Minggu, 05 Desember 2021

Renungan hari ini: ‘”ROHKU TETAP TINGGAL DI TENGAH-TENGAHMU” (Hagai 2:6)

 Renungan hari ini:

 

‘”ROHKU TETAP TINGGAL DI TENGAH-TENGAHMU”




 

Hagai 2:6 (TB) "Sesuai dengan janji yang telah Kuikat dengan kamu pada waktu kamu keluar dari Mesir. Dan Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu. Janganlah takut!"

 

Haggai 2:5 (NET) "Do not fear, because I made a promise to your ancestors when they left Egypt, and my spirit even now testifies to you"

 

TUHAN berjanji akan tetap menyertai kita. Janji itu disampaikan-Nya kepada nabi Hagai kala itu. Penyertaan TUHAN itu ditandai dengan dengan eksistensi Roh-Nya tinggal di tengah-tengah kita. Mengapa Roh TUHAN tinggal bersama-sama dengan kita? Jawabnya adalah agar kita jangan takut. Ketakutan sering membuat kita lupa eksistensi Allah di tengah-tengah kita.

 

Itulah sebabnya Tuhan menegur dengan perantaraan nabi Hagai: “Perhatikanlah keadaanmu! Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang! Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit. Oleh karena apa? Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri (Hag. 1:5-6, 9). Jadi, tidak ada alasan bagi kita untuk kuatir karena banyaknya musuh atau sumber penghasilan yang kurang mencukupi. Ketika kita bertanggung jawab dalam kewajiban kita dan mulai dengan segenap hati mentaati Allah, mungkin kesukaran-kesukaran nampak bertambah dan ketakberdayaan kita menyebabkan kegagalan tertentu. Dalam keadaan demikian Tuhan berfirman: “Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu. Janganlah takut!” 

 

TUHAN berpesan agar kita janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka (Mat. 10:28). Kita tahu bahwa Iblis berjalan keliling sama seperti singa mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya (1 Ptr. 5:8-9). Karenanya “Jangan takut! Jiwa kita bernilai lebih tinggi daripada tubuh.” Kematian tubuh orang percaya adalah awal kekekalan bersama Juruselamat; dan kita akan memperoleh tubuh baru dalam kekekalan (Flp 3:20-21).

 

Apakah ketakutan dan kekuatiran kita berasal dari sumber alamiah atau supra-alami, orang Kristen tidak perlu takut karena kita adalah anak-anak Allah, baik sekarang maupun dalam kekekalan. Jadi, kita tidak usah kecut terhadap penyakit atau maut. Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban (2 Tim. 1:7).

 

Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan (1 Yoh. 4:18). Sebagai ganti ketakutan, Allah telah memberikan kepada kita:

 

Pertama, Roh kekuatan: kuat kuasa orang percaya untuk berdiri teguh dalam Tuhan terhadap segala kekuatan musuh. Sebab itu, lawan dan tolakkah ketakutan dengan kuasa firman. Dengan lemah lembut dan dengan pertimbangan yang tenggang hati, yang didorong oleh Roh Allah, kita mengasihi musuh kita, sehingga dengan demikian kita melucuti senjata mereka.

 

Kedua, Roh kasih: kasih sayang yang lembut terhadap manusia.

 

Ketiga, Roh ketertiban: bukan fanatisme ataupun kedegilan, tetapi keputusan yang baik, pertimbangan dengan ketajaman berpikir, dan kebijaksanaan. Karena itu, mari terus meyakini bahwa TUHAN selalu menyertai kita dengan Roh-Nya yang kudus untuk menjalani hari-hari kita. (rsnh)

 

Selamat memulai karya kita dalam Minggu ini

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...