Rabu, 10 Juli 2019

Renungan hari ini: MENANGGUNG GANJARAN

Renungan hari ini: 

MENANGGUNG GANJARAN



Ibrani 12:7 (TB) "Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?" 

Hebrews 12:7 (NET) "Endure your suffering as discipline; God is treating you as sons. For what son is there that a father does not discipline?” 

Hidup ini terkadang harus kita lalui dengan berbagai ganjaran. Ganjaran itu harus kita lihat dari perspektif ALLAH. Ganjaran dari ALLAH sifatnya pasti dalam rangka mendidik dan membentuk karakter kita untuk lebih baik dari yang sebelumnya. Ada sebuah pepatah tradisional Chinese mengatakan; “Memukul itu karena sayang, marah itu karena cinta.” Biasanya pepatah ini digunakan oleh orangtua untuk mendidik anak-anaknya. Saya yakin setiap dari kita pasti pernah marah dengan orang yang kita kasihi, kita menegur mereka supaya mereka tidak salah melangkah atau salah dalam mengambil sebuah keputusan.

Coba kita pikirkan kembali, kira-kira keuntungan dari memarahi atau menegur orang tersebut untuk kita itu apa? Sejujurnya tidak ada, yang ada malah kita disalahmengerti, dilabel sebagai orang yang kepo, namun karena kasih kita kepada mereka, kita akan tetap melakukannya untuk kebaikan mereka.

Kebanyakan dari kita pasti pernah dan mungkin saat ini sedang menuding Tuhan dengan serangkaian pertanyaan yang begitu jahat. Telinga, pikiran dan hati kita begitu lemah untuk dimanipulasi iblis dan kita bergegas mencurigai Dia yang sudah begitu mengasihi kita dan melakukan semua tanpa keuntungan untuk-Nya, tetapi hanya demi kebaikan kita.

Sadarilah proses hidup yang saat ini kita alami tidak pernah keluar dari garis penyertaan Tuhan. Dia sungguh mengasihi kita, bila hari ini kita masih menerima teguran dan didikan harusnya kita bersyukur karena Tuhan sayang dan tentunya Ia menganggap kita bukanlah anak-anak gampangan. Justru didetik Dia tidak lagi mempedulikan kita, maka didetik itulah hidup kita dipastikan hancur berantakan. Puji syukur bahwa Tuhan Yesus tidak pernah berhenti mengingatkan dan menemui kita kembali sekalipun terkadang kita terlebih dahulu mendukakan hati-Nya dengan berbagai pernyataan yang menyakiti hati-Nya. 

Teguran TUHAN mungkin cukup keras. Tetapi ketahuilah Tuhan merindukan pertumbuhan dari setiap kita. Orang yang menyerahkan hidupnya dipimpin oleh Tuhan harus siap berjalan dalam zona tantangan, karena proses tidak akan berlangsung di zona aman dan nyaman! Tetapi buah dari ketekunan kita, kesabaran kita, hati yang tetap setia dan tulus mengasihi Yesus ‘apapun keadaannya’, akan menghasilkan buah kehidupan yang sangat manis dan pastinya akan menyelamatkan hidup (jiwa) kita. “Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?” (Rm. 8:32)

Tetaplah percaya bahwa Dia Bapa yang setia, bahkan di saat kita gagal paham-pun, Dia tidak akan meninggalkan kita maupun membiarkan hidup kita berakhir dengan sebuah kisah yang menggantung. Kuncinya belajar taat menjalani proses yang ada, milikilah kesengajaan untuk bersyukur sekalipun keadaan tidak mendukungmu untuk bersyukur, dan kenalilah isi hati-Nya lebih lagi dengan saat teduh setiap hari.   Karena itu, terimalah segala  teguran dan ganjaran dari TUHAN, karena ganjaran itu akan membentuk kita menjadi manusia yang taggungh dan berkualitas di hadapan TUHAN dan sesama kita. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...