Rabu, 26 Februari 2020

Renungan hari ini: LAKSANAKAN HUKUM YANG BENAR

Renungan hari ini:

LAKSANAKAN HUKUM YANG BENAR



Zakharia 7:9 (TB) "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Laksanakanlah hukum yang benar dan tunjukkanlah kesetiaan dan kasih sayang kepada masing-masing!"

Zechariah 7:9 (NET)  The Lord who rules over all said, "Exercise true judgment and show brotherhood and compassion to each other”

Zakaria sebagai nabi tidak kompromi dengan dosa melainkan setia pada perintah ALLAH. Dia melakukan apa yang diperintahkan TUHAN kepadanya. Nas hari ini memerintahkan agar kita melaksanakan hukum yang benar sesuai Firman Tuhan, dan menunjukkan kesetiaan dan kasih sayang kepada masing-masing, kepada sesama kita. Ini merupakan kewajiban setiap orang percaya yang harus diwujudkan dalam hidup masing-masing. Lalu lihat pula ayat selanjutnya: "Janganlah menindas janda dan anak yatim, orang asing dan orang miskin, dan janganlah merancang kejahatan dalam hatimu terhadap masing-masing." (ay 10). Kita tidak boleh menindas orang yang lemah, memanfaatkan posisi lemah orang lain, dan jangan pula berbuat kejahatan atau merencanakan dalam hati sekalipun terhadap orang lain. 

Dunia menunjukkan sikap yang berbeda, tetapi Firman Tuhan jelas menyatakan hal yang sebaliknya. Tunjukkan kesetiaan, kata Tuhan lewat Zakharia, dan seruan itu bisa kita lihat dengan penjabaran lebih panjang dalam Wahyu: "Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan" (Why. 2:10). Lalu kita renungkan pula ayat ini: "Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu, maka engkau akan mendapat kasih dan penghargaan dalam pandangan Allah serta manusia" (Ams. 3:3-4). 

Sikap orang yang murah hati dapat kita lihat dalam kisah orang Samaria. Orang Samaria yang murah hati menunjukkan sebuah sikap mengasihi yang tidak terbatas pada sekat-sekat perbedaan. Untuk apa ia membantu orang yang berbeda darinya, orang yang berasal dari bangsa yang menganggapnya hina, orang yang tidak ia kenal sekalipun? Untuk apa ia membantu orang seperti itu ketika ia bisa menghadapi berbagai resiko apabila memberi pertolongan? Tetapi orang Samaria itu menunjukkan bahwa kasih berlaku bagi siapapun. Tidak masalah jika ia menjadi rugi atau repot dalam menyatakan kasih. Di mata dunia mungkin itu bisa terlihat bodoh, tetapi Tuhan akan sangat menghargai sikap seperti itu. 

Saatnya bagi kita untuk menunjukkan kasih menurut pandangan Tuhan kepada sesama kita tanpa terkecuali. Tanggalkan sekat-sekat pembeda yang seringkali merintangi kita untuk mengalirkan kasih Tuhan kepada sesama. Ada atau tidak ada apreasiasi dari orang lain bukanlah masalah, karena biar bagaimanapun itu akan sangat berharga di mata Tuhan. Kasih dalam Kekristenan tidak mengenal sekat dan batas. Karena itu, marilah kita melaksanakan hukum yang benar mengasihi sesama manusia tanpa batas. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...