Minggu, 17 Oktober 2021

Renungan hari ini: “BERBAHAGIALAH ORANG YANG MENDENGAR FIRMAN ALLAH” (Lukas 11:28)

 Renungan hari ini:

 

“BERBAHAGIALAH ORANG YANG MENDENGAR FIRMAN ALLAH”




 

Lukas 11:28 (TB) Tetapi Ia berkata: "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya"

 

Luke 11:28 (NET) But he replied, “Blessed rather are those who hear the word of God and obey it!”

 

“Berbahagia” dijadikan tujuan hidup setiap orang. Yang membedakannya adalah ukuran kebahagiaan: ada dengan harta benda (memiliki rumah dan mobil mewah), punya jabatan yang tinggi, punya keturunan. Ada lagi dengan pergi ke tempat-tempat hiburan. Dengan hal-hal itu ia akan bahagia. Benarkah demikian? Faktanya tidak. Banyak orang kaya yang hidupnya tidak bahagia. Jabatan/kuasa atau keturunan juga tidak memberi jaminan bagi seseorang pasti berbahagia. Ada juga justru keturunan atau anak-anaknya menjadi sumber kesusahan dalam hidup. Yang pergi ke tempat hiburan, sepulang dari situ kembali susah.

 

Dalam nas hari ini ada dua hal yang perlu kita cermati, yaitu pertama, mendengarkan firman dan kedua, memelihara firman tersebut. Ini menegaskan bahwa tidak cukup bila kita hanya menjadi pendengar saja. Dalam pengalaman hidup-Nya, Yesus tidak hanya bersabda, tetapi juga melakukan kebaikan. Sabda-Nya diteguhkan dengan perbuatan-Nya. Sabda dan perbuat-an-Nya adalah satu kesatuan. Hanya dengan begitu maka sabda Tuhan sungguh-sungguh terlaksana. Sabda Tuhan yang didengarkan baru akan dihayati dan berbuah bila tampak dalam perbuatan-perbuatan baik. 

 

Entah sudah beratus bahkan beribu kali kita mendengar firman Tuhan, demikian juga mungkin kita sudah membaca Alkitab sampai habis, mulai dari Kejadian sampai kitab Wahyu, bahkan sudah berulangkali menyelesaikan pembacaannya. Mendengar dan melakukan firman Tuhan adalah dua hal yang berbeda, namun hendaknya dalam hidup kita keduanya berjalan beriringan.  Dalam Surat Yakobus dinyatakan, “Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan menjadi pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri”  (Yak. 1:22). 

 

Tuhan Yesus membedakan orang-orang yang mendengarkan firman-Nya ke dalam dua kelompok.  Kelompok pertama adalah orang-orang yang mendengarkan firman Tuhan dan melakukannya. Ia mengumpamakan mereka sama dengan seorang yang mendirikan rumah dengan menggali tanah dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu.  Walaupun air bah datang dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun.  Kelompok kedua adalah orang-orang yang mendengarkan firman Tuhan tetapi tidak melakukannya.  Mereka itu diumpamakan seperti orang mendirikan rumahnya di atas tanah tanpa dasar.  Ketika banjir melanda rumah itu, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya.

 

Jika kita mencermati perumpamaan itu. Hal yang membedakan kedua kelompok itu, bukanlah yang satu mendengarkan firman Tuhan dan yang lainnya tidak.  Sebab kedua-duanya mendengarkan firman Tuhan itu!  Tetapi perbedaannya adalah kelompok pertama mendengarkan firman dan melakukannya, sedangkan kelompok kedua hanya mendengar saja tetapi tidak melakukannya.

 

Dalam perumpamaan tentang seorang penabur, Yesus menjelaskan bahwa benih yang ditaburkan di tanah yang baik adalah orang yang mendengar firman, lalu mengerti akan firman itu (Mat. 13:23). Yang sering terjadi adalah kita mendengar firman Tuhan, tetapi tidak memperhatikan dan menyimaknya dengan baik. Kalau kita tidak memperhatikan atau menyimak dengan baik, bagaimana iman kita bisa bertumbuh? Bukankah Alkitab berkata, “Iman timbul dari pendengaran dan pendengaran oleh firman Kristus” (Rm. 10:17). Bagaimana pula kita bisa menyimpan firman Tuhan di dalam hati, kalau kita tidak memperhatikan dengan baik? Dan kalau firman Tuhan tidak ada di dalam hati kita, bagaimana kita dapat melakukannya?

 

Orang yang mendengar dan mengerti firman Tuhan serta merenungkan dan memeliharanya, akan selalu mengoreksi diri; tindak tanduk dan perbuatannya akan selalu dituntun oleh kebenaran firman Tuhan, hidupnya pasti berbeda dengan mereka yang mendengar tetapi menganggapnya sebagai angin lalu. Karena itu, jadilah orang yang mendengar dengan baik dan pelaku Firman TUHAN dengan baik juga. (rsnh)

 

Selamat memulai karya dalam Minggu ini untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...