakan sehari-hari. Karena itu, renungan ini mendorong kita untuk menjalani kehidupan iman yang aktif dan memberikan dampak positif dalam melayani sesama dan memuliakan Allah. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN