Jumat, 26 Juli 2019

Renungan hari ini: YESUS ADALAH KEPALA TUBUH

Renungan hari ini: 

YESUS ADALAH KEPALA TUBUH



Kolose 1:18 (TB) "Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu" 

Colossians 1:18 (NET) "He is the head of the body, the church, as well as the beginning, the firstborn from among the dead, so that he himself may become first in all things” 

Yesus adalah kepala dari tubuh, yang menggerakkan seluruh kehidupan kita. Banyak orang telah mengerti Yesus sebagai Tuhan dari kehidupan pribadinya, namun belum mengerti bagaimana memperlakukan Yesus sebagai kepala dari tubuh-Nya. Kita perlu memperlakukan Yesus sebagai Tuhan (penguasa) atas hidup pribadi kita sekaligus juga sebagai Tuhan (penguasa) atas hidup bersama kita. Dalam kedua hal ini, Kristus adalah kepala kita. Karena Yesus adalah Tuhan (penguasa) atas hidup pribadi kita, maka kita perlu mendengar suara-Nya dan taat melakukannya secara pribadi.

Kali ini, kita akan lebih banyak belajar mendengar Yesus sebagai kepala untuk kepentingan tubuh-Nya. Dalam hal ini, kita mendengar suara Tuhan dan membangun tubuh-Nya lewat penggunaan karunia-karunia rohani yang Ia percayakan pada tubuh-Nya. Banyak jemaat yang hari-hari ini telah kehilangan gaya hidup tubuh. Akibatnya, jemaat itu berhenti bertumbuh dan tidak lagi mengalami kebangunan rohani. Banyak komsel yang tidak lagi mengalami gaya hidup tubuh yang dinamis dan penuh kuasa, tapi malah sibuk dengan kegiatan agamawi yang kering dan mati.

Timbul pertanyaan kita, apakah ciri-ciri jemaat yang tidak lagi bergaya hidup tubuh? Mari kita lihat jemaat di Kolose. Oleh karena menerima ajaran filsafat yang tidak menurut Kristus, mereka pelan-pelan kehilangan gaya hidup tubuh (Kol. 2:7, 16-23). Karena ajaran yang menyimpang itu, jemaat di Kolose mulai kehilangan kehidupan tubuh. Kata Paulus, “Janganlah kamu biarkan kemenanganmu digagalkan oleh orang yang pura-pura merendahkan diri dan beribadah kepada malaikat, serta berkanjang pada penglihatan-penglihatan dan tanpa alasan membesar-besarkan diri oleh pikirannya yang duniawi, sedang ia tidak berpegang teguh kepada Kepala, dari mana seluruh tubuh, yang ditunjang dan diikat menjadi satu oleh urat-urat dan sendi-sendi, menerima pertumbuhan ilahinya” (Kol. 2:18-19).

Ada 2 gaya hidup tubuh yang harus dipertahankan oleh setiap jemaat supaya tidak menjadi jemaat yang mati:

Pertama,kita harus berpegang teguh kepada Kepala, yakni Yesus. Ini adalah hal penting pertama yang harus kita pertahankan. Kita sebagai tubuh Kristus harus terus-menerus mendengar suara Kristus, Sang Kepala kita. Jadi, di dalam setiap hubungan kita, baik dalam pernikahan, keluarga, komsel, maupun komunitas kepemimpinan, kita harus selalu terhubung (ada koneksi) dengan Kepala dan mendapatkan tuntunan-Nya. Tanpa berhubungan dengan Kepala, tubuh Kristus tidak mendapatkan aliran kehidupan. Tubuh tidak mungkin berfungsi tanpa berkaitan dengan kepala. Kristus banyak berkomunikasi dengan kita melalui karunia-karunia rohani, untuk menggerakkan kita agar kita dapat melayani sesama anggota tubuhNya. Pada bulan ini, kita akan terus belajar, bagaimana melalui keterkaitan dengan Kepala ini, kita mempergunakan karunia-karunia rohani sebagai sarana Kristus melayani anggota-anggotaNya di dalam pernikahan, keluarga, komsel, bahkan terhadap orang-orang yang belum percaya.

Kedua, kita harus saling terikat melalui urat-urat dan sendi-sendi. Apakah yang dimaksud dengan urat dan sendi? Inilah hubungan sesama antar anggota-anggota tubuh Kristus. Sendi berbicara tentang hubungan persekutuan dan urat adalah pengikat, yaitu kasih Kristus (Kol. 3:14). Jika hubungan kasih terbangun di antara anggota-anggota tubuh, maka tubuh akan mengalami kehidupan tubuh yang sehat. Persekutuan kasih mengakibatkan Allah Tritunggal betah untuk tinggal dalam dan di antara kita (Yoh. 14:23). Akibatnya, Allah Tritunggal menyatakan diriNya dengan berlimpah-limpah (Yoh. 14:21).

Jika kita terus-menerus mempraktikkan gaya hidup tubuh, maka tubuh Kristus akan terus bertumbuh mencapai kepenuhannya. Ketika tubuh Kristus terbentuk saat Yesus pergi kepada Bapa, tubuh-Nya itu melakukan pekerjaan-pekerjaan yang Yesus lakukan, bahkan lebih besar dari pada itu. Karena itu, marilah kita mulai dengan mendengar suara Kepala dan mentaatinya setiap hari. (rsnh)

Selamat berakhir pekan dan besok ke Gereja

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...