Kamis, 20 Agustus 2020

Renungan hari ini: SUNGAI AIR KEHIDUPAN

 Renungan hari ini:

 

SUNGAI AIR KEHIDUPAN



 

Wahyu 22:1 (TB) "Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu"

 

Revelation 22:1 (NET) "Then the angel showed me the river of the water of life – water as clear as crystal – pouring out from the throne of God and of the Lamb”

 

Yohanes dalam wahyunya melihat bahwa TUHAN menunjukkan kepadanya sungai air kehidupan yang jernih bagaikan kristal dan mengalir dari tahkta Allah. Menarik untuk didalami penglihatan Yohanes ini untuk kita pelajari. Apa yang hendak kita pelajari dari nubuatan Yohanes ini?

 

Pertama, soal sungai air kehidupan. Sungai adalah tempat air mengalir. Air itu bisa digunakan untuk kebutuhan hidup manusia. Air sungai bisa dijadikan untuk air masak, mandi, mengairi sawah, dan lain-lain. Artinya, air sungai hanya berfungsi untuk kebutuhan jasmani manusia. Lalu kita perhatikan kalimatnya. Yohanes bernubuat bahwa TUHAN menunjukkan “Sungai air kehidupan”, bukan “Air sungai kehidupan”. Apa bedanya? Jika disebut “Air sungai kehidupan” maka fokusnya adalah air sungai yang ada pada sungai itu. Fungsinya hanya untuk memuaskan rasa dahaga dan lapar jasmani. Jika “Sungai air kehidupan”, fokusnya adalah air kehidupan yang mengalir seperti sungai. Fungsinya untuk memuaskan dan mengenyangkan rohani kita. TUHAN bukan hendak menunjukkan air sungai kehidupan, melainkan sungai air kehidupan. Artinya, sungai air kehidupan itu mengalir memenuhi bumi dan manusia. 

 

Bagi kita sekarang, air kehidupan itu berupa Firman ALLAH yang Hidup. Firman Hidup itu tidak pernah menjadi kering, senantiasa mengalir di dalam hati kita. Yohanes 7:37-38 menulis: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." 

 

Kedua, mengalir dan keluar dari tahkta ALLAH dan anak Domba ALLAH. Kalau air sungai biasanya mengalir dari hulu sungai di mana ada mata air sebagai sumber utamanya. Terkadang air sungai ini bisa jernih kalau airnya bersumber dari mata air itu sendiri. Tetapi jika hujan datang, maka air sungai itu akan kotor dan keruh karena air dari mata air itu bercampur dengan air hujan. Berbeda dengan sumber air kehidupan. Air kehidupan itu mengalir dan keluar dari tahkta ALLAH sendiri. Air Kehidupan itu adalah Anak Domba Allah yaitu Yesus sendiri. Air kehidupan itu jernih bagaikan kristal. Mungkin kita bertanya apakah air kehidupan ini pun bisa kotor? Tentu jawabannya tidak akan pernah kotor. Yesus tidak pernah kotor, tetapi ia dijadikan kotor (baca: berdosa) agar manusia jadi bersih dari segala dosanya. Yang kotor dan keruh ialah manusianya yang menerima air kehidupan itu. Manusia yang sudah minum air kehidupan itu masih mengotori dirinya dengan air dunia (baca: kejahatan, kebencian, iri hati, dengki, dll). Air kehidupan akan tetap jernih seperti kristal untuk menjernihkan segala kotoran yang ada dalam dirikita.

 

Setiap orang membutuhkan air. Kita mungkin bisa bertahan hidup 10-15 hari tanpa makanan, tapi tiga hari saja kita hidup tanpa air, bisa terjadi bencana. Air bukan sekadar pelepas dahaga, tapi juga penjaga kelangsungan hidup. Kepada perempuan Samaria itu, Yesus bukan menawarkan air untuk pelepas dahaga, tetapi air yang bila diminum akan menjadikan perempuan itu mampu menyalurkan air kehidupan bagi orang-orang di sekitarnya. Yesus berkata bahwa setiap orang yang percaya kepada-Nya, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: “Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup”.

 

Kita, orang percaya, telah menerima Yesus, sang Air Hidup. Artinya, kita pun dipanggil menjadi penyalur air hidup. Kita, yang telah menerima kasih karunia Allah melalui Yesus Kristus, dipanggil untuk menjadi sungai berkat. Di mana? Di rumah kita, di tempat kerja, di dunia. Bagaimana? Dengan hidup memancarkan kasih-Nya kepada setiap orang. Karena itu, pastikanlah air kehidupan itu mengalir dalam hidup kita setiap hari agar kita bisa menjadi saluran air kehidupan bagi orang lain. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...