Renungan hari ini:
AKU MELAKSANAKAN SEGALA PEKERJAAN YANG DISERAHKAN KEPADAKU
Yohanes 5:36 (TB) "Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku"
John 5:36 (NET) “But I have a testimony greater than that from John. For the deeds that the Father has assigned me to complete – the deeds I am now doing – testify about me that the Father has sent me”
Kedatangan Yesus ke dunia ini pada dasarnya adalah untuk melaksanakan perintah Bapa-Nya. Misi dan motivasi kedatangan-Nya ke dunia ialah murni untuk menggenapi perintah Allah Bapa, termasuk lahir dari seorang perawan yang tidak bersuami, dilahirkan di kandang domba, dibesarkan dalam keluarga yang sederhana, hidup dalam pertentangan dengan kaum Farisi, mati di kayu salib sebagai seorang penghujat, dan akhirnya dibangkitkan oleh Bapa-Nya pada hari ketiga. Hal ini memang tidak dapat dipisahkan dari misi utama Tuhan, yakni untuk menyelamatkan dan membebaskan manusia dari dosa-dosa mereka.
Cara hidup Yesus itu sungguh menarik. Secara manusiawi, apa yang disebut oleh Yesus sebagai kehendak Bapa sungguh-sungguh tidak enak dan menyengsarakan, tetapi ternyata di situlah istimewanya pribadi Yesus. Melakukan kehendak itu, meskipun tidak enak, tetap setia diterima-Nya. Hal ini dipegang teguh oleh Yesus dan menjadi motivasi yang mendarah daging dalam diri-Nya, sehingga Dia tidak peduli terhadap respon orang-orang Farisi yang kerap menganiaya Dia. Bagi Yesus, melakukan kehendak Bapa adalah nomor satu. Bagaimana orang menerima dan bereaksi terhadap misi-Nya adalah persoalan selanjutnya. Dia tidak menyesuaikan misi-Nya dengan manusia tetapi bagaimana manusia memahami rencana Allah dalam diri-Nya.
Yesus dalam melaksanakan misi ditopang oleh niat dan motivasi yang sungguh kokoh, sehingga jikalau ada rintangan atau hambatan yang menghalangi niat-Nya, Dia tidak langsung menyerah. Yesus bahkan tetap akan menyelesaikan misi-Nya. Ini tidak lagi berhubungan dengan soal perasaan suka atau tidak suka, enak atau tidak enak. Hal ini tidak berhubungan lagi dengan soal hak dan kewajiban yang kerap menjadi patokan hidup manusia.
Apa yang akan kita dapatkan jikalau kita melakukan ini? Pertayaan semacam ini sering membuat manusia mengaburkan motivasi-motivasi yang bersifat rohani yang justru membuat Yesus Kristus setia dalam menjalankan tugas perutusan-Nya. Motivasi rohani yang kuat membuat Yesus tidak takut menghadapi kesukaran atau pun ketidak-enakan yang akan ditimbulkan dari misi-Nya.
Nas hari ini mengajak kita untuk kembali memperhatikan motivasi dan juga niat pendorong kita dalam bertindak atau melakukan sesuatu. Sebisa mungkin kita dianjurkan supaya niat dan motivasi itu sungguh-sungguh berasal dari kedalaman hati kita. Hal ini tentu akan memberikan efek dan juga hasil yang lebih baik bagi kita dan demi tindakan-tindakan kita, teristimewa dalam menjalin relasi yang lebih dalam dan intim dengan Allah, sebagaimana yang telah dilakukan oleh Yesus Kristus dalam menjalankan misi-Nya di dunia ini bagi pengembangan Gereja-Nya. Karena itu, kiranya nas hari ini menginspirasi kita untuk semakin menghayati kehidupan dan keagamaan kita dengan lebih baik dan benar. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN