Rabu, 17 Juli 2019

Renungan hari ini: HATI UNTUK MENGENAL TUHAN

Renungan hari ini: 

HATI UNTUK MENGENAL TUHAN



Yeremia 24:7 (TB) "Aku akan memberi mereka suatu hati untuk mengenal Aku, yaitu bahwa Akulah TUHAN. Mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku ini akan menjadi Allah mereka, sebab mereka akan bertobat kepada-Ku dengan segenap hatinya" 

Jeremiah 24:7 (NET) "I will give them the desire to acknowledge that I am the Lord. I will be their God and they will be my people. For they will wholeheartedly return to me” 

Kita diciptakan untuk mengenal Allah dalam keintiman yang kudus. Maka terpenting bagi orang Kristen selama berada di dalam dunia ialah bertumbuh dalam pengenalan akan Allah. Yesus berkata, “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus” (Yoh. 17:3). Berarti, menjadi seorang Kristen berarti menjalani hidup dalam hubungan yang begitu dekat dan intim dengan Allah Pencipta Langit dan Bumi melalui Yesus Kristus.

Perkataan Yesus di atas sebenarnya sebuah janji yang sudah diberikan oleh Allah beberapa abad sebelumnya melalui para nabi-Nya. Misalnya, Yeremia 24:7 mengatakan, “Aku akan memberi mereka suatu hati untuk mengenal Aku, yaitu bahwa Akulah TUHAN.” Nabi Yesaya juga berkata kepada kita bahwa pengenalan akan Allah akan menandai pemerintahan Sang Penebus yang dijanjikan. “Sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan TUHAN, seperti air laut yang menutupi dasarnya” (Yes. 11:9). 

Seseorang yang sungguh-sungguh mengenal Allah dan bertumbuh dalam keintiman dengan-Nya, hidupnya akan ditandai dengan integritas, kekudusan, hikmat dan kapasitas yang berkembang untuk menghasilkan buah-buah kebenaran. Pengenalan akan Allah merupakan hak istimewa kita yang terbesar sebagai orang Kristen. Yeremia mengingatkan, bahwa kebanggaan dalam hidup kita seharusnya bukan pada kepandaian, kekuatan atau kekayaan tetapi karena kita memahami dan mengenal Allah yang telah menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran (Yer. 9:23-24). 

Gereja, Persekutuan Doa, dan Lembaga-lembaga Kristen seringkali menghabiskan waktu dengan program-program untuk menyenangkan banyak orang atau yang dianggap memenuhi “selera pasar” tetapi mengabaikan kebutuhan utama dalam hidup manusia, yaitu pengenalan akan Allah secara benar. Seharusnya pengenalan akan Allah dan keintiman dengan-Nya menjadi tujuan semua pelayanan Kristen karena untuk itulah Yesus telah mati di atas kayu salib. 

Secara pribadi, untuk bertumbuh dalam pengenalan akan Allah kita perlu mengembangkan disiplin rohani sebagai gaya hidup setiap hari. Berdoa, membaca Alkitab, beribadah dan merenungkan firman Allah siang dan malam menjadi sebuah proses yang membuat kita semakin mengenal Allah Bapa Surgawi kita.

Dalam nas hari ini Yeremia menyinggung beberapa kali kebutuhan untuk mengenal Tuhan. Sering sekali Ia menghubungkan antara tingkah laku kita dan mengenal Tuhan. Jika kita benar- benar mengenal Tuhan, hal ini akan tercermin dalam hidup kita, pilihan kita, sikap kita, tingkah laku dan tindakan kita. Kita akan menjalani hidup yang mencerminkan Tuhan dan hal-hal yang di sukai oleh-Nya, seperti: kasih setia, keadilan, dan kebenaran. 

Tidaklah cukup hanya sekedar mengenal Firman Tuhan; kita perlu mengenal Tuhan secara pribadi dan memiliki hubungan dengan Dia. Bisa saja kita adalah seorang pengajar tentang Alkitab; kita mengenal banyak tentang Firman-Nya, namun kalau kita tidak memiliki hubungan dengan Tuhan dan tidak mengenal Dia, kita juga akan menghasilkan dosa dan kejahatan.

Mengenal Tuhan bersangkut paut dengan hubungan kita dengan yang ada disekitar kita. Mengenal Tuhan akan memiliki pengaruh di setiap hubungan yang ada disekitar kita. Kita tidak bisa memisahkan hubungan kita dengan Tuhan dari hubungan yang ada di sekitar kita. Inilah alasannya mengapa kedua Hukum ini selalu berjalan bersama yaitu Mengasihi Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan segenap akal budimu dan mengasihi sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (Mat. 22:36-40). Kita tidak bisa berkata bahwa kita mengasihi dan mengenal Tuhan, namun menjalani hidup kita dengan cara yang melukai kehidupan orang- orang disekitar kita. Kita menunjukkan kasih kita kepada Tuhan dengan mengasihi orang lain (1Yoh. 4:20). Jadi, kalau kita mengenal Tuhan; kita tidak akan menipu orang lain, membohongi orang lain, mencuri dari orang lain, dan memfitnah satu dengan yang lain. Jika kita mengenal Tuhan, kita akan meminta dan mencari cara-Nya dalam mengasihi dan melayani orang lain, bukan sebaliknya malah memikirkan cara- cara bagaimana kita bisa memakai orang lain untuk keuntungan kita sendiri. Jika kita mengenal Tuhan; kita akan selalu terbuka, jujur dan selalu mengatakan kebenaran. Kita juga akan di percayai, dengan kata lain bahwa orang lain bisa mempercayai kita. Apabila kita manjalani hidup dengan cara yang menunjukkan bahwa kita tidak bisa di percaya, hal ini membuktikan bahwa kita tidak benar- benar mengenal Tuhan. Karena itu, mari mengenal TUHAN dan juga mengasihi sesama manusia. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “KUASA DAN OTORITAS YANG HANYA DIMILIKI OLEH ALLAH” (Markus 2:7)

  Renungan hari ini:   “KUASA DAN OTORITAS YANG HANYA DIMILIKI OLEH ALLAH”   Markus 2:7 (TB2) "Mengapa orang ini berkata begitu? Ia men...