Minggu, 10 Juli 2022

Renungan hari ini: “TANPA MEMANDANG MUKA” (1 Petrus 1:17)

 Renungan hari ini:

 

“TANPA MEMANDANG MUKA”


 

1 Petrus 1:17 (TB) "Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini"

 

1 Peter 1:17 (NET) "And if you address as Father the one who impartially judges according to each one’s work, live out the time of your temporary residence here in reverence"

 

Tanpa memandang muka, menurut pendapat umum, artinya adalah tidak membeda-bedakan. Tanpa memandang muka atau tidak memandang bulu juga dimaknai tidak membuat perbedaan antara yang kaya dan yang miskin, yang biasa rupanya dan yang cantik, atau yang berkedudukan dan yang tidak berkedudukan. Semua tidak perlu dibeda-bedakan di hadapan-Nya. Yang kita maksud dengan Dia tidak memandang muka adalah bahwa Yesus Kristus Tuhan kita tidak membuat perbedaan antara orang satu dengan yang lain. Tuhan adalah adil, baik dalam melimpahkan berkat kasih setia dan kasih karunia-Nya, maupun dalam pengadilan dan penghukuman pada setiap orang yang tidak mentaati Firman-Nya dalam pengadilan pada hari Tuhan. Allah menghakimi tanpa memandang muka, artinya Allah menghakimi tanpa membeda-bedakan orang siapa pun dia apakah orang kristen atau bukan. 

 

Kalau pengadilan manusia bisa pilih kasih. Keadilan bisa diputarbalikkan. Orang yang bersalah bisa tidak dihukum karena ia punya uang untuk menyogok hakim. Tetapi pengadilan Allah sempurna karena Dia Hakim yang adil dan tidak bisa disogok. Dan ingatlah bahwa Bapa di surga—kepada-Nya Saudara berdoa—menghakimi dengan tidak pilih kasih. Ia akan menghakimi Saudara dengan keadilan yang sempurna atas segala sesuatu yang Saudara lakukan. Oleh karena itu, mulai sekarang hendaklah Saudara hidup dengan rasa takut serta hormat kepada-Nya, sampai Saudara tiba di dalam surga (1 Ptr. 1:17 {FAYH}). Jadi Allah punya tatanan yang sempurna. Setiap orang dihakimi menurut perbuatannya. Orang Kristen harus berbuat kasih dan adil. Itulah kehendak Allah Bapa atas kita anak-Nya. Itulah sebabnya Kristus berkata dengan tegas (Mat. 7:21-23).

 

Sejatinya, kita adalah orang yang sangat berbahagia dan bersukacita. Karena kita memiliki Tuhan Yesus yang tidak pilih kasih atau double standards. Kita memiliki Tuhan yang sangat adil. Ia yang kita sebut Bapa, tidak membeda-bedakan siapa kita. Ia, Bapa kita, tidak memandang muka. Ia tidak memandang bulu.

 

Nas hari ini dengan sangat jelas mengatakan kepada kita bahwa Dia yang kita sebut Bapa, tidak memandang muka. Dia tidak pilih-pilih. Dia juga tidak pilih kasih. Rasul Petrus mengingatkan kita bahwa Tuhan Allah tidak membeda-bedakan semua umat-Nya. Semua umat-Nya, baik yang kaya atau miskin, yang berkedudukan tinggi atau yang berkedudukan rendah, yang terkenal maupun tidak dikenal, semuanya sama di hadapan Allah. Tuhan sama sekali tidak membuat perbedaan latar belakang orang-orang yang percaya kepada-Nya. Semua orang dari berbagai bangsa adalah sama di hadapan Tuhan. Di hadapan Tuhan, semua orang adalah sama. Karena manusia adalah makhluk yang diciptakan-Nya dari tanah.

 

Secara eksplisit, nas hari ini menyatakan bahwa Dia yang kita sebut Bapa di dalam nama Yesus Kristus Tuhan kita, menurut Rasul Petrus, tidak memandang muka ketika menghakimi semua orang pada Hari Tuhan. Dia berlaku adil dan bijaksana. Tidak ada ketidakadilan di dalam penghakiman pada Hari Tuhan. Bahwa Dia akan menghakimi setiap orang menurut perbuatannya. Dia, Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah satu-satunya Hakim Agung yang menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Dia akan menghakimi setiap orang dengan kekayaan keadilan-Nya. Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya ketika hidup di dunia. Karena itu, berlakulah adil bagi sesama manusia, sebab TUHAN sendiri pun tak memandang muka. (rsnh)

 

Selamat memulai karya dalam Minggu ini

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...