Kamis, 26 Januari 2023

Renungan hari ini: “TUHAN MEMBIMBING KITA” (Keluaran 33:14)

 Renungan hari ini:

 

“TUHAN MEMBIMBING KITA”


 

Keluaran 33:14 (TB) Lalu Ia berfirman: "Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberikan ketenteraman kepadamu" 

 

Exodus 33:14 (NET) And the Lord said, “My presence will go with you, and I will give you rest”

 

Dalam misi perjalanan bangsa Israel keluar dari Mesir menuju Tanah Perjanjian di Kanaan, TUHAN memberikan jaminan kepada Musa dan bangsa Israel bahwa TUHAN akan membimbing mereka selama di perjalanan dan akan memberikan kententraman bagi mereka. Sejak dari awal Tuhan telah berjanji untuk menyertai Musa dan bangsa Israel, namun di tengah perjalanan, bangsa Israel berubah setia terhadap Tuhan di mana mereka membuat patung anak lembu emas dan menyembahnya. Bangsa Israel lupa bahwa Tuhan mereka adalah Tuhan yang telah membawa mereka keluar dari tanah perbudakan Mesir. Namun mereka begitu cepat melupakan Tuhan dan perbuatan ajaib-Nya. Begitu mudahnya mereka tidak melibatkan Tuhan lagi dalam perbuatan mereka. Akibatnya, Tuhan menjadi marah.

 

Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita di hari ini. Tuhan mau kita memerhatikan setiap langkah dan keputusan yang kita ambil. Apapun langkah yang akan kita tempuh, pastikan bahwa Tuhan terlibat dan menyertai di dalamnya. Tuhan tidak mau umat-Nya mengalami “kerusakan” dan penyesalan ketika tidak memerhatikan dengan saksama setiap langkah yang diambilnya. Langkah dan keputusan yang diambil dapat berupa apa saja, entahkah perihal pekerjaan, usaha, sekolah lanjutan, pelayanan hingga tentang perkara pasangan hidup dan lain-lain. Ada dua kata yang ditekankan melalui pesan Tuhan ini. Kata yang pertama adalah: perhatikan langkahmu (Watch your step!) dan kata yang kedua adalah kerusakan (“damage”).

 

Setiap kita membutuhkan kemurahan Tuhan untuk dapat melewati hari-hari kehidupan kita. Tak dapat dipungkiri bahwa kita membutuhkan Tuhan untuk menuntun kehidupan kita setiap saat. Kalau kita sadar bahwa kita butuh penyertaan Tuhan dalam setiap langkah kita, maka mulailah libatkan Tuhan di dalamnya. Banyak orang percaya yang cukup dengan “merasa” disertai Tuhan, tahu Tuhan Yesus baik, namun Tuhan tidak dilibatkan di dalam langkah-langkahnya.

 

Beberapa hal yang harus kita perhatikan berkaitan dengan pesan Tuhan ini agar kita menjadi orang-orang yang berjalan dalam kehendak Tuhan, di antaranya adalah:

 

Pertama, ingat janji TUHAN adalah Dia akan membimbing kita. Tuhan menyatakan diri-Nya hadir di tengah bangsa Israel, berjalan di depan dan menyertai mereka. Kehadiran-Nya menegaskan bahwa Tuhan memelihara, mencukupkan, dan melindungi mereka dari ancaman marabahaya. Tuhan juga berjanji di dalam hidup kita bahwa Dia akan menyertai kita dalam menghadapi tantangan hidup ini. Tuhan adalah Imanuel, Allah yang beserta dengan kita. Dia akan memelihara hidup kita. Tuhan adalah gembala yang baik, tidak akan kita kekurangan.

 

Kedua, Tuhan adalah memberikan ketenteraman dalam hidup kita. Kata “ketenteraman” dalam ayat emas ini mengandung arti tempat peristirahatan atau kenyamanan. Tuhan berjanji bahwa Dia tidak hanya menyertai mereka selama dalam perjalanan menuju ke tanah perjanjian, Kanaan, tetapi Tuhan juga memastikan bahwa Dia akan menolong mereka sampai ke tempat tujuan. Di situlah mereka akan mendapatkan ketenteraman, ketenangan, dan hidup yang nyaman dibandingkan di padang gurun. Janji-janji Tuhan ini juga menjadi janji-Nya kepada kita. Dia berjanji akan memimpin kita sampai tujuan akhir nan indah, tanah perjanjian yang mulia, yaitu sorga nan baka. 

 

Ketiga, jangan berhenti untuk minta diajar oleh Tuhan. Musa adalah seorang yang dekat dengan Tuhan. Tuhan sudah memerkenalkan diri-Nya kepadanya dan berfirman kepadanya bahkan sebelum Musa memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir. Dari antara semua orang yang keluar dari Mesir, Musalah yang paling sering menerima firman Tuhan. Dari antara semua orang yang ada bersama-sama Musa, tidak ada yang lebih dekat dan lebih kenal Tuhan selain Musa. Sebelum doa yang dinaikkan Musa ini, bukankah Tuhan sudah sering datang berfirman dan memerkenalkan hukum-hukum-Nya kepadanya? Tetapi Musa yang paham akan firman Tuhan dan yang sangat mengenal suara Tuhan tetap mengatakan kepada Tuhan, “…beritahukanlah kiranya jalan-Mu kepadaku, sehingga aku mengenal Engkau, …”(NIV.: …teach me your ways so I may know you…). Artinya, setiap hari bagi Musa adalah perjalanan hidup yang baru, tantangan yang ia hadapi adalah tantangan yang baru, ia memerlukan perkataan Tuhan yang menjadi pelita buat arah langkahnya dan sekaligus menyegarkan jiwanya setiap hari. Musa tidak merasa cukup apabila kemarin Tuhan mengajarkan sesuatu. 

 

Keempat, jangan membiarkan hanya orang lain saja yang mengalami Tuhan. Apabila kita perhatikan pemandangan yang terjadi, bukankah ini luar biasa sekali. Ketika Tuhan selesai berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang teman, ada satu pribadi yang bernama Yosua ternyata belum mau meninggalkan kemah pertemuan itu. Penyebabnya, Yosua adalah seorang pelayan Musa yang memang “mengikuti” kemana Musa tuannya pergi. Namun bukan sekedar mengikuti, tetapi juga meneladani Musa dalam mencari Tuhannya. Ada perbedaan antara sekedar mengikuti dengan meneladani. Pengalaman pribadi bersama Tuhan yang Musa alami, Yosua pun ingin mengalaminya juga secara pribadi. Ia tidak puas hanya mendengar dari apa kata orang tentang Tuhan. Ia tidak puas kalau hanya mendengar tentang Tuhan dari apa kata Musa. Ingat kisah Ayub, ia tidak akan pernah memahami Tuhan kalau hubungan yang dijalin dengan Tuhan hanya berdasarkan apa kata orang. Orang seperti Yosua inilah yang selanjutnya akan mengalami tuntunan Tuhan. Memang tidak mudah, namun di situlah titik perbedaan antara mengalami Tuhan dan tidak mengalami apa-apa. Karena itu, teruslah menapaki kehidupan ini dengan keyakinan bahwa TUHAN membimbing dan menyertai kita hingga akhirnya. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Renungan hari ini: “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH” (Daniel 3:3)

  Renungan hari ini:    “PENTINGNYA PATUH KEPADA ALLAH”   Daniel 3:3 (TB2) "Lalu berkumpullah para wakil raja, para penguasa, para bupa...