Senin, 24 Agustus 2020

Renungan hari ini: TIDAK DAPAT MENGAMBIL SESUATU BAGI DIRINYA

 Renungan hari ini:

 

TIDAK DAPAT MENGAMBIL SESUATU BAGI DIRINYA



 

Yohanes 3:27 (TB) Jawab Yohanes: "Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga"

 

John 3:27 (NET) John replied, “No one can receive anything unless it has been given to him from heaven”

 

Yohanes sadar betul siapa dirinya di hadapan TUHAN. Dia hanyalah orang yang ditugaskan untuk mempersiapkan kedatangan Yesus Sang Mesias. Yohanes Pembaptis adalah orang yang mempersiapkan jalan bagi Yesus Kristus, Raja alam semesta. Yohanes adalah juru bicara (jubir) tunggal yang memperkenalkan Yesus Kristus yang akan datang, kepada para pendengar. Motivasi pewartaan Yohanes adalah agar hati para pendengar sungguh siap menyambut kedatangan Tuhan.  Ia tidak punya satu motivasi untuk diri  sendiri di balik memperkenalkan Yesus Kristus. Yang ada hanyalah motivasi luhur, mempersiapkan jalan bagi Tuhan, meyakinkan para pendengar untuk bertobat, agar di saat Yesus Kristus datang, hati mereka sudah siap.  

 

Sebagai Jubir, Yohanes selalu berkata jujur dan benar. Ia sangat rendah hati. Dengan segala kerendahan hati dan jujur, ia wartakan bahwa yang datang sesudah dia adalah sungguh besar dan ia sendiri tidak layak membuka tali kasut-Nya. Yohanes adalah saksi tentang Terang, ia sendiri bukanlah Terang; Dia yang datang sesudah dia adalah Terang.  

 

Pada saat itu ada orang yang mempersoalan pembaptisan Kristus. Seorang Yahudi berkata kepada Yohanes: “Rabi, orang yang bersama dengan Engkau di seberang Sungai Yordan dan tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga dan semua orang pergi kepada-Nya.”  Yohanes menanggapi informasi itu dengan satu penjelasan yang menarik, katanya: “Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari sorga. Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: aku bukan Mesias, tetapi aku mendahului-Nya. Sekarang sukacitaku sudah penuh: Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.”  

 

Lewat pernyataannya ini, Yohanes sungguh sadar akan statusnya sebagai penyiap jalan dan merasa bahwa tugasnya sudah mendatangkan hasil. Banyak orang datang kepada Yesus. Keberhasilan Yesus dilihatnya sebagai satu kebahagian, sesuatu yang sungguh mendatangkan sukacita besar bagi Yohanes.  Yohanes tetap menjaga keaslian tingkah lakunya. Ia yang sejak awal hidupnya sederhana, jujur, rendah hati, dan selalu berkata benar, kini di waktu Yesus mulai tampil di depan umum, ia pun tetap menunjukkan sikap yang sama, rendah hati dan berkata jujur dan benar. Ia tidak sombongkan diri atau merasa dirinya hebat. Yesus yang diwartakannya pun memiliki sikap seperti yang sudah diwartakannya. Apa yang dikatakan Yohanes tentang Yesus semuanya benar. Yesus adalah Terang, Penyelamat. Ia adalah Tuhan semesta alam.  

 

Pernyataan Yohanes ini sebenarnya hendak mengajar kita agar dalam melayani TUHAN janganlah ada merasa persaingan antara pelayan yang satu dengan pelayan yang lain. Hindarilah sikap mencari nama diri melainkan pelayajan itu hanya untuk TUHAN saja. Karena itu, sebagai pengikut Kristus kita selalu tunjukkan sikap seperti yang sudah ditunjukkan oleh Yohanes Pembaptis dan Yesus Kristus sendiri, yaitu rendah hati, jujur, dan berkata benar. Kalau kita selalu tunjukkan sikap-sikap itu kepada banyak orang itu berarti kita sudah membuat Yesus Kristus dikenal dan dicintai oleh banyak orang. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...