Selasa, 03 September 2019

Renungan hari ini: KASIHANILAH AKU, YA TUHAN

Renungan hari ini: 

KASIHANILAH AKU, YA TUHAN



Mazmur 86:3 (TB) "Engkau adalah Allahku, kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari" 

Psalms 86:3 (NET) "Have mercy on me, O Lord, for I cry out to you all day long!” 

Pernyataan “Kasihanilah aku ya Allah” merupakan sebuah permohon seorang raja kepada TUHAN, yakni Raja Daud. Dialah yang mengucapkan perkataan ini! Dia yang adalah raja Israel, raja yang berkuasa, raja yang penuh dengan kekayaan dan kekuatan tempur, raja yang bijaksana dan dapat melaksanakan apa yang ia inginkan dalam seketika waktu saja, tetapi tetap saja berseru kepada Allah memohon agar Allah mengasihani dia! Ini menunjukkan bahwa tidak ada hal apapun dalam hidup kita ini yang bisa menjadi dasar kita untuk tidak membutuhkan belas kasihan Tuhan! 

Ketika Raja Daud berseru “Kasihanilah aku, ya Tuhan”, saat itu ia begitu sadar akan posisi dia dan posisi Allah. Orang yang paling sombong dalam dunia ini ialah mereka yang tidak sadar akan posisi mereka sendiri dan akan posisi Allah. Mereka bertindak seolah-olah Allah adalah pribadi yang lemah dan mengikuti setiap keinginan mereka, ini banyak dalam kalangan kekristenan itu sendiri; memaksa Allah untuk mewujudkan semua doa-doanya, meminta agar Allah tidak begini dan begitu, melakukan semua keinginannya berdasarkan pertimbangan yang kurang matang dan bertindak sendiri seolah penentu keberhasilan. Ia tidak memohon seperti Daud “Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya TUHAN, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu; bulatkanlah hatiku untuk takut akan nama-Mu”(Mzm 86:11). 

Ketika kita datang memohon belas kasih TUHAN, maka dalam keadaan yang demikianlah Allah hadir dan memberitahukan kepada kita orang-orang yang di pilih-Nya, bahwa ada Allah yang telah, akan dan selalu mengasihani kita. 

Bagaimana dengan kita? Apakah kita mau datang pada kaki Tuhan dan memohon belas kasih-Nya, sebagai tanda bahwa kita menyadari betapa hidup kita miskin di hadapan Allah? Sengsara di hadapan Allah? Kita adalah manusia yang selalu dihadapkan oleh kemiskinan dan kesengsaraan! Tidak ada makanan, minuman dan apa yang dipakai merupakan kesengsaraan yang setiap hari kita harus berjuang melawannya. Kita akan berusaha agar kebutuhan ini terpenuhi. Tetapi ingatlah bahwa tidak ada jaminan semua hal tersebut akan selalu ada dan hidup kita akan aman-aman saja. Itulah sebabnya kita membutuhkan pengkasihanan Allah itu. Karena itu, selalulah meminta agar kita di kasihani oleh Allah, agar kita boleh menikmati segala berkat dan anugerah dari Tuhan. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...