Sabtu, 15 Juni 2024

Kotbah Minggu III Setelah Trinitatis Minggu, 16 Juni 2024 “HIDUP KARENA PERCAYA BUKAN KARENA MELIHAT” (2 Korintus 5:6-10)

 Kotbah Minggu III  Setelah Trinitatis

Minggu, 16 Juni 2024

 

“HIDUP KARENA PERCAYA BUKAN KARENA MELIHAT”

Kotbah: 2 Korintus 5:6-10  Bacaan: Mazmur 92:1-4


 

Minggu ini kita akan memasuki Minggu ketiga setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita akan membahas tema “Hidup karena Percaya bukan karena Melihat”. Ungkapan "Hidup karena percaya bukan karena melihat" merujuk pada konsep kehidupan berdasarkan iman yang kuat kepada Tuhan, meskipun kita tidak selalu melihat atau merasakan kehadiran-Nya secara langsung. Ungkapan ini dapat dijelaskan dari beberapa sudut pandang yang mendalam:

 

Pertama, berdasarkan keyakinan yang teguh. Hidup karena percaya berarti menjalani kehidupan dengan keyakinan yang teguh kepada Tuhan, meskipun tidak ada bukti konkret yang bisa kita lihat secara fisik.  Mengandalkan janji-janji dan rencana Tuhan meskipun belum dapat melihat hasilnya secara langsung. Percaya bahwa Tuhan senantiasa hadir dan bekerja dalam kehidupan kita, meskipun tidak selalu kita sadari atau rasakan.

 

Kedua, menyadari ketidaktahuan dan mengandalkan Tuhan. Kita hidup dalam dunia yang penuh dengan ketidakpastian dan ketidaktahuan. Hidup karena percaya berarti menyadari bahwa kita tidak dapat mengendalikan segalanya, tetapi kita mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan. Mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan iman kepada Tuhan, bukan hanya berdasarkan bukti yang bisa kita lihat dengan mata kita.

 

Ketiga, menghidupi nilai-nilai kerohanian. Hidup karena percaya mengajarkan kita untuk menjadi teladan dalam iman kepada orang lain. Kehidupan yang mencerminkan kepercayaan yang kuat kepada Tuhan dapat menginspirasi dan memberikan pengharapan kepada orang lain. Memiliki keyakinan yang teguh kepada Tuhan membantu kita untuk tetap berani dan tabah dalam menghadapi ujian dan cobaan hidup.

 

Keempat, fokus pada Kehidupan yang Kekal. Hidup karena percaya mengingatkan kita untuk tidak terlalu terpaku pada kehidupan sementara di dunia ini, tetapi fokus pada kehidupan yang kekal bersama Tuhan. Menyadari bahwa suatu hari kita akan menghadap Tuhan dalam pengadilan Kristus, hidup karena percaya mengajarkan kita untuk hidup dengan integritas dan bertanggung jawab atas setiap tindakan kita.

 

Jika kita mendalami pericope kotbah Minggu ini, maka kita akan menemukan beberapa poin penting, yakni:

 

Pertama, hidup karena percaya (ay. 7). Ayat 7 dari perikop ini menyatakan dengan jelas bahwa "hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat." Rasul Paulus mengingatkan kita bahwa iman adalah dasar dari kehidupan Kristen kita. Iman adalah kepercayaan kita kepada Tuhan yang tidak selalu bisa dilihat dengan mata jasmani, tetapi kita yakini dalam hati. 

 

Kita ambil contoh seorang petani. Petani menabur benih di tanah dengan keyakinan bahwa benih tersebut akan tumbuh menjadi tanaman yang bisa dipanen. Dia tidak melihat benih itu tumbuh setiap hari, tetapi dia percaya bahwa pada waktunya, benih itu akan menghasilkan buah. Demikian pula, kita menabur iman dalam kehidupan kita sehari-hari dengan percaya kepada janji-janji Tuhan, meskipun kita tidak selalu melihat hasilnya secara langsung.

 

Kedua, tabah dalam iman (ay. 6, 8). Paulus menekankan bahwa kita harus tabah dalam iman kita. Ayat 6 dan 8 menyatakan bahwa kita harus berani dan penuh keyakinan, meskipun kita masih mendiami tubuh ini dan jauh dari Tuhan. Ketabahan dalam iman berarti tetap percaya kepada Tuhan dalam segala situasi, baik dalam suka maupun duka. Dalam kehidupan sehari-hari, kita menghadapi berbagai tantangan dan masalah. Kadang-kadang, kita merasa seolah-olah Tuhan jauh dari kita. Namun, firman Tuhan mengingatkan kita untuk tetap tabah dan percaya bahwa Tuhan selalu menyertai kita, meskipun kita tidak dapat melihat-Nya secara fisik. Kita harus mengingat bahwa ketabahan dalam iman akan memberikan kita kekuatan untuk menghadapi segala sesuatu.

 

Ketiga, berusaha menyenangkan Tuhan (ay. 9). Ayat 9 mengingatkan kita bahwa tujuan utama kita adalah menyenangkan Tuhan, baik saat kita masih hidup di dunia ini maupun nanti saat kita bersama-Nya. Hidup yang berkenan kepada Tuhan adalah hidup yang dipenuhi dengan perbuatan baik, ketaatan, dan kesetiaan kepada firman-Nya.

 

RENUNGAN

 

Apa yang hendak kita renungkan dari kotbah Minggu III setelah Trinitatis ini? Untuk merenungkan tema “Hidup Karena Percaya Bukan Karena Melihat” berdasarkan kitab 2 Korintus 5:6-10, ada beberapa aspek penting yang bisa kita renungkan agar dapat memahami dan menghayati pesan ini lebih dalam.

 

Pertama, keyakinan di tengah ketidaktahuan (ay. 6). Kita hidup dalam dunia yang terbatas oleh apa yang bisa kita lihat dan pahami. Meskipun demikian, kita dipanggil untuk tetap yakin dan tabah meskipun kita belum melihat Tuhan secara langsung. Bagaimana kita bisa tetap yakin dan berani dalam iman kita ketika kita tidak tahu apa yang akan terjadi? Kita diajak untuk mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan, meskipun kita tidak selalu bisa melihat atau memahami rencana-Nya.

 

Kedua, hidup berdasarkan iman, bukan penglihatan (ay. 7). Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibr. 11:1). Ini mengajak kita untuk percaya pada hal-hal yang tidak bisa kita buktikan dengan indera kita. Dalam situasi apa kita sering kali mengandalkan apa yang kita lihat daripada iman kita? Bagaimana kita bisa mengubah pola pikir kita untuk lebih bergantung pada iman?

 

Ketiga, ketabahan dalam iman (ay. 8). Apa artinya memiliki hati yang tabah dalam iman kita? Ini melibatkan keberanian untuk tetap setia kepada Tuhan bahkan ketika kita menghadapi kesulitan dan penderitaan. Bagaimana pengharapan akan kehidupan bersama Tuhan setelah kematian mempengaruhi cara kita hidup sekarang? Apakah kita hidup dengan perspektif kekal dalam pikiran kita?

 

Keempat, menyenangkan Tuhan dalam segala hal. Apa yang menjadi tujuan utama dalam hidup kita? Apakah kita berusaha menyenangkan Tuhan dalam segala aspek kehidupan kita? Bagaimana tindakan sehari-hari kita mencerminkan iman kita? Apakah kita hidup dengan kesadaran bahwa kita melakukan segala sesuatu untuk menyenangkan Tuhan?Karena itu, marilah kita merenungkan bagaimana kita bisa lebih mengandalkan iman kita dalam setiap aspek kehidupan, dan hidup untuk menyenangkan Tuhan dalam segala hal yang kita lakukan. (rsnh)

 

Selamat beribadah dan menikmati lawatan TUHAN!

Renungan hari ini: “KEADILAN TUHAN YANG AKAN DITEGAKKAN BAGI UMAT-NYA” (Yesaya 49:26)

  Renungan hari ini:   “KEADILAN TUHAN YANG AKAN DITEGAKKAN BAGI UMAT-NYA”   Yesaya 49:26 (TB2) "Aku akan membuat orang-orang yang meni...