Renungan hari ini:
“KEADILAN TUHAN SEBAGAI HAKIM YANG ADIL”
Yeremia 11:20 (TB2) "Namun, ya TUHAN semesta alam, yang menghakimi dengan adil, yang menguji batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kubuka perkaraku"
Jeremiah 11:20 (NET) So I said to the Lord, “O Lord who rules over all, you are a just judge! You examine people’s hearts and minds. I want to see you pay them back for what they have done because I trust you to vindicate my cause”
Nas hari ini berbicara tentang keadilan Tuhan sebagai hakim yang adil. Dalam ayat ini, Yeremia menyatakan keyakinannya bahwa Tuhan mengetahui hati dan batin setiap orang, dan bahwa Tuhan akan memberikan pembalasan yang adil terhadap mereka yang jahat. Renungan ini mengingatkan kita untuk mempercayakan segala urusan dan permasalahan kita kepada Tuhan. Ketika kita menghadapi ketidakadilan atau dianiaya, kita sering merasa marah atau ingin membalas dendam. Namun, Yeremia menunjukkan sikap yang berbeda. Dia menyerahkan perkaranya kepada Tuhan, yang dia tahu akan menghakimi dengan adil.
Ada beberapa poin penting yang bisa kita renungkan dari ayat ini:
Pertama, kepercayaan kepada Keadilan Tuhan. Yeremia mempercayai bahwa Tuhan akan menghakimi dengan adil. Ini mengingatkan kita bahwa keadilan Tuhan melampaui pemahaman manusia. Meskipun kita mungkin tidak selalu melihat keadilan terwujud segera, kita bisa yakin bahwa pada akhirnya Tuhan akan menegakkan keadilan.
Kedua, Tuhan mengetahui hati dan batin. Tuhan tidak hanya melihat tindakan kita, tetapi juga hati dan motif kita. Ini berarti bahwa keadilan Tuhan didasarkan pada pemahaman yang mendalam tentang siapa kita sebenarnya. Kita diundang untuk hidup dengan integritas, mengetahui bahwa Tuhan mengetahui setiap detail dari hati kita.
Ketiga, menyerahkan pembalasan kepada Tuhan. Alih-alih membalas dendam, Yeremia menyerahkan perkaranya kepada Tuhan. Ini adalah panggilan bagi kita untuk tidak mengambil pembalasan ke tangan kita sendiri, tetapi mempercayai Tuhan untuk menangani situasi tersebut dengan cara-Nya yang sempurna. Meskipun kita mungkin tidak melihat pembalasan segera, kita dapat yakin bahwa Tuhan akan bertindak pada waktu-Nya. Yeremia ingin melihat pembalasan Tuhan, bukan karena dendam, tetapi karena keyakinannya bahwa Tuhan akan membawa keadilan.
Apa yang hendak direnungkan dari nas hari ini? Nas hari ini dapat memberikan kita beberapa pelajaran penting dalam kehidupan spiritual kita:
Pertama, Keadilan Tuhan. Ayat ini menggarisbawahi keyakinan bahwa Tuhan adalah hakim yang adil. Yeremia mempercayakan keadilan kepada Tuhan, yakin bahwa Dia akan menghakimi dengan benar. Dalam kehidupan kita, seringkali kita menghadapi situasi di mana keadilan tampak tidak tercapai. Namun, ayat ini mengajak kita untuk percaya bahwa Tuhan yang berkuasa atas segala sesuatu akan menegakkan keadilan pada waktu-Nya.
Kedua, ujian batin dan hati. Tuhan tidak hanya melihat tindakan luar kita, tetapi juga menguji batin dan hati kita. Ini mengingatkan kita bahwa integritas dan motif kita adalah penting di hadapan Tuhan. Meskipun kita bisa menipu manusia dengan tindakan yang terlihat baik, Tuhan mengetahui niat terdalam kita. Oleh karena itu, kita diajak untuk hidup dengan tulus dan jujur di hadapan Tuhan.
Ketiga, menyerahkan perkara kepada Tuhan. Yeremia menunjukkan teladan dengan menyerahkan perkaranya kepada Tuhan. Ini mengajarkan kita untuk tidak mengambil pembalasan ke tangan kita sendiri, tetapi mempercayakan segala urusan kita kepada Tuhan. Ketika kita menghadapi ketidakadilan atau penindasan, kita dipanggil untuk berdoa dan memohon pertolongan Tuhan, percaya bahwa Dia akan bertindak sesuai dengan kebijaksanaan dan keadilan-Nya.
Keempat, percaya pada pembalasan Tuhan. Yeremia berharap melihat pembalasan Tuhan terhadap mereka yang jahat, bukan karena dendam pribadi, tetapi karena keyakinannya bahwa Tuhan akan mengadili dengan adil. Ini mengajarkan kita untuk mengandalkan Tuhan dalam menghadapi orang-orang yang berbuat jahat kepada kita, dan percaya bahwa Tuhan akan memberikan hukuman yang setimpal.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali merasa sakit hati atau marah ketika diperlakukan tidak adil. Renungan ini mengajak kita untuk meresponi dengan cara yang berbeda. Alih-alih menyimpan dendam atau berusaha membalas, kita diingatkan untuk menyerahkan semua kepada Tuhan. Ini membutuhkan kepercayaan yang besar bahwa Tuhan akan bertindak dengan cara-Nya yang sempurna dan pada waktu-Nya yang tepat. Karena itu, marilah kita berdoa agar Tuhan memberi kita kekuatan untuk mempercayai keadilan-Nya, ketulusan untuk hidup dengan integritas, dan kerendahan hati untuk menyerahkan segala permasalahan kita kepada-Nya. (rsnh)
Selamat memasuki Juli 2024 dan berkarya dalam Minggu ini untuk TUHAN