Senin, 11 Oktober 2021

Renungan hari ini: “JANGAN MENUNTUT PEMBALASAN” (Roma 12:19)

 Renungan hari ini:

 

“JANGAN MENUNTUT PEMBALASAN”




 

Roma 12:19 (TB) "Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan"

 

Romans 12:19 (NET) "Do not avenge yourselves, dear friends, but give place to God’s wrath, for it is written, “Vengeance is mine, I will repay,” says the Lord"

 

Pembalasan bukanlah hak kita, melainkan haknya Allah. Bagi orang yang menaruh dendam atau niat pembalasan terhadap orang lain, di dalam hatinya tidak ada hal-hal yang positif, melainkan hanya rancangan-rancangan jahat.  Saul menyimpan kebencian dan dendam kepada Daud oleh karena banyak orang mengelu-elukan Daud:  "Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa"  (1 Sam. 18:17).  Karena hati Saul dipenuhi oleh rasa dendam, maka ekspresi yang keluar pun hal-hal negatif semata, baik itu melalui perkataan dan juga perbuatan.  Pembalasan dendam hanya akan menciptakan penderitaan batin si pelaku.

 

Persoalan membalas dendam, tidak ada diajarkan dalam Alkitab. Sejak kita masih anak-anak dulu atau masa menjalani sekolah minggu, orangtua kita tidak pernah mengajarkan kita untuk membalas kejahatan dengan kejahatan. Hingga hari ini, ajaran orangtua dan guru sekolah minggu kita semasa kecil dulu masih berbekas di dalam ingatan kita. 

 

Itu sebabnya, sikap suka membalas dendam haruslah ditinggalkan di tangan Tuhan. Seperti nas hari ini, “Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan”. Hal itu juga ditegaskan dalam Amsal 20:22, “Janganlah engkau berkata: "Aku akan membalas kejahatan," nantikanlah TUHAN, Ia akan menyelamatkan engkau.”

 

Perbuatan jahat yang dilakukan orang terhadap kita terkadang memancing emosi kita juga untuk membalasnya. Akan tetapi dengan iman dan percaya kita yang sungguh-sungguh kepada Tuhan, kita bisa menahan diri dan menahan emosi agar tidak terpancing untuk membalas dendam. Kita haruslah melawan pembalasan dendam dengan penuh kasih. Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu (Mat. 5:38-39).

 

Yusuf adalah contoh orang yang sanggup mengasihi dan mengampuni musuhnya.  Meski dianiaya dan dibuat menderita oleh saudara-asaudaranya Yusuf tidak menyimpan dendam sedikit pun, tapi ia malah menunjukkan kasih dan kemurahannya.  "Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar. Jadi janganlah takut, aku akan menanggung makanmu dan makan anak-anakmu juga"  (Kej. 50:20-21).

 

Kita tidak diperkenan membalas dendam kepada musuh karena pembalasan adalah hak mutlak Tuhan.  Barangsiapa berusaha membalas dendam kepada orang lain berarti ia telah mencuri hak mutlak milik Tuhan.  Pembalasan itu bukan hak kita, melainkan milik Tuhan sendiri.  Yang menjadi bagian kita adalah mengijinkan Tuhan untuk menangani orang lain.  Biarlah Tuhan sendiri yang bertindak karena Ia punya cara dan waktu sendiri untuk menangani masalah yang terjadi.  Yang harus dilakukan adalah:  "...jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya"  (Rm. 12:20).  Jadi cara tepat dalam memperlakukan musuh adalah menunjukkan kasih dan kemurahan kepadanya.  "... kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!"  (Rm. 12:21). Mengasihi, bermurah hati dan mengampuni musuh adalah bagian kita;  bagian Tuhan adalah menyelesaikan dengan cara dan waktu-Nya sendiri. Karena itu, hindarilah sikap menuntut pembalasan terhadap kejahatan yang dilakukan kepada kita. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...