Renungan hari ini:
BAIT ALLAH ITU IALAH KAMU
1 Korintus 3:17b (TB) "Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu"
1 Corinthians 3:17b (NET) "For God’s temple is holy, which is what you are”
Bait Allah itu adalah kita. Artinya, Paulus berbicara tentang tubuh kita masing-masing sebagai Bait Allah atau tempat kediaman Roh Allah (1Kor. 3:16). Jika kita menghancurkan "Bait Allah" ini melalui cara hidup kita (misalnya, melalui pencemaran seksual) atau sesuatu yang kita masukkan ke dalam tubuh kita (misalnya alkohol, obat bius, tembakau, narkotika, kerakusan) atau apa yang kita lakukan terhadap tubuh kita (misalnya, bunuh diri, maka kita akan menjadi sasaran penghakiman Allah yang akhir dan menghancurkan. Karena tubuh kita diciptakan oleh Allah dan merupakan sasaran pekerjaan penebusan Allah, tubuh kita itu suci dan tidak seharusnya kita hancurkan dengan cara semacam ini.
Ketika Paulus mengatakan tubuh kita adalah bait Roh Kudus, ini berarti tubuh kita adalah ruang mahakudus yang didiami oleh Roh Kudus. Maka, bagaimana mungkin kita menyerahkan tubuh kita untuk percemaran? Bahkan sekalipun satu hari, tubuh kita akan berhenti berfungsi dan kembali ke tanah, tapi ingat seperti yang Paulus katakan dalam ayat 14, bahwa Dia akan membangkitkan tubuh kita dari kematian dan mengubahnya dengan tubuh kemuliaan (lih. 1Tes. 4:13-18). Dengan demikian betapa berartinya tubuh kita ini. Adalah suatu dosa kalau kita mencemari tubuh kita misalnya dengan percabulan, dll.
Pertama-tama mari kita lihat masalah tata bahasa. 1 Korintus 3:16-17 membentuk satu kesatuan pemikiran dan harus dipahami seperti itu. Hal ini disadari oleh sebagian besar terjemahan bahasa Inggris, yang menuliskan ayat 16-17 pada paragraf tersendiri, dan juga jelas dari fakta bahwa kedua ayat tersebut berbicara tentang Bait Allah.
Pertanyaan kita adalah "Siapa atau apa Bait Allah itu?" terjawab jika kita memahami kata ganti "kamu" yang digunakan oleh Paulus dalam ayat 16-17. Pembacaan teks dengan pengertian "kamu'' yang tunggal dalam pikiran membawa kita pada kebingungan yang dibicarakan di atas. Tetapi, dalam bahasa Yunani, terdapat kata yang berbeda untuk "kamu" tunggal dan "kamu'' jamak (yaitu, "kamu semua"). Jadi, teks bahasa Yunani dari ayat 16-17 tidak membingungkan dalam hal jumlah "kamu/kalian'' yang dibicarakan: akhiran kata kerja dan kata ganti semuanya menggambarkan "kamu'' jamak yaitu "kalian".
Pengenalan terhadap nuansa bahasa Yunani dari Paulus ini menunjukkan bahwa di sini Paulus tidak memikirkan individu-individu Kristen sebagai Bait Allah yang didiami oleh Allah, melainkan gereja, persekutuan orang beriman di Korintus, di mana Roh Allah tinggal dan bekerja.
Paulus menyatakan hal yang fundamental terhadap gereja bahwa Jemaat Kristen di Korintus dipanggil untuk menjadi teladan di tengah-tengah kehancuran masyarakat Korintus. Menghancurkan gereja atau Bait Allah ini berarti menghancurkan manusia; ini membuat karya penebusan Allah tidak dapat dilakukan dalam masyarakat di Korintus melalui "Bait"-Nya di Korintus. Karena itu, sebagai Bait Allah, Gereja harus tetap menjaga kesatuan tubuh Kristus melalui semua warga jemaat agar nama Tuhan dimuliakan. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN