Jumat, 17 Juli 2020

Renungan hari ini: “WASPADALAH TERHDADAP NABI-NABI PALSU”

Renungan hari ini:

“WASPADALAH TERHDADAP NABI-NABI PALSU”



Matius 7:15 (TB) "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas"

Matthew 7:15 (NET)  “Watch out for false prophets, who come to you in sheep’s clothing but inwardly are voracious wolves”

Kata “Waspadalah” menunjukkan suatu bahaya yang sedang mengancam kita. Ancacman itu bisa secara fisik maupun non fisik. Ancaman itu bisa saja berupa ancaman politik, ideologi, ekonomi, keamanan, atau pun iman. Nas hari ini berbicara soal ancaman iman Kristen. Yesus memberikan peringatan: “Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu”- berarti nabi-nabi palsu itu sungguh-sungguh ada dan sangat berbahaya. Di tengah-tengah umat Kerajaan Allah mereka bersikap bagaikan domba yang manis, tapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.

Serigala adalah musuh alami domba. Kawanan domba tidak akan berdaya bila menghadapi serigala yang buas. Domba membutuhkan perlindungan gembala dari bahaya serigala. Secara rohani kita membutuhkan perlindungan rohani dari seorang gembala. Tuhan menempatkan para pemimpin rohani di gereja-Nya untuk melindungi umat yang dikasihi-Nya dari para serigala rohani yang mengaku dirinya nabi.

“Waspadalah!” berarti kita harus selalu berjaga-jaga, berdoa agar diberi penglihatan yang cermat, jangan sampai lengah atau kendor. Jangan mudah terpesona dengan kharisma, kefasihan lidah dan berbagai ‘manifestasi rohani’ yang ditunjukkan orang-orang yang mengaku dirinya utusan Tuhan. Kita harus menguji segala sesuatunya dengan cermat agar tidak tersesat.

Bagaimana cara menguji para nabi palsu ini? Mungkin kita bisa salah mengira serigala sebagai domba (karena kecerdikannya memakai “baju bulu domba”), tetapi Yesus ingin kita tidak salah lagi; maka Ia membawa kita ke analogi pohon. Kesejatian sebuah pohon tidak bisa dimanipulasi ketika menghasilkan buah. Buah apa yang dihasilkannya itulah jenis pohon yang sesungguhnya. Pohon anggur pasti menghasilkan buah anggur.

Buah pertama yang bisa kita uji adalah watak dan perilaku para “nabi”. Lihatlah apakah buah kedagingannya lebih dominan daripada buah Rohnya. Yang kedua adalah ajarannya. Pengajaran yang sehat adalah berpusat pada pribadi Yesus Kristus dan Alkitab, sementara pengajaran yang tidak sehat dari para nabi palsu berpusat pada pribadi manusia, terutama dirinya sendiri, berdasarkan pengalaman pribadinya dan hanya memuaskan ego dan kedagingan manusia. Para “nabi palsu” mengajarkan kepada kita untuk menghindari “pikul salib” dan menawarkan kepuasan daging melalui kesuksesan ekonomi, popularitas dan harga diri yang semu. Waspadalah, apa yang terlihat bagus dan enak didengar belum tentu berasal dari Tuhan. Kita harus menguji segala sesuatu dari buahnya.

Tuhan Yesus memperingatkan kita untuk waspada terhadap nabi palsu yang datang dengan menyamar seperti domba (Mat. 7:15). Mesias palsu dan nabi palsu akan datang dan berusaha menyesatkan orang-orang pilihan Tuhan (Mat. 24:23-27). Cara untuk melindungi diri dari kepalsuan adalah dengan mempelajari dan mengenal yang asli, yaitu kebenaran. Apakah kebenaran itu? Menurut Pemazmur, firman Tuhan itu benar (Mzm. 33:4). Yesus menyatakan, firman Tuhan adalah kebenaran (Yoh. 17:17).

Kepalsuan juga dapat terjadi pada orang yang merasa mengenal firman Tuhan, tetapi mereka hanya mau melakukan firman yang sesuai dengan keinginan mereka. Mereka mengambil ayat Kitab Suci secara terpotong-potong, tidak utuh, dan memandangnya sebagai kebenaran, padahal itu adalah kepalsuan belaka.

Supaya kita tidak disesatkan oleh kepalsuan, kita perlu membaca, mempelajari, dan memahami Alkitab dan menilai semua pengajaran berdasarkan Alkitab. Biarlah kita seperti Rasul Paulus yang memiliki komitmen untuk selalu menyatakan kebenaran dan tidak memalsukan firman Allah. Karena itu, waspadalah terhadap setiap ajaran dari para pengkotbah agar kita tidak ikut tersesat dalam ajarannya. (rsnh)

Selamat berakhir pekan dan besok beribadah kepada TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...