Selasa, 03 Juli 2018

Renungan hari ini: JADIKANLAH HATIKU TAHIR, YA ALLAH

Renungan hari ini: 

JADIKANLAH HATIKU TAHIR, YA ALLAH



Mazmur 51:12 (TB) "Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!" 

Psalms 51:10 (NRSV) "Create in me a clean heart, O God, and put a new and right spirit within me” 

Dalam Kitab Suci berulang kali digambarkan bahwa Daud sebagai manusia yang senantiasa mengejar hati Allah dan dengan setia melayani Allah di sepanjang hidupnya. Daud tidak pernah melupakan pemberontakan yang pernah ia lakukan saat ia lemah. Daud seringkali menyalahkan dirinya sendiri dengan penuh penyesalan kepada Tuhan. Seperti tertulis dalam Mazmur 53:3, “Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan dosaku.” Daud menyadari bahwa ia telah berdosa, bukan karena ia tidak bersedia mengikuti perintah Allah, tetapi karena ia mempunyai keinginan daging yang tidak bisa dia kendalikan. Karena itu, Daud memohon kepada Tuhan “Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh.” Daud mengetahui pentingnya pertobatan.

Daud mengetahui pentingnya pertobatan di dalam kehidupan orang berdosa, tetapi ia juga mengetahui bahwa sebab dosa harus diteliti. Daud menyadari bahwa ia telah berdosa, bukan karena ia tidak bersedia mengikuti perintah Allah, tetapi karena ia mempunyai keinginan daging yang tidak ia kendalikan. 

Kebangkitan iman kita dimulai dengan kesadaran akan dosa-dosa kita, pengakuan yang tulus, dan meneliti diri. Hanya dengan kesadaran dan pengakuan yang penuh, dan intropeksi diri dan perbuatan yang telah kita lakukan, barulah kita dapat memperoleh pengampunan dari Allah. Mengetahui sebab dosa-dosa kita akan menolong membantu kita menghindari perbuatan dosa yang sama lagi. Begitu dosa-dosa kita diampuni, kita tidak boleh lagi menjadi hamba dosa, karena kita adalah ciptaan baru di dalam Tuhan. Manusia yang lama telah berlalu, dan manusia baru telah tiba. 

Kata “teguh” dalam bahasa aslinya berarti “setia”. Ada pun bentuk dari kesetiaan itu adalah adanya komitment yang tinggi. Sebagai orang Kristen yang adalah pengikut Kristus, kita harus memiliki roh yang teguh sebab Tuhan tidak pernah berjanji bahwa perjalanan hidup kita akan lancar terus tanpa ada tantangan. Di depan kita banyak sekali “Yerikho” dan juga “Goliat” yang harus kita taklukkan, namun Dia berjanji akan memberikan kekuatan sehingga kita mampun menanggungnya. Itulah sebabnya Rasul Paulus berkata,  “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” (Flp. 4:13). Tuhan Yesus sendiri telah memberikan teladan kepada kita selama berada di dunia ini, di mana Dia senantiasa fokus dan teguh terhadap apa yang menjadi komitmen-Nya. 

Biarlah permohonan kita ditujukan kepada Allah agar Allah mentahirkan isi hatikita. Pohonkanlah kepada Allah agar kita memperoleh kuasa kasih karunia-Nya yang mentarhirkan dan mengubahkan hatikita. Peganglah erat-erat Juruselamat kita sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Yakub, hingga Allah tidak saja menunjukkan dirimu sendiri kepadamu, tetapi menunjukkan diri-Nya sendiri kepada kita. 

Kita harus menyediakan diri kita untuk siap dikoreksi dan dibentuk, serta diperbaharui oleh Tuhan. Isilah terus diri kita dengan firman Tuhan, dan mintalah Tuhan untuk menyelediki hati kita. Kiranya apa yang dikatakan penulis Amsal berikut bisa tetap kita ingat dengan baik. “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan” (Ams. 4:23). Adalah penting bagi kita untuk menjaga agar hati kita tetap bersih, karena dari sana hal yang baik dan buruk bisa berawal. Pastikan senantiasa kita tetap menjalani hidup dengan sebentuk hati yang bersih. Kehidupan sesungguhnya terpancar dari hati, karena itu jagalah hati agar tetap bersih. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...