Jumat, 18 Februari 2022

Renungan hari ini: “DENGARKANLAH DIA” (Markus 9:7)


 Renungan hari ini:

 

“DENGARKANLAH DIA”



 

Markus 9:7 (TB) Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara: "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia" 

 

Mark 9:7 (NET) Then a cloud overshadowed them, and a voice came from the cloud, “This is my one dear Son. Listen to him!”

 

Pernyataan “Dengarkanlah Dia” ini serupa dengan pernyataan Allah Bapa ketika Yesus dibaptis, tetapi ada penambahan “dengarkanlah Dia.” Apa artinya? Segala petunjuk dan arahan untuk dapat hidup yang sesuai dengan rencana Tuhan ada dalam Yesus Kristus. Pada saat Yesus bertemu dengan Musa dan Elia, mereka membicarakan tentang penebusan Kristus lewat karya salib yang harus ditanggung-Nya. Dan semua itu untuk menggenapi rencana Allah untuk seluruh umat manusia. 

 

Pelajaran yang dapat diambil adalah “Dengarkanlah Yesus.” Salah satu caranya adalah mendengarkan suara Tuhan secara pribadi. Bagaimana caranya? Ada berbagai macam orang mempunyai pengalaman mendengar suara Tuhan. Ada yang lewat intuisi, mimpi, firman Tuhan dll. Semua itu perlu dilatih dan sesuai dengan cara dan kehendak Tuhan. Yesaya 50:4 berkata, “… Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.” Perlu latihan secara konsisten setiap pagi untuk datang berkomunikasi dengan Tuhan lewat doa dan perenungan firman-Nya. Tuhan sendiri yang akan mempertajam pendengaran anda. Semua cara mendengar suara Tuhan harus diuji dan harus sesuai dengan firman-Nya, supaya seseorang tidak salah dan ditipu oleh iblis.

 

Ucapan “Inilah anak yang Kukasihi” menegaskan persekutuan antara Allah dengan Yesus. Persekutuan yang ditandai dengan kasih dan ketaatan. Dengan demikian dalam pelayanan-Nya di dunia Yesus tidak pernah bertindak atas dasar kemauan-Nya sendiri tetapi Dia datang bertanya tentang apa yang Allah, Bapa-Nya kehendaki untuk Dia lakukan. Ia menyerahkan semua rencana dan maksud-Nya kepada allah karena semua yang dikerjakan-Nya berasal dari Allah dan sesuai dengan kehendak Allah Bapa-Nya. Sedangkan ucapan “dengarkanlah Dia” ditujukan kepada murid-murid-Nya yang saat itu bersama dengan Dia maupun orang-orang yang kemudian percaya oleh pemberitaan para murid. Mengapa Yesus harus didengarkan? Karena Dia adalah anak allah, Mesias yang dinubuatkan. Dia datng ke dunia untuk melaksanakan karya penyelamatan Allah untuk manusia dan dunia. Mendengarkan Yesus berarti percaya dan mentaati semua yang difirmankan-Nya. Para murid tidak hanya diberi kesempatan untuk melihat peristiwa Yesus berubah rupa atau dimuliakan di puncak gunung, tetapi mereka juga diarahkan untuk mendengar dan mentaati apa yang dikehendaki-Nya.

 

Ada beberapa pelajaran yang perlu kita simak dari teks ini, yakni: 

 

Pertama, tiga orang murid yang melihat bagaimana Yesus berubah rupa atau dimuliakan, menjelaskan bahwa apa yang menjadi maksud dan kehendak Allah di dalam diri Yesus sudah diperlihatkan kepada murid-murid-Nya. Mereka sudah dipersiapkan untuk memahami jika saatnya tiba mereka tidak kaget dan tidak meragukan keberadaan Yesus sebagai Mesias yang menderita, mati dan bangkit. Dalam kehidupan kita, seringkali Allah memberi kesempatan kepada kita untuk “melihat secara rohani” maksud dan kehendak-Nya. Tetapi seringkali kita tidak menggunakan kesempatan itu, hingga kesempatan itu berlalu begitu saja. Mengapa? Karena kita salah melihat. Perhatian dan pandangan kita lebih banyak tertuju kepada hal-hal duniawi saja. Akibatnya kita tidak dapat memahami apa maksud dan kehendak Tuhan bagi kita.

 

Kedua, jika kita telah “melihat secara rohani” apa yang menjadi kehendak Allah dalam hidup kita, maka langkah selanjutnya adalah senantiasa mendengarkan apa yang difirmankan-Nya. Tentu saja ketika kita diminta untuk mendengarkan Kristus berarti juga kita diharapkan supaya sungguh-sungguh percaya dan mentaati firman-Nya. Seringkali kita hanya “dengar” dan bukan “mendengarkan”. “Dengar” bisa berarti sambil lalu saja, masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Sedangkan “mendengarkan” berarti menyimak dan memahami dengan benar. Dalam tuntunan Roh Kudus kita tidak hanya melihat dan mendengarkan tetapi juga harus menyaksikan apa yang telah dilihat dan didengarkan kepada orang lain supaya Kristus dimuliakan. Karena itu, mari setia mendengarkan suara TUHAN melalui pembacaan Firman-Nya setiap hari. (rsnh)

 

Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...