Selasa, 22 Mei 2018

Renungan hari ini: ROH MEMBERI HIDUP

Renungan hari ini: 

ROH MEMBERI HIDUP


Yohanes 6:63 (TB) "Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup" 

John 6:63 (NRSV) "It is the spirit that gives life; the flesh is useless. The words that I have spoken to you are spirit and life” 

Rohlah yang memberi kita hidup. Kata “memberi hidup” dalam teks aslinya adalah “joroiewo” yang artinya bukan hanya “memberi hidup”, tetapi juga “membuat hidup” dan “membangkitkan”. Agar proses memberi hidup atau membangkitkan ini terjadi, seseorang harus menerima perkataan Tuhan Yesus yang merupakan roh dan hidup, tidak seperti perkataan-perkataan yang diajarkan banyak orang, yang bernuansa pemenuhan kebutuhan jasmani, humanisme dan pengembangan kepribadian (aktualisasi diri) yang berlatar belakang pada pendekatan psikologis. Itu semua bersifat kedagingan, padahal Tuhan mengatakan, “Daging sama sekali tidak berguna.”

Kita membutuhkan hidup secara terus menerus, “sebab hukum yang tertulis mematikan.” Jika setelah kita diberikan hidup yang baru di dalam Yesus Kristus lalu kita dibiarkan mengandalkan jerih payah kita, maka kita akan masuk ke dalam suatu perjuangan yang sangat mengikat dari usaha manusia yang berisi peraturan-peraturan dan hukum-hukum. Ini secara rohani sangat mematikan.

Tuhan Yesus datang ke dunia untuk memberikan manusia hidup yang penuh. “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Yoh. 10:10). Tuhan Yesus mengajarkan jika kita mencari Dia untuk mendapatkan makanan rohani maka kita akan menemukan hidup yang nyata dan berkesinambungan. “Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi” (Yoh. 6:35).
Hidup yang Tuhan Yesus ingin berikan adalah hidup milik-Nya yang menjadi nyata dalam dan melalui kita ; “Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan” (Kol. 3:4). Hidup yang sedemikian menghasilkan sebuah praktik hidup yang ditandai oleh kasih Kristus, damai sejahtera Kristus, hikmat Kristus, semangat Kristus dan segala sesuatu yang berdasarkan karakter Kristus yang kudus. Perjanjian baru kasih karunia Tuhan menyampaikan hidup yang sebenarnya itu dan Roh Kudus memberikan hidup itu ke dalam hati yang rendah hati dan beriman. “Rohlah yang memberi hidup.”

Tuhan Yesus adalah hidup yang sebenarnya. Tuhan Yesus adalah harapan akan sumber kehidupan dan kebenaran. Tuhan Yesus sabar terhadap kita yang selalu mencoba menghasilkan karakter Kristus dengan cara menjalankan hukum-hukum agama dan peraturan-peraturan keagamaan. Kita harus minta dengan kerendahan hati agar Tuhan memberikan kehidupan itu bagi kita.

Kata hidup dalam Yohanes 10:10 ini menggunakan kata zoe dan bukan kata bios. “Bios” adalah hidup yang dimiliki oleh semua mahluk hidup, baik manusia, binatang, dan tumbuhan. Dari kata ini kita mengenal istilah biologi. Bios hanya berbicara perjalanan mahluk hidup dalam hal mencari makan, kenyang, berkembang biak, sekedar bertahan hidup sampai akhirnya mencapai titik kematian. Semua ini berkaitan erat dengan hal-hal fisik semata. Bios dalam konteks hidup manusia yaitu menggambarkan kelahiran, bertumbuh dan berkembang secara fisik dan emosi, bekerja untuk mendapatkan uang guna memenuhi kebutuhan untuk tetap eksis, menikah, memiliki keturunan, dan akhirnya meninggal.

Hidup yang menggunakan kata Zoe yang merupakan bagian orang percaya adalah hidup di dalam segala kemaksimalan kapasitas yang berkelimpahan sebagai manusia sesuai blue print Allah, manusia baru yang hidup untuk Allah di dalam Kristus Yesus – kembali seperti awal penciptaan sebelum manusia jatuh ke dalam dosa. Kata kelimpahan dalam ayat tersebut menggunahan kata perissos yang berarti berkelimpahan, sampai meluber, more than enough dalam hal kualitas hidup zoe (superabundant in high quality).
Hidup seperti itu dapat dinikmati di dunia yang sekarang ini sampai di dunia yang akan datang karena bagi orang percaya, hidup kekal itu dimulai ketika kita mengenal Allah di dalam Kristus Yesus (Yoh. 17:3).

Hidup zoe akan penuh dengan berkat, tidak kekurangan apapun, dan bertujuan untuk memuliakan Tuhan dapat menjadi berkat bagi manusia lainnya (Kej. 1: 26-28). Pengenalan kita akan Tuhan akan termanifestasi pada seluruh aspek hidup (zoe) orang percaya. Karena itu, jadikanlah hidup kita menjadi hidup yang berkualitas bukan asal hidup. (rsnh)

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...