Senin, 03 Desember 2018

Renungan hari ini: TUHANLAH HARAPAN DAN KEPERCAYAANKU

Renungan hari ini: 

TUHANLAH HARAPAN DAN KEPERCAYAANKU



Mazmur 71:5 (TB) "Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, kepercayaanku sejak masa muda, ya ALLAH" 

Psalms 71:5 (NET) "For you give me confidence, O Lord; O Lord, I have trusted in you since I was young” 

Pengakuan Daud bahwa TUHAN adalah harapan dan kepercayaannya sudah dinyatakannya sejak masa mudanya. Pengalaman spiritual Dau ini menjadi telada bagi kita bahwa menjadikan TUHAN sebagai pusat harapan dan kepercayaan sudah dimulai sejak masa mudanya. Daud memiliki pengalaman luar biasa bersama Tuhan. Kita pun patut mengalaminya dan bisa belajar dari kehidupan Daud ini. Dalam berbagai persoalan yang dialami, Daud selalu menjadikan Tuhan sebagai benteng dan batu perlindungan. Ketika bahaya mengancam, Daud berdoa, “Jadilah bagiku gunung batu, tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku; sebab Engkaulah bukit batuku dan pertahananku” (ay. 3). 

Bagi Daud tak seorang pun di dunia ini yang dapat menjadi jaminan keselamatan bagi jiwanya. Itulah sebabnya ia berkata, “...Engkaulah harapanku, ya Tuhan, kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah. KepadaMulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkau telah mengeluarkan aku dari perut ibuku; Engkau yang selalu kupuji puji” (ay. 5-6). Daud sadar, apabila manusia menjadi tua dan renta akan menjadi beban keluarganya. Banyak orang tua di masa tuanya disia-siakan, terbuang atau tersisih dari anak cucunya. Dalam pengharapannya Daud memohon kepada Tuhan, “Janganlah membuang aku pada masa tuaku, janganlah meninggalkan aku apabila kekuatanku habis” (ay. 9). Kita yang lanjut usia pun tetap dikasihi-Nya, bahkan mendapat janji yang indah, “Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu” (Yes. 46:4). 

Namun untuk mendapatkan pemeliharaan Tuhan yang indah ini kita harus setia dan tetap setia sampai akhir hayat kita. Jangan sekali-kali tinggalkan Tuhan, apalagi sampai “bercabang hati” dengan mengharapkan ilah lain atau manusia. Ketika keadaan kita terpuruk dan miskin pun jangan sekali-kali terlintas dalam pikiran kita untuk berharap pada pertolongan manusia, sekali pun mereka itu orang kaya atau berpangkat. Kita harus berani berkata, “...aku ini sengsara dan miskin – ya Allah, segeralah datang! Engkaulah yang menolong aku dan meluputkan aku; ya Tuhan, janganlah lambat datang!” (Mzm. 70:6).  Karena itu, apapun yang terjadi dalam kehidupan kita, marilah kita pandang Yesus, karena Dialah sumber pengharapan kita, bukan yang lain! (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “KUASA DAN OTORITAS YANG HANYA DIMILIKI OLEH ALLAH” (Markus 2:7)

  Renungan hari ini:   “KUASA DAN OTORITAS YANG HANYA DIMILIKI OLEH ALLAH”   Markus 2:7 (TB2) "Mengapa orang ini berkata begitu? Ia men...