Kamis, 21 Desember 2023

Renungan hari ini: “PENGURBANAN SYUKUR KEPADA ALLAH MELALUI YESUS KRISTUS” (Ibrani 13:15)

 Renungan hari ini:

 

“PENGURBANAN SYUKUR KEPADA ALLAH MELALUI YESUS KRISTUS”


 

Ibrani 13:15 (TB2) "Sebab itu marilah kita, melalui Dia, senantiasa mempersembahkan kurban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya"

 

Hebrews 13:15 (NET) "Through him then let us continually offer up a sacrifice of praise to God, that is, the fruit of our lips, acknowledging his name"

 

Nas hari ini menekankan konsep pengurbanan syukur kepada Allah melalui Yesus Kristus. Pengurbanan syukur di sini mengacu pada sikap hati dan tindakan bersyukur yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam ibadah. Penulis menyerukan agar orang percaya senantiasa mempersembahkan kurban syukur kepada Allah, dan kurban ini tidak lagi berupa korban binatang seperti dalam tradisi Perjanjian Lama, melainkan berupa ucapan bibir yang memuliakan nama Allah.

 

Latar belakangnya dapat dipahami dengan melihat konteks teologis dan historis di mana orang percaya Kristen saat itu hidup. Mereka dihadapkan pada tantangan menjalin iman baru dalam Yesus Kristus, sambil memahami dan meresapi perbedaan antara praktek agama Yahudi tradisional dan ajaran Kristus yang baru. Penting untuk mencermati dan menginterpretasi ayat-ayat Alkitab dengan memahami konteksnya secara menyeluruh, termasuk konteks historis, teologis, dan kulturalnya, serta memperhatikan aspek-aspek linguistik dalam bahasa aslinya.

 

Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Nas hari ini mengandung beberapa aspek yang bisa direnungkan, yakni:

 

Pertama, kesadaran akan pentingnya bersyukur. Pernyataan tersebut mengajak pembaca untuk senantiasa mempersembahkan kurban syukur kepada Allah. Ini menyoroti pentingnya sikap syukur dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya sebagai tanggapan terhadap kebaikan dan berkat yang diterima, tetapi juga sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada Allah.

 

Kedua, persembahan syukur melalui Yesus. Ungkapan "melalui Dia" menunjukkan peran Yesus Kristus sebagai perantara antara manusia dan Allah. Penulis Surat kepada Orang Ibrani menekankan bahwa hubungan ini dimungkinkan karena karya penebusan yang dilakukan oleh Yesus Kristus.

 

Ketiga, kurban syukur sebagai ucapan bibir. Penulis menyebutkan bahwa kurban syukur yang dimaksud bukanlah kurban binatang seperti dalam tradisi Perjanjian Lama, melainkan "ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya." Ini menyoroti bahwa aspek penting dari pengorbanan syukur saat ini adalah ucapan dan pujian dari hati yang bersyukur kepada Allah.

 

Keempat, memuliakan Nama Allah. Ungkapan "yang memuliakan nama-Nya" menekankan bahwa kurban syukur yang sejati adalah yang memuliakan dan memuliakan karakter dan keagungan Allah. Ini bukan hanya kewajiban rutin, tetapi ekspresi hati yang tulus dan rasa kagum terhadap kebesaran Allah. Karena itu, dengan renungan ini, kita dapat mengambil hikmah tentang pentingnya sikap syukur dalam kehidupan rohani, mengenali peran Yesus Kristus sebagai perantara, dan memahami bahwa ibadah dan pujian yang tulus adalah lebih dari sekadar ritual, tetapi juga mencerminkan hati yang rendah hati dan bersyukur di hadapan Tuhan. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...