Kamis, 20 Juni 2024

Renungan hari ini: “PERMOHONAN YEREMIA AGAR TUHAN TIDAK MENINGGALKAN UMAT-NYA” (Yeremia 14:21)

 Renungan hari ini:

 

“PERMOHONAN YEREMIA AGAR TUHAN TIDAK MENINGGALKAN UMAT-NYA”


 

Yeremia 14:21 (TB2) "Janganlah Engkau menolak kami, demi nama-Mu, dan janganlah Engkau menghinakan takhta kemuliaan-Mu! Ingatlah perjanjian-Mu dengan kami, janganlah membatalkannya!"

 

Jeremiah 14:21 (NET) "For the honor of your name, do not treat Jerusalem with contempt. Do not treat with disdain the place where your glorious throne sits. Be mindful of your covenant with us. Do not break it!"

 

Dalam nas hari ini, kita melihat doa Yeremia yang sangat mendalam dan penuh dengan permohonan kepada Tuhan agar tidak meninggalkan umat-Nya, mengingat perjanjian yang telah dibuat-Nya dengan mereka. Ayat ini mengandung beberapa makna penting yang bisa menjadi renungan bagi kita.

 

Pertama, permohonan untuk Kasih Setia Tuhan. Yeremia memohon agar Tuhan tidak menolak umat-Nya demi nama-Nya sendiri. Ini menunjukkan bahwa Yeremia sangat menyadari bahwa kasih setia Tuhan adalah dasar dari hubungan antara Tuhan dan umat-Nya. Ketika kita merasa ditinggalkan atau mengalami kesulitan, kita pun bisa datang kepada Tuhan dengan memohon belas kasihan-Nya, bukan karena kita layak, tetapi karena nama-Nya yang kudus dan janji-janji-Nya yang setia.

 

Kedua, pentingnya Takhta Kemuliaan Tuhan. Yeremia juga memohon agar Tuhan tidak menghinakan takhta kemuliaan-Nya. Takhta ini melambangkan otoritas dan kekudusan Tuhan. Kita diingatkan untuk selalu menghormati dan memuliakan Tuhan dalam hidup kita, menyadari bahwa hidup kita seharusnya mencerminkan kemuliaan-Nya.

 

Ketiga, mengandalkan Janji Tuhan. Yeremia mengingatkan Tuhan akan perjanjian yang telah dibuat-Nya dengan umat Israel. Ini menunjukkan betapa pentingnya mengingat dan mengandalkan janji-janji Tuhan dalam hidup kita. Tuhan adalah setia dan janji-Nya tidak pernah gagal. Dalam situasi apapun, kita dapat menemukan kekuatan dan penghiburan dengan mengingat janji-janji-Nya yang diberikan kepada kita dalam Alkitab.

 

Keempat, keintiman dalam hubungan dengan Tuhan. Doa Yeremia ini menunjukkan kedalaman hubungannya dengan Tuhan. Ia berbicara kepada Tuhan dengan penuh keintiman dan keterbukaan. Ini adalah contoh bagi kita tentang bagaimana kita bisa berdoa dengan jujur dan terbuka kepada Tuhan, mengekspresikan perasaan kita dan memohon pertolongan-Nya.

 

Apa yang hendak direnungkan dari nas hari ini? Ayat ini memberikan beberapa hal penting yang dapat direnungkan dan dijadikan pelajaran bagi kehidupan kita sehari-hari:

 

Pertama, ketergantungan pada Kasih Karunia Tuhan. Yeremia mengakui ketergantungan penuh umat Israel pada kasih karunia Tuhan. Ia memohon agar Tuhan tidak menolak mereka, bukan berdasarkan perbuatan baik mereka, tetapi demi nama Tuhan sendiri. Ini mengajarkan kita bahwa keselamatan dan pengampunan datang dari anugerah Tuhan, bukan dari usaha kita sendiri. Kita perlu selalu mengingat bahwa kasih Tuhan yang setia adalah dasar dari hubungan kita dengan-Nya.

 

Kedua, pentingnya Nama dan Kemuliaan Tuhan. Doa Yeremia menekankan bahwa tindakan Tuhan harus sesuai dengan kemuliaan dan kekudusan-Nya. "Janganlah Engkau menghinakan takhta kemuliaan-Mu" menunjukkan bahwa setiap tindakan Tuhan mencerminkan kemuliaan-Nya. Kita diingatkan untuk hidup dengan cara yang menghormati dan memuliakan Tuhan, sadar bahwa hidup kita seharusnya mencerminkan karakter dan kemuliaan-Nya.

 

Ketiga, kekuatan Perjanjian Tuhan. Yeremia mengingatkan Tuhan akan perjanjian-Nya dengan Israel. Ini mengajarkan kita bahwa Tuhan adalah setia dan janji-janji-Nya dapat diandalkan. Kita bisa mengambil penghiburan dan kekuatan dari kenyataan bahwa Tuhan tidak pernah melupakan perjanjian-Nya dengan umat-Nya. Dalam masa-masa sulit, kita dapat berpegang pada janji-janji Tuhan yang kekal dan tidak berubah.

 

Keempat, pentingnya memohon pengampunan dan pertolongan Tuhan. Yeremia meminta Tuhan untuk tidak membatalkan perjanjian-Nya meskipun umat Israel tidak setia. Ini mengajarkan kita untuk selalu memohon pengampunan dan pertolongan Tuhan, bahkan ketika kita merasa tidak layak. Tuhan adalah penuh belas kasihan dan selalu siap untuk menerima kita kembali ketika kita datang kepada-Nya dengan hati yang bertobat. Karena itu, dari renungan ini, kita diajak untuk hidup dalam ketergantungan penuh pada kasih karunia Tuhan, menghormati dan memuliakan nama-Nya, mengandalkan janji-janji-Nya yang setia, berdoa dengan keintiman dan kejujuran, serta selalu memohon pengampunan dan pertolongan-Nya. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

KOTBAH MINGGU XVIII SETELAH TRINITATIS Minggu, 29 September 2024 “PERTOLONGAN KITA ADALAH DALAM NAMA TUHAN” (Mazmur 124:1-8)

  KOTBAH MINGGU  XVIII SETELAH TRINITATIS Minggu, 29 September 2024   “PERTOLONGAN KITA ADALAH DALAM NAMA TUHAN” Kotbah: Mazmur 124:1-8   Ba...