Minggu, 21 April 2019

KOTBAH PASKAH II Senin, 22 April 2019 “MEMBERITAKAN KESELAMATAN DARI TUHAN”

Senin, 22 April 2019

“MEMBERITAKAN KESELAMATAN DARI TUHAN”
Kotbah: Yesaya 63:7-9  Bacaan: Kisah 4:5-12



Hari ini kita merayakan Paskah II. Pada Ibadah Paskah II ini kita akan membahas tema “Memberitakan Keselamatan dari TUHAN”.Keselamatan itu harus kita beritakan agar orang lain tahun dan mereka bisa tertarik untuk menerima Keselamatan itu sendiri. Tanpa pemberitaan maka Kabar Baik akan keselamatan itu tidak tersebar hingga penjuru dunia. Tugas kitalah untuk memberitakan keselamatan yang telah kita terima dan rasakan agar orang lain pun ikut menerima dan merasakannya. Penulis Yesaya dengan tegas dan lugas mengungkapkan pujian atas segala perbuatan Allah terhadap umat-Nya yang penuh kasih.

Menurut penulis Yesaya, segala perbuatan Allah itu yang patut diberitakan. Diberiatakan dalam bentuk seperti apa? Dalam konteks Kitab Yesaya adalah Penyembahan dan dan Pujian. Penyembahan atau bersembah hanya kepada Allah! Mengapa hanya kepada Allah? Yesaya menjawab “karena semua yang dilakukan Allah dalah untuk kebaikan manusia, bahwa Allah dengan serius menyatakan bahwa umat Israel (baca: umat Allah) adalah umat-Nya. Milik-Nya! Kepunyaan Allah! Bahkan Allah bertindak langsung, bertemu langsung! Ada bersama dengan manusia. Hadir ditengah Manusia. Dan secara “Humanis” digambarkan pula oleh Yesaya bahwa Allah mengangkat dan menggendong umat-Nya” (ay.  9).
Bukankah penggambaran Yesaya itu luar biasa? Tentu Yesaya menggambarkan tindakan Allah seperti itu karena Yesaya mengalami langsung bagaimana Allah siang-malam, tiap waktu ditopang oleh kekuatan yang dahsyat itu. Karena itu Yesaya berkata, “Aku hendak menyebut-nyebut perbuatan Kasih Setia TUHAN......dan sesuai dengan kasih setia-Nya yang besar” (ay. 7). Bagi Yesaya menyebut perbuatan Allah adalah persembahan, pujian dan puji untuk Allah! Sesuai dengan kasih setia Allah yang besar. Jadi tidak dibuat-buat atau dikarang-karang pujian itu! 

Jika kita dalami lebih dalam maka kita akan melihat bahwa perikope Yesaya 63 ini berisikan mazmur (nyanyian) atas perbuatan kasih setia Tuhan kepada umat-Nya. Kasih setia Tuhan merupakan satu-satunya jaminan untuk masa depan umat yang sedang mengalami penderitaan karena pembuangan. Kasih setia, Tuhan terbukti di dalam tindakan-tindakan-Nya yang senantiasa menunjukkan kasih saying-Nya kepada umat-Nya meskipun umat-Nya itu sering memberontak. Umat yang memberontak itu terbuang ke Babel tetapi Tuhan dengan kebajikan, kasih saying-Nya yang besar membawa kembali pulang umat-Nya ke tanah airnya, menjadi bangsa yang merdeka dan berdaulat kembali seperti sedia kala. Hal tersebut dilakukan Tuhan karena mereka adalah umatNya dan Tuhan telah mengangkat mereka menjadi anak-anak-Nya. 

Dalam nas ini kita menemukan perbuatan yang dilakukan Tuhan sebagai Bapa bagi umat-Nya: 1) Tuhan dengan rela dan sabar menantikan umat-Nya bertindak benar, jujur dan tidak berlaku curang; 2) Tuhan menjadi Juruselamat bagi mereka dalam kesesakan mereka; 3) Tuhan tidak mengutus orang utusan untuk menyelamatkan umatNya tetapi Dia sendiri yang menebus mereka dengan kasihNya dan belas kasihanNya; 4) Tuhan mengendong dan mendukung  mereka selama zaman dahulu kala artinya Tuhan akan melakukannya turun temurun. Melihat dan menyadari semua perbuatan Tuhan tersebut sang nabi bermazmur dengan menyebut-nyebut atau menyaksikan kasih setia, kasih sayang dan belas kasihan Tuhan yang nyata di dalam kehidupan umat-Nya.

Pertanyaan kita sekarang adalah berita keselamatan apa yang hendak kita sampaikan pada saat ini bagi dunia sekitar kita?

Pertama,kebaikan TUHAN itu karena kasih setia-Nya. Semua perbuatan baik Tuhan itu semata-mata karena Kasih Setia-Nya, bukan karena manusia itu baik. Jadi kebaikan dan berkat-berkat yang dialami manusia itu, karena Kasih dari Tuhan yang mengalir tanpa henti, tanpa menunggu apakah manusia mau berbuat baik atau tidak. Kebaikan Tuhan tidak tergantung dari kebaikan manusia, karena Dia Allah yang Maha Baik dan bebas menyalurkan Kebaikan-Nya bagi kita. Jadi tidak ada andil manusia sedikitpun dalam menentukan Kebaikan dan Kasih Setia Tuhan, itu perbuatan Tuhan yang masyhur.

Kedua,kebaikan TUHAN harus diungkapkan. Aku hendak menyebut-nyebut perbuatan Kasih Setia Tuhan, perbuatan Tuhan yang masyhur, itu mau menunjukkan bahwa Kebaikan dan Kasih Setia Tuhan itu terlalu luar biasa untuk hanya disimpan dan didiamkan. Harus diungkapkan dalam bentuk puji-pujian dan ungkapan syukur, sebagai bukti dari respon manusia yang tahu menghargai semua Kebaikan Allah dalam hidupnya. Manusia sadar bahwa semua pengalaman indah didalam hidupnya, adalah karena KebajikanTuhan, Kasih sayang dan Kasih Setia-Nya yang besar, itu tidak bisa ditutup-tutupi.

Ketiga,TUHAN-lah Juruselamat yang peduli.Dia tidak hanya mengasihi dan memberkati karena Kasih Setia-Nya, Dia juga mengangkat manusia dari kesesakan hidup kita, Dia menyelamatkan kita dari rupa-rupa persoalan hidup kita, bahkan Dia menebus kita dari dosa-dosa kita. Dia mengangkat kita tatkala jatuh dan gagal, bahkan Dia menggendong kita “seperti seorang ibu menggendong bayinya”. Dan Kebaikan-Nya terus menerus melewati segala zaman. Ini pekerjaan Mulia dari Allah kita yang peduli dan jadi dasar segala ungkapan Syukur dan Puji-Pujian hari ini.

Pada masa Paskah II ini marilah kita memberitakan keselamatan yang dari TUHAN itu baik di tengah-tengah keluarga, gereja dan masyarakat kita agar dunia ini dipenuhi dengan keselamatan yang dari TUHAN. (rsnh)

Selamat Merayakan Paskah II

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...