Renungan hari ini:
JIWA TERTEKAN
Mazmur 42:7 (TB) "Jiwaku tertekan dalam diriku, sebab itu aku teringat kepada-Mu dari tanah sungai Yordan dan pegunungan Hermon, dari gunung Mizar"
Psalms 42:6 (NET) "I am depressed, so I will pray to you while I am trapped here in the region of the upper Jordan, from Hermon, from Mount Mizar"
Tekanan jiwa bisa diakibatkan banyak hal. Tekanan jiwa bisa berakibat fatal, seperti: stress, strok, dan bahkan jadi stop alias mati. Karena tekanan hidup yang berat dan masalah yang datang bertubi-tubi, seringkali emosi kita terpengaruh, hati kita gelisah dan jiwa merasa sangat tertekan. Semua manusia pasti mengalaminya, tidak terkecuali para hamba Tuhan. Salah satu contohnya adalah Daud. Kehidupannya penuh liku-liku, mengalami banyak tekanan dan ancaman; ia selalu dikejar-kejar oleh Saul yang hendak membunuhnya. Daud sadar bahwa satu-satunya tempat yang tepat untuk berkeluh kesah dan memohon perlindungan hanya kepada Tuhan.
Memang tidak mudah menguasai emosi. Acapkali emosi itu muncul untuk alasan yang salah dan disalurkan dengan cara yang salah pula, sehingga berdampak buruk pada diri sendiri dan juga orang lain. Bagaimana caranya agar kita mampu mengatasi emosi dengan baik dan bijak? Tidak ada jalan lain selai melatih diri untuk mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan dan menyerahkan semua beban kepada-Nya.
Dalam menghadapi permasalah kita harus bersikap tenang, seperti yang dikatakan Dauh kepada jiwanya, “Kembalilah tenang, hai jiwaku, sebab Tuhan telah berbuat baik kepadamu.” (Mzm. 116:7). Perlahan-lahan berlajarlah mengenali penyebab dari masalah kita; jangan langsung bertindak gegabah agar tidak timbul amarah yang meledak-ledak dan penderitaan batin yang sangat dalam (depresi). Adalah sangat bijak bagi kita untuk menyikapi setiap masalah dengan cara pandang yang positif! Karena itu, atasilah ketertekanan jiwa kita dengan tenang dan mengandalkan TUHAN agar kita beroleh ketenangan dan kebahagiaan. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN