Jumat, 20 Mei 2022

Renungan hari ini: “ALLAH MEMBERKATI HARI KETUJUH” (Kejadian 2:3)

 Renungan hari ini:

 

“ALLAH MEMBERKATI HARI KETUJUH”




 

Kejadian 2:3 (TB) "Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu"

 

Genesis 2:3 (NET) "God blessed the seventh day and made it holy because on it he ceased all the work that he had been doing in creation"

 

Setelah Allah menciptakan langit dan bumi, maka pada hari ketujuh Ia beristirahat dan memberkati hari ketujuh itu. TUHAN berhenti dan an memberkati serta menguduskan hari ketujuh itu. Ada 7 hari dalam seminggu, tetapi ada 1 hari, yaitu hari yang ketujuh, yang diberkati oleh TUHAN. Kita tahu bahwa TUHAN memberkati manusia. TUHAN memberkati bangsa Israel. Kita mengerti itu. Dengan pengertian yang sama pula kita bisa membayangkan bahwa TUHAN memberkati hari ketujuh. Dia mengucapkan berkat atas hari ketujuh. Kita bisa mengatakan,”Diberkatilah hari ketujuh!” Kita bisa beranggapan bahwa semua hari memiliki berkat TUHAN, tetapi kalau itu betul maka hari ketujuh memiliki semua berkat itu dan beberapa berkat istimewa lainnya.

 

Hari ketujuh sudah diberkati! Tinggal pilihannya kepada kita apakah kita mau terserap ke dalam berkat tersebut atau tidak. Kalau kita menghormati hari ketujuh, maka berkat yang sudah diucapkan TUHAN atas hari ketujuh akan kena kepada diri kita.

 

TUHAN berhenti pada hari ketujuh dan menciptakan Sabat bukanlah karena Hukum Taurat. TUHAN sudah mempraktikkan Sabat tersebut bahkan pada awal dunia ini diciptakan. Manusia belum mengenali dirinya sendiri tetapi TUHAN sudah memberlakukan Hukum Sabat kepada diri-Nya. Hanya TUHAN yang tahu kenapa itu sangat penting bagi-Nya! Kita mungkin memahami 1 atau 2 hal mengenai itu, tetapi saat pertama kali TUHAN memberkati dan menguduskan hari Sabat, kita tidak tahu persis kenapa itu sangat penting. Tetapi jelas itu sangat penting karena kemudian TUHAN juga memberlakukan dan memasukkannya ke dalam sepuluh hukum Taurat!

 

TUHAN mempunyai banyak sekali aturan. Tapi saat Dia mengambil 10 yang paling utama, Dia memasukkan mengenai hari Sabat. Perjanjian Baru membuktikan bahwa Yesus tidak pernah melanggar Hukum Sabat. Yesus tidak pernah meniadakan Sabat hanya karena Dia akan memberlakukan Perjanjian Baru. Orang-orang Farisi menduga Yesus telah melanggar hukum Sabat, padahal yang terjadi adalah Yesus hanya melanggar pemahaman yang keliru dari orang-orang Farisi pada jamannya mengenai Sabat!

 

Pada pemahaman iman Kristen saat ini Sabat itu dipahami menjadi Minggu. Hal itu disebabkan Yesus telah mengalahkan kuasa kematian dan bangkit dari kubur. Karenanya, Minggu dipahami hari kemenangan dan hari TUHAN. Itulah sebabnya umat Kristen tidak beribadah lagi pada Sabat tetapi pada setiap Minggu. Karena itu, marilah menghargai pengudusan Allah atas hari Sabat (baca: Minggu) untuk kita gunakan memuji dan beribadah kepada-Nya. (rsnh)

 

Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...