Rabu, 11 Mei 2022

Renungan hari ini: “KASIH SETIA TUHAN TIDAK AKAN BERANJAK” (Yesaya 54:10)

 Renungan hari ini:

 

“KASIH SETIA TUHAN TIDAK AKAN BERANJAK”


 

Yesaya 54:10 (TB) "Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau"

 

Isaiah 54:10 (NET) "Even if the mountains are removed and the hills displaced, my devotion will not be removed from you, nor will my covenant of friendship be displaced,” says the Lord, the one who has compassion on you

 

Kesetiaan manusia bisa saja pudar dan hilang, tetapi kasih setia TUHAN tidak akan beranjak dari kita, sekalipun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang. Firman Tuhan yang kita renungkan hari ini sungguh menggambarkan kasih setia dan janji Tuhan yang sangat dahsyat dan luar biasa. Firman Tuhan ini melukiskan betapa besar dan kuatnya kasih setia dan janji-Nya kepada kita.

 

Secara kasat mata, yakni berdasarkan apa yang dapat dilihat oleh mata, kita mengatakan mustahil gunung dan bukit beranjak dari tempatnya. Kita mengatakan tidak mungkin gunung dan bukit bergoyang. Kecuali ada gempa tektonik atau gempa vulkanik yang menimpanya. Gunung dan bukit akan tetap kokoh berdiri di tempatnya meski badai dan topan menderu dan menerpanya.

 

Nas ini hendak mengajarkan kepada kita betapa besar janji setia Allah kepada kita. Keadaan dunia digambarkan dengan situasi dan keadaan yang penuh dengan berbagai bencana besar, tetapi Tuhan Allah selalu setia dengan janji-Nya untuk selalu mengiringi dan menyertai umat-Nya setiap saat. Janji Allah itu tetap untuk selama-lamanya, sekalipun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang. Janji Allah tidak akan pernah berubah dalam menaungi setiap kehidupan umat-Nya. Semua yang telah Tuhan tata dan persiapkan dalam kehidupan umat-Nya senantiasa membawa rancangan yang penuh dengan kebaikan bagi semua orang.

 

Melalui firman Tuhan hari ini, kita diajak untuk mengupayakan dan menepati semua janji yang kita ucapkan. Dari apa yang telah kita ucapkan melalui janji-janji kita itu tentunya akan terwujud jika kita memegang teguh dan menepati janji kita tersebut. Tentu kesemuanya itu akan membuahkan kebaikan dalam setiap kehidupan kita. Kita memang manusia yang lemah, yang terkadang seringkali lupa dan mengingkari janji kita kepada Tuhan dan sesama kita, tetapi percayalah ketika dengan tulus hati, kita memohon kepada Tuhan untuk dikuatkan dan dimampukan dalam memenuhi janji-janji kehidupan kita, niscaya Tuhan akan menolong dan memampukan kita dalam mewujudkan janji-janji kita.

 

Firman TUHAN menyatakan bahwa biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih TUHAN tidak akan pernah beranjak. Artinya, seberapa dahsyat gunung meletus, namun hal itu tidak akan dapat membuat kasih TUHAN bergoncang. Kasih TUHAN akan tetap kuat dalam keadaan apapun. Apakah gunung meletus, tsunami, kekeringan, bencana alam dan sebagainya.

 

Apabila manusia yang bicara tentang kesetiaan, kita masih ragukan konsistensinya. Karena di dalam berbagai pengalaman kehidupan ini, yang namanya manusia itu kadang tidak setia di dalam banyak hal. Tidak setia dalam ucap janji, hari ini berjanji dan kemudian dengan mudah ingkar janji. Tidak setia di dalam tindak laku, sebab banyak perilaku yang tidak bisa dipertanggung-jawabkan karena sikap yang tidak setia. Itulah yang menyebabkan di dalam kehidupan ini terdapat banyak kekecewaan, kesedihan dan ketidak percayaan antar manusia satu sama lain. Penyebabnya karena sikap ketidak-setiaan yang dimiliki manusia. Kita bersyukur sebab janji Kesetiaan ini datang dari Tuhan Allah sendiri. 

 

Jika kita mendalami soal janji dan kesetiaan TUHAN kepada kita, maka kita akan menemukan ada 3 arti dan makna penting dari janji-janji Tuhan yang bisa menjadi pegangan bagi hidup kita orang-orang percaya, yaitu :

 

Pertama, janji itu sumpah yang tertunda. Kalau Tuhan yang berjanji maka itu sama dengan sumpah-Nya yang tertunda dan pasti akan ditepati, karena Tuhan tidak pernah berbohong. Kalau Tuhan berjanji untuk menyertai hidup kita, maka Dia akan selalu buktikan itu. Apabila janji Tuhan untuk memberkati, maka pasti berkat-Nya akan diberi dan tidak akan diabaikan. Hanya kita manusia percaya yang harus yakin dengan sungguh-sungguh dan penuh kesabaran.

 

Kedua, janji tuhan itu ya dan amin. Artinya, semua hal yang pernah Tuhan janjikan bagi kita manusia itu pasti akan ditepati, karena Tuhan tidak pernah bohong dan janji-Nya itu “Ya dan Amin”. Disinilah keyakinan Iman itu sangat diperlukan dari kita, tidak boleh sedikitpun ada keragu-raguan. Jangan pernah bimbang, karena mereka yang bimbang tidak akan mendapatkan apa-apa, itu kata Tuhan. Ini yang Tuhan inginkan dari diri kita, jangan ragukan Kesetiaan-Nya.

 

Ketiga, janji tuhan itu kekuatan bagi kita. Bayangkan saja,  ungkapan bahwa “biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi Kasih Setia Tuhan tidak akan pernah beranjak daripadamu”, mau memberi kekuatan dan pengharapan serta penghiburan kepada kita bahwa Tuhan itu Allah yang Setia dengan janji-janjiNya. Karena itu, dalam situasi dan kondisi apapun hidup kita sebagai orang-orang beriman, peganglah teguh janji-janji Tuhan, itulah yang menguatkan kita hadapi hidup ini. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “BELAJAR MENGENAL KRISTUS" (Efesus 4:20)

  Renungan hari ini:   “BELAJAR MENGENAL KRISTUS"   Efesus 4:20 (TB2) "Tetapi, bukan dengan demikian kamu belajar mengenal Kristus...