Renungan hari ini:
“BERSORAK-SORAILAH DAN BERSUKACITALAH HAI PUTERI SION”
Zakharia 2:10 (TB) "Bersorak-sorailah dan bersukarialah, hai puteri Sion, sebab sesungguhnya Aku datang dan diam di tengah-tengahmu", demikianlah firman TUHAN
Zechariah 2:10 (NET) “Sing out and be happy, Zion my daughter! For look, I have come; I will settle in your midst,” says the Lord
Seruan bersorak-sorai dan bersukaria ini dilatarbelakangi oleh kehadiran ALLAH di tengah-tengah umat-Nya. Jika ALLAH hadir di tengah-tengah kita maka kita akan merasakan sukacita besar. Hal itu dirasakan oleh nabi Zakaria. Zakharia adalah seorang yang dipanggil Allah pada masa mudanya. Dia sangat bersemangat dan penuh potensi dalam melaksanakan tugas sebagai seorang nabi. Berbagai penglihatan yang diberikan Tuhan kepadanya memberi petunjuk dan bukti pasti bahwa Zakharia muda ini adalah nabi yang sangat visioner dan hidup dekat dengan Allah. Walaupun dia muda ternyata dapat bekerjasama dengan nabi Hagai yang sudah sangat tua. Dua orang nabi paska pembuangan ini dapat bekerjasama memotivasi umat untuk membangun kembali bait Allah di Yerusalem yang tinggal puing-puing oleh penghancuran yang dilakukan raja Nebukadnezar lebih dari 70 tahun sebelumnya.
Firman Tuhan yang datang melalui Nabi Zakaria menjadi jaminan bagi hidup bangsa Israel setelah pembuangan. Tuhan berfirman bahwa Ia akan melindungi tembok-tembok Yerusalem dan menjadi kemuliaan di dalamnya. Ia berfirman akan menjadi Imanuel, yaitu Allah yang hadir, Allah yang dekat dan tinggal di tengah-tengah umat-Nya. Puncak kemuliaan bagi Israel akan terwujud, di mana pada saat itu segala bangsa akan menggabungkan diri untuk bersatu dengan Tuhan.
Latar belakang pemikiran nabi-nabi dalam Perjanjian Lama seperti itu membantu kita untuk memahami kehadiran Allah dalam diri Yesus Kristus, Tuhan kita. Tanpa memahami Perjanjian Lama akan sulit bagi orang beriman untuk memahami misteri Kristus. Dalam diri Kristus, Allah hadir dengan sungguh nyata di tengah umat-Nya. Dialah Allah yang dekat, yang berbelas kasih, dan yang membebaskan segala penderitaan umat. Wajah Allah seperti itulah yang bisa kita lihat dengan jernih dalam diri Kristus.
Kehadiran seorang pemimpin yang penuh belas kasih dan membawa pembebasan manusia dari penderitaan menjadi bagian sorak-sorai kita seperti yang telah dilakukan Yesus dulu hingga sekarang. Dalam masa pemilihan kepala daerah secara serentak hari ini di seluruh Indonesia, kita pun sedang menanti-nanti para pemimpin umat yang mampu membuat masyarakat Indonesia bersorak-sorai dan bersuka cita. Kita berharap para pemimpin yang akan kita pilih adalah pemimpin yang berbela rasa, yang mampu memberikan keadilan dan damai sejatera bagi masyarakat Indonesia. Sebagai masyarakat yang baik yang ingin bersorak-sorai dan bersukacita, maka marilah kita memilih para calon yang memiliki karakter, kapasitas dan kapabilitas yang baik yang mampu membawa sorak-sorai dan sukacita bagi bangsa dan Negara Indonesia.
Agar kita bisa bersorak-sorai dan bersuka cita, pastikanlah dirikita hadir di setiap Tempat Pemilihan Suara (TPS) di tempat kita masing-masing untuk memilih pemimpin yang mampu membawa kita pada situasi sorak-sorai dan sukacita. Hindarilah memilih para calon yang merusak sorak-sorai dan sukacita kita seperti orang yang tidak nasionalis, yang hendak mementingkan kelompok dan agama tertentu, yang pro pada aliran keagamaan radikal ekstrimis, dan lain sebagainya. Pilihlah para calon yang memiliki kemampuan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini, yang menjaga Pancasila sebagai dasar negara dan memiliki kemampuan menjamin keberagaman suku, ras dan agama di Indonesia ini. Karena itu, mari datang dari rumah kita masing-masing menuju TPS kita, dan memilih calon pemimpin yang berkualitas, berkarakter dan berakhlak baik agar kita bersorak-sorai dan bersukacita. (rsnh)
Selamat memilih Pemimpin terbaik bagi bangsa dan Negara