Rabu, 27 April 2022

Renungan hari ini: “OLEH FIRMAN TUHAN LAGIT TELAH DIJADIKAN” (Mazmur 33:6)

 Renungan hari ini:

 

“OLEH FIRMAN TUHAN LAGIT TELAH DIJADIKAN”




 

Mazmur 33:6 (TB) "Oleh firman TUHAN langit telah dijadikan, oleh nafas dari mulut-Nya segala tentaranya"

 

Psalms 33:6 (NET) "By the Lords decree the heavens were made; by a mere word from his mouth all the stars in the sky were created"

 

Firman adalah salah satu kata yang paling penting dari iman Ibrani. Allah menciptakan dengan firman-Nya:"Oleh firman Tuhan langit telah dijadikan, oleh nafas dari mulut-Nya segala tentaranya... Dia berfirman, maka semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada" (Mzm. 33:6,9). Ketika Allah berbicara, Dia membuat sesuatu yang baru, ia menawarkan kehidupan dan kehidupan ini didukung oleh dua "utusan", yakni:  firman dan nafas, davar dan ruah dalam bahasa Ibrani. Firman-Nya membawa kehidupan, karena mereka dunia terbentuk dan menjaganya dari jatuh kembali pada dirinya sendiri. Bagaikan konstanta fisika modern yang diatur agar berbagai kekuatan (nuklir, gravitasi ...) tidak saling melenyapkan, tetapi bekerja sama dalam keseimbangan yang penting untuk kehidupan, firman Tuhan adalah hukum, mereka benar dan adil (Mzm. 19), untuk membuat bumi layak huni. 

 

Firman TUHAN mampu menjadikan segala sesuatu, termasuk langit. Kesaksian ini ditulis pemazmur dalam Mazmur 33 ini. Jika kita membaca Mazmur 33:1-9, kita akan melihat bahwa pemazmur mau menyampaikan langit dan bumi, sesungguhnya diciptakan oleh Allah. Oleh firman-Nya Allah menciptakan langit dan bumi dari yang tidak ada menjadi ada. Kesaksian lain terlihat dari penulis kitab Ibrani yang mengatakan bahwa karena iman kita mengerti, percaya, mengakui bahwa alam semesta diciptakan oleh Allah. Mengapa pemzamur mengangkat kejadian alam? Penulis Perjanjian Lama selalu menggunakan kejadian alam (yaitu langit dan bumi) sebagai contoh konkrit yang menunjukkan bahwa Allah itu ada. Contoh: Abraham dijanjikan oleh Allah.

 

Selain itu, berita penciptaan kita temukan juga dalam kitab Kejadian. Dalam kitab Kejadian dikatakan, semuanya dijadikan oleh Tuhan melalui firman-Nya. Hanya menjadikan manusia, Allah membuat serta membentuknya dari tanah. Itu menjadi sempurna setelah Allah menghembuskan nafas dari mulut-Nya. Bila kita bandingkan dengan upaya manusia untuk menjadikan daratan, harus dengan biaya yang sangat besar melakukan reklamasi. Untuk menjadikan bendungan harus mempersiapkan dana serta tenaga yang besar. Tapi lihatlah, dunia yang begitu besar. Daratan dan samudera yang luas. Gunung yang tinggi serta semua yang berharga di dalam bumi dan air.

 

Mengapa Firman dapat melakukan keperkasaan? Sebab Firman itu adalah Allah. Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah (Yoh. 1:1). Dengan Firman Tuhan, Ia telah melakukan atau akan melakukan segala sesuatu, antara lain :

 

  • Menciptakan (Kej. 1:3). Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi
  • Mengendalikan (Ayb. 37:6). Karena salju Ia berfirman: Jatuhlah ke bumi, dan kepada hujan lebat dan hujan deras: Jadilah deras!
  • Memelihara (2 Ptr. 3:7). Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik.
  • Menciptakan kembali (2 Ptr. 3:13). Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.

Kebesaran Tuhan dalam penciptaan alam semesta mendorong kita percaya kepada-Nya, agar kita setia dan bersyukur serta memuliakan nama-Nya. Dalam rasa syukur itulah setiap orang mengolah bumi dan air menjadi berkat bagi semua orang. Bukan sebaliknya, menyengsarakan dan membuat manusia menderita. Kepada mereka yang begitu gegabah merusak alam untuk kepentingan pribadi atau kelompok, harus mengingat bahwa alam ini adalah ciptaan Tuhan. Mereka harus takut merampas dan merusak ciptaan Tuhan.

 

Allah senantiasa ingin manusia mendengar saat firman-Nya disampaikan kepada manusia sehingga Dia telah melakukan hal yang melampaui konsep manusia. Dia sendiri menjadi manusia, sehingga menjadi pesan yang kuat dalam hak kebebasan memilih yang melekat dalam diri manusia adalah supaya manusia memperhatikan segala Firman TUHAN dari TUHAN yang senantiasa berbicara dan berfirman. Karena itu, marilah kita menghargai Firman Allah yang menciptakan langit dan bumi dengan cara memelihara alam dengan sebaik-baiknya. (rsnh) 

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...